RESIKO PAMER IBADAH
Citizen News

Di antara ahli ibadah ada yang mengabarkan kepada orang lain tentang puasa yang dilakukannya. Misalnya dia mengatakan : “Sudah 20 tahun ini aku tidak pernah tinggal berpuasa senin kamis.” Iblis berhasil menipunya dengan membisikkan satu syubhat bahwa engkau perlu memberitahukan hal itu kepada orang lain agar mereka mengikutimu. Padahal tidak ada hajat juga dia memberitahukan itu kepada orang lain.
Ini menjadi sangat berbahaya di zaman medsos sekarang ini. Hanya karena agar statusnya tidak basi, maka dia selalu update status, walaupun harus pamer amal. Ini adalah masalah manusia hari ini. Yaitu takut ketinggalan zaman, takut dibilang kuno, takut dibilang gaptek, takut dibilang tidak mengikuti tren, sehingga dia ikut-ikutan dalam bermain medsos. Dimana itu menjadi sarana untuk pamer. Awalnya mungkin kegiatan dunia, lama-lama perangkap setan masuk kepada dirinya. Tidak ada lagi aktivitas dunia yang perlu dia kabarkan kepada manusia. Maka amal-amal akhiratnya lah yang dia tunjukkan di laman medsosnya.
Maka diapun update status tentang ibadah-ibadahnya. “Saya begini, saya begitu, Alhamdulillah baru selesai taklim, alhamdulillah baru pulang umrah, alhamdulillah baru khatam Al-Qur’an, alhamdulillah baru pulang dari masjid.” Alhamdulillah-nya bagus, namun infonya itu yang tidak perlu.
Ini bisa menggeser niat dan menggoyahkan hati kita. Sehingga keikhlasan itu berubah menjadi riya’ dan sum’ah. Apalagi dibisiki bahwa tujuan kamu agar orang lain mengikutimu. Kadang-kadang itu sekedar bisikan setan supaya dia mau pamer ibadahnya.
Sumber :
http://rodja.id/3ftL
Ini menjadi sangat berbahaya di zaman medsos sekarang ini. Hanya karena agar statusnya tidak basi, maka dia selalu update status, walaupun harus pamer amal. Ini adalah masalah manusia hari ini. Yaitu takut ketinggalan zaman, takut dibilang kuno, takut dibilang gaptek, takut dibilang tidak mengikuti tren, sehingga dia ikut-ikutan dalam bermain medsos. Dimana itu menjadi sarana untuk pamer. Awalnya mungkin kegiatan dunia, lama-lama perangkap setan masuk kepada dirinya. Tidak ada lagi aktivitas dunia yang perlu dia kabarkan kepada manusia. Maka amal-amal akhiratnya lah yang dia tunjukkan di laman medsosnya.
Maka diapun update status tentang ibadah-ibadahnya. “Saya begini, saya begitu, Alhamdulillah baru selesai taklim, alhamdulillah baru pulang umrah, alhamdulillah baru khatam Al-Qur’an, alhamdulillah baru pulang dari masjid.” Alhamdulillah-nya bagus, namun infonya itu yang tidak perlu.
Ini bisa menggeser niat dan menggoyahkan hati kita. Sehingga keikhlasan itu berubah menjadi riya’ dan sum’ah. Apalagi dibisiki bahwa tujuan kamu agar orang lain mengikutimu. Kadang-kadang itu sekedar bisikan setan supaya dia mau pamer ibadahnya.
Sumber :
http://rodja.id/3ftL