Refleksi perjuangan Gie, IMM Serang gelar Diskusi dan berbagi Nasi
Berita Warga

Serang, sabtu 18 Desember 2021
Gunung Semeru menjadi saksi bisu meninggalnya aktivis muda Indonesia, Soe Hok Gie, 52 tahun lalu.
Pemuda yang akrab disapa Gie ini mengembuskan napas terakhirnya di Puncak Mahameru, Gunung Semeru, pada 16 Desember 1969.
Berangkat dari permasalahan sosial yang ada si masyarakat Indonesia gie memantapkan dirinya untuk maju di garis perjuangan memperjuangkan dan melawan ketidakadilan yang terjadi, idealisme menjadi dasar gie untuk bergerak maju.
Ikatan mahasiswa muhammadiyah cabang serang dan komisariat imm se serang mengadakan refleksi perjuangan gie. Diskusi dan berbagi nasi di lakukan oleh kader2 ikatan mahasiswa muhammadiyah yang di laksanakan di kota serang.
"Dari hasil diskusi kami tadi malam, kami dapatkan kesimpulan untuk melaksanakan aksi nyata dari hasil refleksi perjuangan gie, dasarnya adalah kita harus lebih memperhatikan kaum2 mustadafin". Ujar hardi salah satu kader imm universitas primaghraha.
Output dari refleksi gie yang dilakukan oleh kader2 imm serang adalah gerakan kongkrit untuk membantu meringankan penderitaan kaum2 mustadafin ini.
Di sesi lain, mugni kader imm universitas primaghraha juga menyampaikan "ini bentuk keberpihakan kami terhadap kaum2 mustadafin, meskupin tidak seberapa, tetapi kami berharap substansi dari gerakan inilah yang dapat di petik hikmahnya oleh seluruh mahasiswa"
Gie semata-mata ingin bermanfaat bagi manusia yang lain, yang konteksnya pada saat itu adalah masyarakat Indonesia.
Penutup, sekbid hikmah imm serang, immawan rizki maulidiza menyampaikan "Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik2 manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain". (FNY)
Gunung Semeru menjadi saksi bisu meninggalnya aktivis muda Indonesia, Soe Hok Gie, 52 tahun lalu.
Pemuda yang akrab disapa Gie ini mengembuskan napas terakhirnya di Puncak Mahameru, Gunung Semeru, pada 16 Desember 1969.
Berangkat dari permasalahan sosial yang ada si masyarakat Indonesia gie memantapkan dirinya untuk maju di garis perjuangan memperjuangkan dan melawan ketidakadilan yang terjadi, idealisme menjadi dasar gie untuk bergerak maju.
Ikatan mahasiswa muhammadiyah cabang serang dan komisariat imm se serang mengadakan refleksi perjuangan gie. Diskusi dan berbagi nasi di lakukan oleh kader2 ikatan mahasiswa muhammadiyah yang di laksanakan di kota serang.
"Dari hasil diskusi kami tadi malam, kami dapatkan kesimpulan untuk melaksanakan aksi nyata dari hasil refleksi perjuangan gie, dasarnya adalah kita harus lebih memperhatikan kaum2 mustadafin". Ujar hardi salah satu kader imm universitas primaghraha.
Output dari refleksi gie yang dilakukan oleh kader2 imm serang adalah gerakan kongkrit untuk membantu meringankan penderitaan kaum2 mustadafin ini.
Di sesi lain, mugni kader imm universitas primaghraha juga menyampaikan "ini bentuk keberpihakan kami terhadap kaum2 mustadafin, meskupin tidak seberapa, tetapi kami berharap substansi dari gerakan inilah yang dapat di petik hikmahnya oleh seluruh mahasiswa"
Gie semata-mata ingin bermanfaat bagi manusia yang lain, yang konteksnya pada saat itu adalah masyarakat Indonesia.
Penutup, sekbid hikmah imm serang, immawan rizki maulidiza menyampaikan "Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik2 manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain". (FNY)