PMI Solo layani terapi plasma konvalesen pasien Covid-19
Citizen News

Surakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menyediakan plasma konvalesen bagi pasien COVID-19. Terapi pengobatan ini menggunakan donor plasma mantan pasien yang telah sembuh dari virus Corona. Sehingga para pasien yang dinyatakan sembuh diharapkan turut membantu metode pengobatan terapi plasma ini.
Kepala Unit Donor Darah PMI Solo, Kunti Dewi Saraswati mengatakan, terapi plasma konvalesen bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, dan RS Universitas Sebelas Maret (UNS), RSUP dr Suraji Tirtonegoro Klaten dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) kementerian kesehatan Republik Indonesia. Pihaknya sudah melakukan plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 sebanyak sembilan kali.
Terinci, sebanyak tujuh kali dengan RS UNS RSUD Dr Moewardi solo. Dua kali dengan RSUP dr Suraji Tirtonegoro Klaten dan tahap diskusi dengan Balitbangkes. Donor plasma konvalesen volume dan tekniknya berbeda. Jika donor biasa diambil satu kantong darah lengkap sebanyal 350/450 ml, untuk plasmapheresis atau plasma konvalesen hanya diambil salah satu komponennya saja. “Yang diambil hanya plasmanya saja,” kata dia.
Plasmapheresis dilakukan pengambilan sebanyak 500 ml dengan pembagian 400 ml dibagi lagi menjadi 2 kantong diberikan kepada pasien, dan 100 ml untuk arsip. Sistemnya, jika dibutuhkan, donor plasma baru dilakukan dan langsung diberikan kepada pasien terkonfirmasi COVID-19. Meski begitu, PMI Solo siap selama 24 jam melakukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan pasien termasuk juga pedonornya.
Chief Executive Officer (CEO) PMI Solo Sumartono Hadinoto menyampaikan, pihaknya siap menyediakan sebagai bentuk komitmen ketersediaan darah, apapun golongan, rhesus, jenis dan jumlahnya. “Saat ini kami telah siap dalam penyediaan plasma dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit tempat pasien dirawat, “ jelasnya.
Kepala Unit Donor Darah PMI Solo, Kunti Dewi Saraswati mengatakan, terapi plasma konvalesen bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, dan RS Universitas Sebelas Maret (UNS), RSUP dr Suraji Tirtonegoro Klaten dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) kementerian kesehatan Republik Indonesia. Pihaknya sudah melakukan plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 sebanyak sembilan kali.
Terinci, sebanyak tujuh kali dengan RS UNS RSUD Dr Moewardi solo. Dua kali dengan RSUP dr Suraji Tirtonegoro Klaten dan tahap diskusi dengan Balitbangkes. Donor plasma konvalesen volume dan tekniknya berbeda. Jika donor biasa diambil satu kantong darah lengkap sebanyal 350/450 ml, untuk plasmapheresis atau plasma konvalesen hanya diambil salah satu komponennya saja. “Yang diambil hanya plasmanya saja,” kata dia.
Plasmapheresis dilakukan pengambilan sebanyak 500 ml dengan pembagian 400 ml dibagi lagi menjadi 2 kantong diberikan kepada pasien, dan 100 ml untuk arsip. Sistemnya, jika dibutuhkan, donor plasma baru dilakukan dan langsung diberikan kepada pasien terkonfirmasi COVID-19. Meski begitu, PMI Solo siap selama 24 jam melakukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan pasien termasuk juga pedonornya.
Chief Executive Officer (CEO) PMI Solo Sumartono Hadinoto menyampaikan, pihaknya siap menyediakan sebagai bentuk komitmen ketersediaan darah, apapun golongan, rhesus, jenis dan jumlahnya. “Saat ini kami telah siap dalam penyediaan plasma dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit tempat pasien dirawat, “ jelasnya.