Masuk Daftar

PETILASAN EDUKASI DI BALIK TIRAI BAMBU (Part I) Oleh: Zulkarna

Berita Warga
"Utlubulilma walaubissin"  (tuntutlah ilmu walau sampai ke  negeri China). Demikian salah satu hadist Rasulullah yang mengisyaratkan semua sahabat dan umat untuk terus menuntut ilmu walaupun dimana saja berada, hatta sampai negeri China (Negara Tirai Bambu). Lalu pertanyaannya, mengapa harus ke negeri China?.

Jauh sebelum ilmu pengetahuaun berkembang, bangsa china sudah memcapai peradaban yg sangat tinggi. Dalam dunia perdangan masyarakat China dikenal sangat pandai berdagang dibandingakan masyarakat negara lain. Pada Dinasti Tang misalnya, masyarakat Tirai Bambu sudah mengenal uang kertas yang diedarkan bersama dengan kekaisaran Romawi dan Persia (Tribuntravel.com Kamis, 20 Oktober 2016). Oleh karena itu apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah dapat dibuktikan bahwa, hari ini negara China merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.

Saya sangat bersyukur karena tampa diduga dan disangka  Kemdikbud melalui bidang GTK memberikan kesempatan untuk memgikuti Pelatihan Kepemimpinan (Leadership) dan Supervisi (Supervision) di Jiangsu Vocational Institute of Architectural Tecnology (JSVIAT) yang berlokasi di salah satu provinsi di Negara China.

Pada hati Jumat, 1 Maret sekitar jam 22.00 WIB, saya bersama rombongan kepala sekolah, pengawas sekolah dan Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) akhirnya diberangkatkan ke Jiangsu Vocational Institute of Architectural Technology China melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sebelum keberangkatan tentunya kami telah mendapat pembekalan di hotel Mellinium Jakarta selama tiga hari pada kegiatan Pre-Deprature mulai tanggal 27 s.d 30 Maret 2019.

Rasa bahagia berkecamuk dalam hati karena kesempatan ini merupakan pengalaman pertama untuk pergi keluar negeri. Penerbangan delapan jam tidak terasa lama karena dibenak saya terbayang bagaimana keindahan dan kehidupan di negara Tirai Bambu. Akhirnya tepat jam 06.00 waktu Beijing , pesawat yang saya tumpangi mendarat di bendahara Beijing Capital International Airport dengan mulus.

Hawa dingin menusuk tulang yang tidak pernah saya rasakan di tanah air menerpa wajah Dan seluruh tubuh menyambut kedatangan kami. Untung saja penulis telah mempersiapkan sweater syal dan topi sehingga bisa mengurangi rasa dingin.

Sebelum memasuki ruang kedatangan (arrival room), satu persatu di antara kami dilakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi imigrasi. setelah pemeriksaan selesai kami pun diperbolehkan masuk ke ruang kedatangan (arrival room). Beberapa saat kemudian saya melihat tulisan di atas potongan kartun kira-kira berukuran 20 x 10 cm. Bertuliskan Kemdikbud di lambai-lambaikan oleh seorang gadis bersama seorang laki-laki. Ternyata sang gadis itu adalah pemandu perjalanan atau (tour guide) bernama Lina, sedangkan lelaki itu adalah sopir bus yang rupanya sudah dibooking oleh panitia program sebelumnya.

Pertemuan dengan Lina sang tour guide merupakan pelajaran pertama yang saya peroleh. Sosok Lina adalah seorang gadis China pekerja keras. Dia sosok wanita yang sangat disiplin dan bertanggung jawab serta pandai memanfaatkan waktu sehingga tidak ada waktu yang tersia-sia. Di sela-sela memandu kami Lina memanfaatkan waktu untuk mempromosikan barang berupa aneka macam makanan ringan khas china, dia juga pandai membaca peluang, dia sangat paham apa yang dibutuhkan para turis. Pada kesempatan yang sama Linapun menawarkan paket internet berupa kartu Telkom China yang telah dipersiapkan sebelumnya.....(Bersambung)

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar