Sejarah Teh Celup: Berawal dari Kesalahan Pelanggan
Berita Warga

Teh celup atau yang juga dikenal dengan nama teh sachet adalah produk minuman yang sangat populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang memiliki tradisi minum teh. Teh celup memungkinkan konsumen untuk menikmati teh dalam bentuk sachet yang praktis dan mudah diseduh, tanpa perlu menggunakan teh tubruk tradisional.
Sejarah teh celup bermula dari sebuah kesalahan pelanggan di sebuah hotel di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Pada waktu itu, seorang pelanggan memesan teh di restoran hotel dan mengeluh karena teh yang disajikan terlalu pahit dan tidak enak. Pelayan di restoran itu kemudian memberikan beberapa kantong teh kepadanya agar ia dapat meracik teh sesuai dengan selera masing-masing. Namun, pelanggan tersebut tidak tahu bagaimana cara menggunakan teh dalam kantong tersebut dan ia malah melemparkannya ke dalam air panas.
Hasilnya, teh dalam kantong tersebut larut di dalam air dan menyebabkan teh tersebut terasa sangat enak. Ide untuk menjual teh dalam bentuk sachet kemudian muncul dari kejadian ini, dan teh celup pertama kali diproduksi di Inggris pada tahun 1953 oleh perusahaan Brooke Bond.
Teh celup awalnya hanya tersedia dalam beberapa varian teh, seperti teh hitam dan teh hijau. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak varian teh celup yang bermunculan, seperti teh herbal dan teh buah. Saat ini, teh celup telah menjadi produk minuman yang sangat populer di seluruh dunia dan tersedia dalam berbagai merek dan varian.
Dalam hal produksi teh celup, teh yang digunakan untuk dijadikan sachet biasanya berasal dari daerah-daerah penghasil teh terbaik di dunia, seperti Cina, India, dan Sri Lanka. Daun teh kemudian dipetik dan diproses, kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain, seperti aroma dan perasa, sebelum dijadikan sachet. Setiap sachet biasanya berisi sekitar 2-3 gram teh dan dapat diseduh dengan air panas selama 3-5 menit.
Sejarah teh celup bermula dari sebuah kesalahan pelanggan di sebuah hotel di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Pada waktu itu, seorang pelanggan memesan teh di restoran hotel dan mengeluh karena teh yang disajikan terlalu pahit dan tidak enak. Pelayan di restoran itu kemudian memberikan beberapa kantong teh kepadanya agar ia dapat meracik teh sesuai dengan selera masing-masing. Namun, pelanggan tersebut tidak tahu bagaimana cara menggunakan teh dalam kantong tersebut dan ia malah melemparkannya ke dalam air panas.
Hasilnya, teh dalam kantong tersebut larut di dalam air dan menyebabkan teh tersebut terasa sangat enak. Ide untuk menjual teh dalam bentuk sachet kemudian muncul dari kejadian ini, dan teh celup pertama kali diproduksi di Inggris pada tahun 1953 oleh perusahaan Brooke Bond.
Teh celup awalnya hanya tersedia dalam beberapa varian teh, seperti teh hitam dan teh hijau. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak varian teh celup yang bermunculan, seperti teh herbal dan teh buah. Saat ini, teh celup telah menjadi produk minuman yang sangat populer di seluruh dunia dan tersedia dalam berbagai merek dan varian.
Dalam hal produksi teh celup, teh yang digunakan untuk dijadikan sachet biasanya berasal dari daerah-daerah penghasil teh terbaik di dunia, seperti Cina, India, dan Sri Lanka. Daun teh kemudian dipetik dan diproses, kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain, seperti aroma dan perasa, sebelum dijadikan sachet. Setiap sachet biasanya berisi sekitar 2-3 gram teh dan dapat diseduh dengan air panas selama 3-5 menit.