Masuk Daftar

Selamat Kepada Ibu Lian Golali yang Mendapatkan Penghargaan Presiden FDR"s Four Freedoms Awards 2022

Berita Warga
Jaringan GUSDURian mengucapkan selamat kepada kak Lian Gogali yang mendapatkan penghargaan Presiden Franklin Delano Roosevelt"s Four Freedoms Awards 2022. Beliau merupakan penerima Gusdurian Award 2022, Direktur Mosintuwu, juga Penggerak Gusdurian di Poso.

Dalam pidato yang disiarkan langsung di website Roosevelt, Lian menyebutkan Four Freedoms Awards adalah milik para perempuan akar rumput dan semua orang yang bekerja tanpa lelah agar agama , etnis, semua identitas tidak dieksploitasi untuk kebencian dan kekerasan.Karena itulah jalan dan perjuangan masih berlanjut. Pada akhir pidato, Lian menyerukan Pakaroso, dalam bahasa Poso yang artinya saling menguatkan

Medali diserahkan oleh Jacobine Geel, disaksikan oleh Anna Eleanor Roosevelt cucu Presiden FD. Roosevelt, Perdana Menteri Belanda. Raja dan Ratu Belanda serta ibunda Raja Belanda.

Merlian "Lian" Gogali (lahir 28 April 1978), adalah seorang aktivis perempuan dan perdamaian. Ia adalah pendiri Sekolah Perempuan dan Institut Mosintuwu untuk perempuan lintas agama di Kabupaten Poso. Institut Mosintuwu menitikberatkan programnya pada meningkatkan kesadaran gender, agama, toleransi dan perdamaian.

Lian Gogali lahir di desa Taliwan, Poso, Sulawesi Tengah. Ketika konflik Poso pecah, keluarga Lian menjadi korban dan saat itu ia sedang belajar untuk meraih gelar master di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat pulang ke rumahnya, ia menyaksikan dan mengalami langsung getirnya konflik yang terjadi. Pengalaman buruk itu yang membuat Lian bertekad meneliti, apa sebenarnya yang memicu konflik di Poso dan pada sekitar tahun 2003-2004, ia melakukan penelitian di sejumlah tempat, termasuk pengungsian warga saat konflik Poso terjadi. Dalam penelitiannya, ia mewawancarai ratusan perempuan dan anak-anak, dan menemukan perempuan sebenarnya memiliki peran pertama dan utama dalam perdamaian konflik dan paska konflik Poso.

Lian Gogali mendirikan Institut Mosintuwu pada tahun 2009, lembaga ini bertujuan untuk membuat perempuan berdaulat atas hak-hak ekonomi, sosial, politik dan budaya. Institut Mosintuwu berawal dari dua unit sekolah yang berlokasi di Pamona dan pada tahun 2015, Mosintuwu sudah berkembang ke 37 desa dengan 16 sekolah. Dengan Project Sophia, ia mendirikan perpustakaan keliling untuk anak-anak, sebagai jalan untuk membangun perdamaian di tingkat akar rumput melalui pendidikan.

Sumber: Jaringan Gusdurian, Institut Mosintuwu, dan Wikipedia

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 585 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar