Ragam Nusantara: Debus Banten
Citizen News
Pada awalnya Debus bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam. Namun di era kolonialisme, Debus digunakan untuk memompa semangat rakyat Banten dalam menghadapi penjajahan Belanda pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Beliau sengaja menciptakan latihan perang melalui perkelahian dengan menggunakan alat bernama "Dablus" (bahasa arab) yang berarti senjata penusuk berupa besi runcing selain senjata tajam lainnya.
Konon, jika ingin menjadi ahli Debus harus melakukan ritual ini secara berurutan kalau tidak ingin mengalami kegagalan dan berujung pada gangguan kejiwaan:
- Harus mampu berpuasa selama 40 hari atau meditasi di Gunung
- Melakukan pertapaan Julang Pandeglang.
- Menyembelih ayam hitam atau ayam cemani.
- Mandi tengah malam di 7 sumur yang telah disucikan.
Foto: Debus Banten (Kebudayaan Indonesia, netralnews.com, daftarbudayaindo.web.id, ADEK BERRY/AFP)
Sumber: Budaya.id
Beliau sengaja menciptakan latihan perang melalui perkelahian dengan menggunakan alat bernama "Dablus" (bahasa arab) yang berarti senjata penusuk berupa besi runcing selain senjata tajam lainnya.
Konon, jika ingin menjadi ahli Debus harus melakukan ritual ini secara berurutan kalau tidak ingin mengalami kegagalan dan berujung pada gangguan kejiwaan:
- Harus mampu berpuasa selama 40 hari atau meditasi di Gunung
- Melakukan pertapaan Julang Pandeglang.
- Menyembelih ayam hitam atau ayam cemani.
- Mandi tengah malam di 7 sumur yang telah disucikan.
Foto: Debus Banten (Kebudayaan Indonesia, netralnews.com, daftarbudayaindo.web.id, ADEK BERRY/AFP)
Sumber: Budaya.id