Pondok Pesantren DDI Mangkoso Akan Jadi Tempat Destinasi Wisata Religi di Kabupaten Barru
Berita Warga

Barru - Pondok Pesantren DDI Mangkoso mempunyai modal besar untuk menjadi tujuan wisata religi seperti pada beberapa pesantren di Jawa pada umumnya.
Beberapa hal yang mendukung yaitu di Kampus 1 Mangkoso terdapat sebuah masjid bersejarah yang diberi nama Ad-Dakwah Mangkoso. Masjid ini merupakan tempat AG. Ambo Dalle melakukan pengajian perdana yang pada akhirnya menandai lahirnya MAI Mangkoso kemudian berubah menjadi DDI.
Masjid Mangkoso juga merupakan tempat turunnya Lailatul Qadar yang disaksikan sendiri oleh AG. Ambo Dalle. Hal itulah yang menjadi dasar daerah ini diberi nama Mangkoso yang artinya kota berkah atau barakka.
Di samping masjid terdapat 3 makam dimana Raja Soppeng Riaja, AG Ambo Dalle dan AG. Amberi Said dikuburkan. Ketiganya pun mempunyai andil dalam melahirkan DDI. Selain itu terdapat rumah raja atau disebut Saoraja Soppeng Riaja dan gedung induk Pesantren DDI Mangkoso dan STAI DDI Mangkoso.
Sementara itu, di Kampus 2 Putra Tonronge pun memiliki nilai sejarah yang panjang dimana dulunya pesantren khusus putera itu merupakan hutan lebat namun sekarang sudah menjadi pusat pengkaderan cendekiawan ulama. Daerah Tonronge juga searah dengan wisata perjuangan Paccekke.
Menelusuri ke arah barat ada Kampus 3 Putri Bululampang dimana daerahnya dikelilingi oleh Laut Selat Makassar yang indah. Kampus ini pun memiliki masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila yang dibangun oleh Presiden ke 2 Soeharto sejak tahun 1992. Selain itu ada juga gedung Rusunawa berlantai 3 yg diresmikan oleh Wapres M. Jusuf Kalla di tahun 2018.
IADI DDI Mangkoso yang melaksanakan halal bi halal dan temu alumni pada tanggal 23 april 2023 di aula kampus 1 STAI DDI Mangkoso.
"Usulan Alumni yang ingin menjadikan DDI Mangkoso menjadi wisata religi seperti pada beberapa pesantren di Jawa pada umumnya. Hal tersebut sudah kami respon dan pikirkan,” kata Suardi yang merupakan salah satu alumni Ponpes DDI Mangkoso.
Karya: (Dita dan Dwi Mutiara/angkatan tarbiah 21 dan tarbiyah 23)
Beberapa hal yang mendukung yaitu di Kampus 1 Mangkoso terdapat sebuah masjid bersejarah yang diberi nama Ad-Dakwah Mangkoso. Masjid ini merupakan tempat AG. Ambo Dalle melakukan pengajian perdana yang pada akhirnya menandai lahirnya MAI Mangkoso kemudian berubah menjadi DDI.
Masjid Mangkoso juga merupakan tempat turunnya Lailatul Qadar yang disaksikan sendiri oleh AG. Ambo Dalle. Hal itulah yang menjadi dasar daerah ini diberi nama Mangkoso yang artinya kota berkah atau barakka.
Di samping masjid terdapat 3 makam dimana Raja Soppeng Riaja, AG Ambo Dalle dan AG. Amberi Said dikuburkan. Ketiganya pun mempunyai andil dalam melahirkan DDI. Selain itu terdapat rumah raja atau disebut Saoraja Soppeng Riaja dan gedung induk Pesantren DDI Mangkoso dan STAI DDI Mangkoso.
Sementara itu, di Kampus 2 Putra Tonronge pun memiliki nilai sejarah yang panjang dimana dulunya pesantren khusus putera itu merupakan hutan lebat namun sekarang sudah menjadi pusat pengkaderan cendekiawan ulama. Daerah Tonronge juga searah dengan wisata perjuangan Paccekke.
Menelusuri ke arah barat ada Kampus 3 Putri Bululampang dimana daerahnya dikelilingi oleh Laut Selat Makassar yang indah. Kampus ini pun memiliki masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila yang dibangun oleh Presiden ke 2 Soeharto sejak tahun 1992. Selain itu ada juga gedung Rusunawa berlantai 3 yg diresmikan oleh Wapres M. Jusuf Kalla di tahun 2018.
IADI DDI Mangkoso yang melaksanakan halal bi halal dan temu alumni pada tanggal 23 april 2023 di aula kampus 1 STAI DDI Mangkoso.
"Usulan Alumni yang ingin menjadikan DDI Mangkoso menjadi wisata religi seperti pada beberapa pesantren di Jawa pada umumnya. Hal tersebut sudah kami respon dan pikirkan,” kata Suardi yang merupakan salah satu alumni Ponpes DDI Mangkoso.
Karya: (Dita dan Dwi Mutiara/angkatan tarbiah 21 dan tarbiyah 23)