RENCANA STRATEGI MOBILISASI SUMBERDAYA SIMPUL BELAJAR
Berita Warga

20 September 2022 bertempatan di Kantor Visi Nusantara, kegiatan hari ini yaitu tentang Rencana Strategi Mobilisasi Sumberdaya Simpul Belajar. Dalam sambutannya, Ketua FOPKIA Kabupaten Tangerang, Atif, menyampaikan bahwa saat ini Forum Sehat Gemilang sudah banyak berkontribusi positif dalam melakukan advokasi terkait penekanan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan Dinas Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang yang telah menjadi mitra strategis dalam mendukung visi misi tersebut.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh tuan rumah Direktur Eksekutif Visi Nusantara Subandi, ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya terus mencoba untuk mendukung kampanye penekanan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Salah satu program yang dilakukan oleh Vinus diantaranya adalah bekerja sama dengan sekitar 50 desa. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kabid Kesehatan Keluarga (Kesga), dr. Indri, yang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada FOPKIA serta Forum Sehat Gemilang yang telah melakukan kerja nyata dalam mendukung percepatan pengurangan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Selain itu, ia juga memberikan informasi bahwa untuk APBD perubahan pada tahun ini, ada alokasi dana hibah yang dapat digunakan oleh FOPKIA dan Forum Sehat Gemilang.
Narasumber dari Kabid DP3A Kabupaten Tangerang, Muwarti untuk menyampaikan kerja sama yang telah dilakukan serta peluang kerja sama untuk tahun berikutnya. Kabid DP3A menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang bertujuan untuk menekan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Untuk tahun ini, ditargetkan 5 kecamatan dan sudah bekerja sama dengan FOPKIA. Selain itu, Kabid DP3A juga memaparkan bahwa saat ini pihaknya juga turut membantu dalam mencegah perilaku tidak sehat seperti BAB sembarangan. Namun memang belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Muntazir sebagai fasilitator menanyakan, apakah ada program perlindungan dan pendampingan psikologis bagi perempuan yang melahirkan dengan anak disabilitas. Selain itu, apakah ada program khusus untuk perlindungan penyandang disabilitas. Kabid DP3A menyampaikan bahwa untuk saat ini belum ada kegiatan dan program tersebut, karena untuk isu disabilitas saat ini leading sector nya adalah Dinas Sosial. Setelah itu, Kabid Kesga Dinkes, dr. Indri menyampaikan, adanya anggaran hibah yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk FOPKIA untuk mendukung kegiatan-kegiatan isu KIA. Hal ini menjadi energi baru dengan adanya Hibah yang akan turun di tahun 2022. Ia memaparkan, Forum Sehat Gemilang dapat turut serta dalam mendukung isu strategis yaitu terkait stunting. Dalam menggalakan kegiatan terfokus stunting yaitu perspektif sensitif (non medis 70%, ketahanan pangan, ekonomi, phbs) dan spesifik (medis 30%), pencegahan defection, TSR. Ia juga memaparkan bahwa akan ada alat Antropometri di 5 puskesmas, dan untuk tahun depan untuk seluruh posyandu di Kabupaten Tangerang.
Direktur Perekat Demokrasi, Khoerun Huda, menanyakan tentang peluang mendorong swasta melalui CSR nya untuk mendukung gerakan pengurangan AKI/ AKB dan juga stunting. Menurut Huda, OMS memiliki beberapa program yang inovatif dan dapat juga didukung oleh swasta maupun CSR. Ia memaparkan bahwa saat ini sudah ada dari RS Selaras yang akan bekerja sama dengan Forum Sehat Gemilang dalam kegiatan USG Gratis bagi ibu hamil yang memiliki BPJS.
Sementara terkait dukungan CSR, menurutnya, di Dinkes belum terlalu bekerja sama dengan hal tersebut, akan tetapi akan dipertimbangkan bantuan untuk mendorong skema yang sama seperti dengan RS Selaras. Fasilitator kemudian mengajak kepada seluruh anggota LF untuk mengisi ide-ide tersebut dalam form Resmob LF yang sudah ada, dan nantinya akan direvisi menjadi sebuah dokumen perencanaan Resmob LF.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh tuan rumah Direktur Eksekutif Visi Nusantara Subandi, ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya terus mencoba untuk mendukung kampanye penekanan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Salah satu program yang dilakukan oleh Vinus diantaranya adalah bekerja sama dengan sekitar 50 desa. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kabid Kesehatan Keluarga (Kesga), dr. Indri, yang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada FOPKIA serta Forum Sehat Gemilang yang telah melakukan kerja nyata dalam mendukung percepatan pengurangan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Selain itu, ia juga memberikan informasi bahwa untuk APBD perubahan pada tahun ini, ada alokasi dana hibah yang dapat digunakan oleh FOPKIA dan Forum Sehat Gemilang.
Narasumber dari Kabid DP3A Kabupaten Tangerang, Muwarti untuk menyampaikan kerja sama yang telah dilakukan serta peluang kerja sama untuk tahun berikutnya. Kabid DP3A menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang bertujuan untuk menekan AKI/ AKB di Kabupaten Tangerang. Untuk tahun ini, ditargetkan 5 kecamatan dan sudah bekerja sama dengan FOPKIA. Selain itu, Kabid DP3A juga memaparkan bahwa saat ini pihaknya juga turut membantu dalam mencegah perilaku tidak sehat seperti BAB sembarangan. Namun memang belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Muntazir sebagai fasilitator menanyakan, apakah ada program perlindungan dan pendampingan psikologis bagi perempuan yang melahirkan dengan anak disabilitas. Selain itu, apakah ada program khusus untuk perlindungan penyandang disabilitas. Kabid DP3A menyampaikan bahwa untuk saat ini belum ada kegiatan dan program tersebut, karena untuk isu disabilitas saat ini leading sector nya adalah Dinas Sosial. Setelah itu, Kabid Kesga Dinkes, dr. Indri menyampaikan, adanya anggaran hibah yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk FOPKIA untuk mendukung kegiatan-kegiatan isu KIA. Hal ini menjadi energi baru dengan adanya Hibah yang akan turun di tahun 2022. Ia memaparkan, Forum Sehat Gemilang dapat turut serta dalam mendukung isu strategis yaitu terkait stunting. Dalam menggalakan kegiatan terfokus stunting yaitu perspektif sensitif (non medis 70%, ketahanan pangan, ekonomi, phbs) dan spesifik (medis 30%), pencegahan defection, TSR. Ia juga memaparkan bahwa akan ada alat Antropometri di 5 puskesmas, dan untuk tahun depan untuk seluruh posyandu di Kabupaten Tangerang.
Direktur Perekat Demokrasi, Khoerun Huda, menanyakan tentang peluang mendorong swasta melalui CSR nya untuk mendukung gerakan pengurangan AKI/ AKB dan juga stunting. Menurut Huda, OMS memiliki beberapa program yang inovatif dan dapat juga didukung oleh swasta maupun CSR. Ia memaparkan bahwa saat ini sudah ada dari RS Selaras yang akan bekerja sama dengan Forum Sehat Gemilang dalam kegiatan USG Gratis bagi ibu hamil yang memiliki BPJS.
Sementara terkait dukungan CSR, menurutnya, di Dinkes belum terlalu bekerja sama dengan hal tersebut, akan tetapi akan dipertimbangkan bantuan untuk mendorong skema yang sama seperti dengan RS Selaras. Fasilitator kemudian mengajak kepada seluruh anggota LF untuk mengisi ide-ide tersebut dalam form Resmob LF yang sudah ada, dan nantinya akan direvisi menjadi sebuah dokumen perencanaan Resmob LF.