Poltekes 'Aisyiyah Banten laksanakan Program Pengabdian Masyarakat di SD Muhammadiyah Kota Serang.
Citizen News

Dalam rangka meningkatkan kesadaran siswi tentang menstrual hygine, Politeknik Kesehatan (Poltekes) 'Aisyiyah Banten telah selesai melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan melakukan Sosialisasi di SD Muhammadiyah Kota Serang pada 27 Februari 2024 lalu.
Sebagai informasi bahwa bagi perempuan kesehatan selama menstruasi merupakan bagian integral dari kesehatan secara menyeluruh, menstruasi yang dialami oleh perempuan dapat menimbulkan berbagai dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Secara global setidaknya 500 juta perempuan dan anak tidak memiliki akses dan fasilitas yang memadai untuk manajemen kebersihan menstruasi. Manajemen menstruasi yang buruk dapat mempengaruhi kehadiran siswi di sekolah dan kemajuan akademik karna gangguan psikologis seperti : ketidaknyamanan, stres tinggi, ketakutan akan kebocoran darah menstruasi, dan ketakutan meninggalkan tanda-tanda menstruasi di dalam jamban sekolah, sedangkan gangguan fisik seperti : Dismenorea, Sakit kepala, dan perdarahan yang berlebihan.
Kebersihan selama periode menstruasi yang tidak terjaga dapat menimbulkan berbagai macam gangguan atau masalah pada kesehatan reproduksi mereka melalui peningkatan risiko ISK, penyakit menular seksual (PMS), infeksi Human Papillomavirus (HPV).
Dosen Politeknik Kesehatan Aisyiyah Banten Ika Apriyanti, S.ST. M.Kes & Nay Lufar, S.ST.M.Keb berpendapat bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, perbaikan sikap dan juga sebagai bekal bagi siswi dalam persiapan dan perawatan selama masa menstruasi. Paparnya. Selanjutnya dengan cara memberikan edukasi menggunakan alat bantu peraga tentang “manajemen kebersihan menstruasi” pada siswi kelas IV di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kota Serang dinilai mampu memberikan pemahaman yang tepat. Tambahnya.
Kemudian Nay mengatakan untuk mengukur pengetahuan responden dapat dilihat berdasarkan hasil pre dan post test pada saat sebelum dan selesai sosialisasi. Lebih lanjut pula disampaikan bahwa hasil dari pelaksanaan pre dan post test yang telah dilakukan menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswi yang telah mendapatkan sosialisasi tentang Menstrual Hygiene Management, hal tersebut pun terlihat karna saat post test sudah tidak ada lagi responden yang pengetahuannya masuk dalam kategori kurang dimana sebelumnya saat pre test sebanyak 18 responden (78%) masuk dalam kategori kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan ini diperoleh adanya perubahan serta peningkatan pengetahuan siswi akan pentingnya manajemen kebersihan selama menstruasi. Pungkasnya.
Sebagai informasi bahwa bagi perempuan kesehatan selama menstruasi merupakan bagian integral dari kesehatan secara menyeluruh, menstruasi yang dialami oleh perempuan dapat menimbulkan berbagai dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Secara global setidaknya 500 juta perempuan dan anak tidak memiliki akses dan fasilitas yang memadai untuk manajemen kebersihan menstruasi. Manajemen menstruasi yang buruk dapat mempengaruhi kehadiran siswi di sekolah dan kemajuan akademik karna gangguan psikologis seperti : ketidaknyamanan, stres tinggi, ketakutan akan kebocoran darah menstruasi, dan ketakutan meninggalkan tanda-tanda menstruasi di dalam jamban sekolah, sedangkan gangguan fisik seperti : Dismenorea, Sakit kepala, dan perdarahan yang berlebihan.
Kebersihan selama periode menstruasi yang tidak terjaga dapat menimbulkan berbagai macam gangguan atau masalah pada kesehatan reproduksi mereka melalui peningkatan risiko ISK, penyakit menular seksual (PMS), infeksi Human Papillomavirus (HPV).
Dosen Politeknik Kesehatan Aisyiyah Banten Ika Apriyanti, S.ST. M.Kes & Nay Lufar, S.ST.M.Keb berpendapat bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, perbaikan sikap dan juga sebagai bekal bagi siswi dalam persiapan dan perawatan selama masa menstruasi. Paparnya. Selanjutnya dengan cara memberikan edukasi menggunakan alat bantu peraga tentang “manajemen kebersihan menstruasi” pada siswi kelas IV di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kota Serang dinilai mampu memberikan pemahaman yang tepat. Tambahnya.
Kemudian Nay mengatakan untuk mengukur pengetahuan responden dapat dilihat berdasarkan hasil pre dan post test pada saat sebelum dan selesai sosialisasi. Lebih lanjut pula disampaikan bahwa hasil dari pelaksanaan pre dan post test yang telah dilakukan menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswi yang telah mendapatkan sosialisasi tentang Menstrual Hygiene Management, hal tersebut pun terlihat karna saat post test sudah tidak ada lagi responden yang pengetahuannya masuk dalam kategori kurang dimana sebelumnya saat pre test sebanyak 18 responden (78%) masuk dalam kategori kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan ini diperoleh adanya perubahan serta peningkatan pengetahuan siswi akan pentingnya manajemen kebersihan selama menstruasi. Pungkasnya.