Ragam Nusantara: Wadi, Kuliner Khas Kalimantan Tengah
Berita Warga
Wadi adalah makanan yang dibuat dari ikan dengan rasanya yang khas. Makanan ini adalah salah satu makanan tradisional dari Barito Selatan di Kalimantan Tengah. Wadi bisa dibuat dari jenis ikan apa saja, seperti ikan jelawat, papuyu, gabus, gurami, baung, dan jenis ikan lainnya. Jadi, tergantung pembuatnya, mau menggunakan ikan apa. Wadi merupakan hasil fermentasi yang di olah menggunakan garam dan racikan dari beras yang dalam bahasa lokalnya di sebut samu. Samu terbuat dari beras ketan yang di sangrai sampai kecoklatan dan di tumbuk kasar.
Ikan atau daging celeng setelah dibersihkan kemudian di tiriskan sampai kering. Proses selanjutnya ikan atau daging celeng di aduk dengan garam dan di diamkan selama kurang lebih 1x24 jam. Keesokan harinya ikan dan daging di cuci sampai bersih kemudian di campur dengan bahan sumu. Setelah teraduk dengan rata ikan atau daging celeng di masukkan ke dalam wadah tertutup seperti toples kaca atau guci dari tanah liat.
Agar wadi ini tidak mengalami pembusukan selama proses permentasi, toples atau guci ini harus tertutup rapat. Namun sebelum wadah di tutup rapat berdasarkan kebiasaan turun temurun masyarakat dayak sebaiknya lapisan atas wadi diberikan beberapa lembar daun nangka, hal ini bertujuan agar wadi tidak busuk atau berulat. Proses permentasi ini memakan waktu sekitar kurang lebih 3-5 hari namun untuk daging celeng memakan waktu 1 minggu atau lebih.
Sumber: Kulturnesian.id
Kultur Indonesia Channel
https://youtube.com/channel/UC6BkFBzztckZfABrFQ3c9eg
Ikan atau daging celeng setelah dibersihkan kemudian di tiriskan sampai kering. Proses selanjutnya ikan atau daging celeng di aduk dengan garam dan di diamkan selama kurang lebih 1x24 jam. Keesokan harinya ikan dan daging di cuci sampai bersih kemudian di campur dengan bahan sumu. Setelah teraduk dengan rata ikan atau daging celeng di masukkan ke dalam wadah tertutup seperti toples kaca atau guci dari tanah liat.
Agar wadi ini tidak mengalami pembusukan selama proses permentasi, toples atau guci ini harus tertutup rapat. Namun sebelum wadah di tutup rapat berdasarkan kebiasaan turun temurun masyarakat dayak sebaiknya lapisan atas wadi diberikan beberapa lembar daun nangka, hal ini bertujuan agar wadi tidak busuk atau berulat. Proses permentasi ini memakan waktu sekitar kurang lebih 3-5 hari namun untuk daging celeng memakan waktu 1 minggu atau lebih.
Sumber: Kulturnesian.id
Kultur Indonesia Channel
https://youtube.com/channel/UC6BkFBzztckZfABrFQ3c9eg