Seorang Warga Lombok Timur Tewas Disambar Petir
Berita Warga

Mataram (Suara NTB) – Naas menimpa Nur Ihsan (19), asal Dusun Orong Bukal Desa Sepapan Kecamatan Jerowau, Lombok Timur (Lotim). Jumat sore, 27 Desember 2019, korban tewas disambar petir sekitar Pukul 16.45 Wita. Dalam kejadian ini, dua orang lainnya luka-luka.
Informasi awal diperoleh Suara NTB, korban bersama dua rekannya mencari kayu di Dusun Pemokjelo Buso Desa Pemongkong kecamatan Jerowaru Lotim. “Informasinya korban baru pulang dari ladang setelah mencari kayu,” kata Kepala Pelaksana BPBD NTB H. Ahsanul Khalik sesuai informasi dari Kasi Penyelamatan dan Evakuasi BPBD Lotim, Lalu Ahbab Habib.
Ketiga korban menggunakan mobil pikap membawa tumpukan kayu dari ladang. Posisi korban Nur Ihsan duduk di tumpukan kayu pada bak pikap. Sementara dua korban lainnya di dalam kendaraan.
“Infonya mereka baru habis dari ladang dan hendak pulang. Korban yang meninggal, posisi di belakang sedang menggunakan handphone,” kata Ahsanul Khalik. Korban tidak sempat dilarikan ke rumah sakit, diperkirakan tewas seketika saat kejadian. Bahkan akibat dahsyatnya ledakan petir, membuat empat roda pikap gembos.
Sementara dua korban lainnya, Sinarep (34) dan Yusran (17) langsung dilarikan ke Puskesmas Jerowaru.
Sementara tewas masih dibiarkan di TKP. Polisi dan tim BPBD bersama TRC yang akan melakukan evakuasi ditolak warga. Menurut Ahsanul Khalik, warga bergeming membiarkan korban tetap pada posisinya dan dilakukan ritual dengan harapan bisa dihidupkan kembali.
“Mau dibawa ke Puskesmas, tapi tidak diizinkan. Ada kepercayaan masyarakat di sana, korban ditutupi rerumputan dulu, biar hidup kembali. Itu kepercayaan masyarakat di Jerowaru. Tapi tentu kepercayaan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” ujarnya. (ars)
sumber : suarantb.com
Informasi awal diperoleh Suara NTB, korban bersama dua rekannya mencari kayu di Dusun Pemokjelo Buso Desa Pemongkong kecamatan Jerowaru Lotim. “Informasinya korban baru pulang dari ladang setelah mencari kayu,” kata Kepala Pelaksana BPBD NTB H. Ahsanul Khalik sesuai informasi dari Kasi Penyelamatan dan Evakuasi BPBD Lotim, Lalu Ahbab Habib.
Ketiga korban menggunakan mobil pikap membawa tumpukan kayu dari ladang. Posisi korban Nur Ihsan duduk di tumpukan kayu pada bak pikap. Sementara dua korban lainnya di dalam kendaraan.
“Infonya mereka baru habis dari ladang dan hendak pulang. Korban yang meninggal, posisi di belakang sedang menggunakan handphone,” kata Ahsanul Khalik. Korban tidak sempat dilarikan ke rumah sakit, diperkirakan tewas seketika saat kejadian. Bahkan akibat dahsyatnya ledakan petir, membuat empat roda pikap gembos.
Sementara dua korban lainnya, Sinarep (34) dan Yusran (17) langsung dilarikan ke Puskesmas Jerowaru.
Sementara tewas masih dibiarkan di TKP. Polisi dan tim BPBD bersama TRC yang akan melakukan evakuasi ditolak warga. Menurut Ahsanul Khalik, warga bergeming membiarkan korban tetap pada posisinya dan dilakukan ritual dengan harapan bisa dihidupkan kembali.
“Mau dibawa ke Puskesmas, tapi tidak diizinkan. Ada kepercayaan masyarakat di sana, korban ditutupi rerumputan dulu, biar hidup kembali. Itu kepercayaan masyarakat di Jerowaru. Tapi tentu kepercayaan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” ujarnya. (ars)
sumber : suarantb.com