SALAD JAWA-NYA PACIRAN; "Rujak Kowel"
Berita Warga

Oleh: Qimayatul Milla
Yups, kali ini saya mau mereview kudapan khas di Desa sendiri, Ds. Kandang Semangkon, Kec. Paciran, Kab. Lamongan. Kudapan yang tidak asing lagi bagi kami warga PANTURA khususnya dan seantero Negeri ini umumnya. Apalagi dicocol pas "hot potato" (panas ngentang² 🤣), beuh.. MEGILAN (jargon-nya Paciran). 😍
Namun, ada yang sangat berbeda dengan kudapan di Paciran ini, ada yang tahu? Nama beken yang jadi maskotnya, yaitu; RUJAK KOWEL kami menyebutnya, yang kalau di daerah lain bisa disebut dengan istilah rujak buah atau rujak manis.
Kowel berarti campuran, campuran dari berbagai macam buah-buahan yang bisa dijadikan sebagai bahan cocolan bumbu rujaknya, yang orang sini bilangnya "Klatak"an".
Selain nama juga banyak varian rasa dari bumbu rujak kowel ini, kalian bisa reques sesuka hati, bisa manis, sedang maupun asin. Pedes tidaknya sesuai selera. Tapi lebih banyak yang suka asin, lebih gurih-gurih enyoooyy (minjem jargon-nya "Tahu Bulat") 🤗. Bahkan di era millenial seperti ini, sudah tidak susah lagi lho jika ingin makan rujak khasnya Paciran. Tinggal pesan-antar/kirim via gawai kalian masing-masing sudah cukup memudahkan, karena sudah banyak penjual online bumbu rujak khas Paciran yang sudah dikemas apik siap kirim seantero Negeri.
Mengenai rasa, yang tak tertandingi dan menjadi pembeda diantara rujak lainnya adalah penggunaan petis dari sari pati ikan pindang yang disandingkan dengan gula jawa asli Paciran, beuh.. kebayangkan gimana cita rasanya jika SALAD JAWA ini mampir di lidah kalian? 😋
Di Paciran sendiri banyak sekali penjual-penjual rujak legendaris mulai dari timur ke barat, selatan ke utara (sembari nyanyi lagunya WALI juga boleh 😄). Sepanjang Jl. Kenangan, oops.. Jl. Raya Deandles Paciran-Kandang maksudnya, disuguhi pemandangan menjamurnya warung-warung yang menjual kudapan khas tersebut, dimana penggemarnya sudah bejibun, bahkan harus rela antri berjam-jam demi se-takir rujak kowel yang Maa Syaa Allah nikmat di lidah dan segar di netra kala dipandang, serta ramah di kantong karena hanya dibanderol seharga Rp. 5000an se-takir saja. 😍
Berhubung Author tidak tatag menunggu antrian dikarenakan sudah nge-ces duluan, jadinya bikin rujak sendiri, dimakan sendiri, meskipun terkesan sederhana tapi lihat tuh merah-merah yang sengaja diuleg kasar biar terkesan meronah nan manja serta menciptakan rasa yang tidak kalah juara. Tidak percaya? Boleh, sini merapat. 😆
Kandangsemangkon, 17 Oktober 2019.
#7harikonsistenmenuliscitizenjournalism
#kelasjurnalistikonline #CiJo #harike2
#belajarmenulis #belajarliterasi
#semangatmenulis #tulisanreceh
#reviewkuliner #kandangsemangkon
#paciran #lamongan
Yups, kali ini saya mau mereview kudapan khas di Desa sendiri, Ds. Kandang Semangkon, Kec. Paciran, Kab. Lamongan. Kudapan yang tidak asing lagi bagi kami warga PANTURA khususnya dan seantero Negeri ini umumnya. Apalagi dicocol pas "hot potato" (panas ngentang² 🤣), beuh.. MEGILAN (jargon-nya Paciran). 😍
Namun, ada yang sangat berbeda dengan kudapan di Paciran ini, ada yang tahu? Nama beken yang jadi maskotnya, yaitu; RUJAK KOWEL kami menyebutnya, yang kalau di daerah lain bisa disebut dengan istilah rujak buah atau rujak manis.
Kowel berarti campuran, campuran dari berbagai macam buah-buahan yang bisa dijadikan sebagai bahan cocolan bumbu rujaknya, yang orang sini bilangnya "Klatak"an".
Selain nama juga banyak varian rasa dari bumbu rujak kowel ini, kalian bisa reques sesuka hati, bisa manis, sedang maupun asin. Pedes tidaknya sesuai selera. Tapi lebih banyak yang suka asin, lebih gurih-gurih enyoooyy (minjem jargon-nya "Tahu Bulat") 🤗. Bahkan di era millenial seperti ini, sudah tidak susah lagi lho jika ingin makan rujak khasnya Paciran. Tinggal pesan-antar/kirim via gawai kalian masing-masing sudah cukup memudahkan, karena sudah banyak penjual online bumbu rujak khas Paciran yang sudah dikemas apik siap kirim seantero Negeri.
Mengenai rasa, yang tak tertandingi dan menjadi pembeda diantara rujak lainnya adalah penggunaan petis dari sari pati ikan pindang yang disandingkan dengan gula jawa asli Paciran, beuh.. kebayangkan gimana cita rasanya jika SALAD JAWA ini mampir di lidah kalian? 😋
Di Paciran sendiri banyak sekali penjual-penjual rujak legendaris mulai dari timur ke barat, selatan ke utara (sembari nyanyi lagunya WALI juga boleh 😄). Sepanjang Jl. Kenangan, oops.. Jl. Raya Deandles Paciran-Kandang maksudnya, disuguhi pemandangan menjamurnya warung-warung yang menjual kudapan khas tersebut, dimana penggemarnya sudah bejibun, bahkan harus rela antri berjam-jam demi se-takir rujak kowel yang Maa Syaa Allah nikmat di lidah dan segar di netra kala dipandang, serta ramah di kantong karena hanya dibanderol seharga Rp. 5000an se-takir saja. 😍
Berhubung Author tidak tatag menunggu antrian dikarenakan sudah nge-ces duluan, jadinya bikin rujak sendiri, dimakan sendiri, meskipun terkesan sederhana tapi lihat tuh merah-merah yang sengaja diuleg kasar biar terkesan meronah nan manja serta menciptakan rasa yang tidak kalah juara. Tidak percaya? Boleh, sini merapat. 😆
Kandangsemangkon, 17 Oktober 2019.
#7harikonsistenmenuliscitizenjournalism
#kelasjurnalistikonline #CiJo #harike2
#belajarmenulis #belajarliterasi
#semangatmenulis #tulisanreceh
#reviewkuliner #kandangsemangkon
#paciran #lamongan