Masuk Daftar

Relawan Titik “Tiwuk” Budi Rahayu, Merawat Ikhlas Penderita Kanker di Klaten

Berita Warga
Hidup memang pilihan, termasuk dalam menentukan profesi. Tapi profesi atau pekerjaan perempuan yang satu ini terbilang langka. Dia adalah Titik Budi Rahayu yang akrab dipanggil Titik Tiwuk.
Perempuan 44 tahun asal Desa Jongkare, Karanganom, Klaten ini memilih menjadi relawan pendamping penyintas atau penderita kanker. Tidak saja merawat pasien, mengantar, mengurus administrasi dan pengobatan di rumah sakit, mencarikan biaya pengobatan, Titik Tiwuk juga tak segan untuk membersih luka pasca operasi para pasien. Anehnya, semua itu dilakukan Titik Tiwuk dengan ikhlas tanpa bayar alias gratis.

“Saya sudah 7 tahun menjadi pekerja sosial atau social warker pendamping pasien kanker. Kalau merawat penyintas kanker sudah 3 tahun. Saya menikmati merawat orang sakit seperti merawat orang tua sendiri. Semua saya lakukan ikhlas tanpa bayar” terang ibu tiga anak ini saat ditemui pekan lalu bersamaan mengunjungi penyintas kanker di lingkungan Pemkab Klaten.

Perempuan lulusan Fakultas Sastra Jurusan Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu mengaku menjadi relawan kanker sejak tiga tahun lalu. Tepatnya sejak merawat saudaranya di sebuah rumah sakit di Klaten, tepatnya di poliklinik ongkologi atau bedah kanker.

Di polikilinik ongkologi itu penyintas kanker di rawat. Dikatakan dia bahwa banyak pasien yang tidak mengetahui administrasi layanan rumah sakit.

“Terkadang ada juga keluarga pasien yang curiga. Dikiranya saya ini calo atau minta bayaran layanan. Saya tidak mau dikenal. Misalnya ada pasien yang bingung mau fotokopi berkas, saya bantu dan harus turun 4 lantai untuk menggandakan berkas. Setelah selesai, berkas saya berikan kepada pasien kemudian pergi saja” jelasnya.

Terkait harapannya terhadap perhatian bagi para penyintas kanker, Titik Tiwuk ingin terbentuk wadah bagi penderita semacam rumah singgah. Di sana ia berharap mereka bisa berbagi cerita.

“Jumlah penyitas kanker sendiri di rumah sakit yang saya kunjungi itu ada 300 pasien. Sekarang saya sedang merawat 15 pasien kanker. Saya berharap ada pihak yang bisa membuatkan rumah singgah. Jadi para penyintas itu tidak sendiri dan ada teman untuk berbagi. Bagi yang tidak mampu minimal mereka punya tempat untuk menginap dengan teman senasib” pungkasnya.

Tiwuk telah menetapkan pilihan hidupnya. Mungkin menjadi relawan penyintas kanker tidak akan mengantarkan hidupnya menjadi kaya raya. Tapi dengan merawat penderita kanker, Tiwuk menemukan arti bahagia dengan membahagiakan sesama.

Penulis: Joko Priyono (Humas Pemkab Klaten)

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 548 kali

Widya Sari

Sesepuh

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar