Ragam Nusantara: Tradisi Rasulan
Berita Warga
Tradisi Rasulan terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda Yogyakarta untuk Kategori: Upacara Adat, Ritus, Upacara Tradisional Kabupaten Gunung Kidul dengan Nomor: 129245/MPK.F/KB/2020
Tradisi Rasulan diselenggarakan hampir di setiap dusun yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini sudah diturunkan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya meski belum diketahui secara pasti tahun berapa rasulan itu hadir di Gunungkidul. Rasulan atau seringkali disebut bersih desa.
Wkatu Pelaksanaan
Tradisi Rasulan umumnya dilaksanakan oleh para petani setelah masa panen tiba. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat dan karunia yang diberikan atas hasil panen yang melimpah serta untuk menghormati dhanyang atau mbaureksa (roh-roh halus) penunggu tempat-tempat keramat. Rasulan berlangsung selama kurang lebih 2-3 hari. Pada hari pertama diawali dengan masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan desa , dilanjutkan dengan doa bersama di tempat-tempat yang dianggap sakral dan puncak acara diselenggarakan pentas kesenian tradisional.
Nilai dan Fungsi
Tradisi rasulan sangat dinanti oleh masyarakat Gunungkidul. Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai rasa syukur, melestarikan tradisi, dan memperkokoh tali silaturahmi serta membangun semangat gotong-royong di dalam masyarakat.
Sumber: Warisan Budaya Tak Benda Yogyakarta (wbtbdiy.com)
Tradisi Rasulan diselenggarakan hampir di setiap dusun yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini sudah diturunkan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya meski belum diketahui secara pasti tahun berapa rasulan itu hadir di Gunungkidul. Rasulan atau seringkali disebut bersih desa.
Wkatu Pelaksanaan
Tradisi Rasulan umumnya dilaksanakan oleh para petani setelah masa panen tiba. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat dan karunia yang diberikan atas hasil panen yang melimpah serta untuk menghormati dhanyang atau mbaureksa (roh-roh halus) penunggu tempat-tempat keramat. Rasulan berlangsung selama kurang lebih 2-3 hari. Pada hari pertama diawali dengan masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan desa , dilanjutkan dengan doa bersama di tempat-tempat yang dianggap sakral dan puncak acara diselenggarakan pentas kesenian tradisional.
Nilai dan Fungsi
Tradisi rasulan sangat dinanti oleh masyarakat Gunungkidul. Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai rasa syukur, melestarikan tradisi, dan memperkokoh tali silaturahmi serta membangun semangat gotong-royong di dalam masyarakat.
Sumber: Warisan Budaya Tak Benda Yogyakarta (wbtbdiy.com)