Petani di Bantaran Sungai Masamba Berharap Anak Sungai Baliase Segera ditutup
Berita Warga

JW Sureq-MASAMBA. Menjelang musim tanam tiba, petani harap cemas untuk mulai menggarap lahan kebun dan sawah yang ada di Desa Mario, kecamatan Baebunta. Jumat, 28 Juni 2024.
Banjir yang kerap terjadi akhir ini, membuat para petani di Desa Mario merasa khawatir untuk mulai mengolah lahan perkebunan dan persawahan mereka. Sebab banyak petani yang gagal panen akibat banjir.
Menurut Basdar salah seorang petani mengatakan ‘’ Banyak yang gagal panen akibat banjir sebab ada beberapah petani yang belum sempat panen, sawahnya dilanda banjir’’
‘’Luas lahan persawahan yang gagal panen akibat banjir kemarin, sekitar sepuluh hektar lebih’’ tambahnya.
Diketahui banjir yang kerap melanda Desa Mario akhir ini, akibat luapan Sungai Masamba dan Sungai Baliase. Adanya anak Sungai Baliase yang mengalir ke sungai Masamba turut memperparah saat banjir.
Menurut Julman salah seorang petani mengatakan ‘’ Kalau anak Sungai Baliase tidak ditutup, maka akan selalu terjadi banjir di Desa Mario dan Desa yang ada di kecamatan Malangke, sebab air sungai Baliase sudah lebih banyak mengalir ke Sungai Masamba’’ ungkapnya dengan memelas.
‘’Semenjak anak sungai Baliase itu ada, di sini sering terjadi banjir dan sekarang petani takut untuk menanam padi dan menanam jagung"
‘’Selain banjir, kebun warga yang ada di bantaran Sungai Masamba banyak yang longsor akibat banyaknya kiriman debit air anak Sungai Baliase’’ tambahnya.
Hal yang sama disampaikan Mursan, kepala Desa Mario ‘’Selain rencana pembuatan tanggul sepanjang Lima kilometer , masyarakat juga berharap anak Sungai Baliase juga harus ditutup’’
‘’Sebab selama ada itu anak sungai Baliase, tanggul yang ada Desa Mario selalu jebol, khusus di Dusun Panggorok dan Salutuara’’
‘’Dusun yang paling berdampak selama adanya anak sungai Baliase yakni Dusun Salutuara’’
‘’Masyarakat Dusun ini tidak lagi mengolah lahan perkebunan dan persawahan sebab sampai hari ini Dusun itu masih terendam banjir’’. Ungkap Mursan
Dampak dari terbentuknya anak Sungai Baliase tidak hanya berdampak pada Desa Mario, tapi juga beberapah Desa yang ada di kecamatan Malangke.
Diketahui pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS) berencana membangun tanggul di Desa Mario sepanjang lima kilometer demi mencegah terjadinya banjir.
Eng.
Banjir yang kerap terjadi akhir ini, membuat para petani di Desa Mario merasa khawatir untuk mulai mengolah lahan perkebunan dan persawahan mereka. Sebab banyak petani yang gagal panen akibat banjir.
Menurut Basdar salah seorang petani mengatakan ‘’ Banyak yang gagal panen akibat banjir sebab ada beberapah petani yang belum sempat panen, sawahnya dilanda banjir’’
‘’Luas lahan persawahan yang gagal panen akibat banjir kemarin, sekitar sepuluh hektar lebih’’ tambahnya.
Diketahui banjir yang kerap melanda Desa Mario akhir ini, akibat luapan Sungai Masamba dan Sungai Baliase. Adanya anak Sungai Baliase yang mengalir ke sungai Masamba turut memperparah saat banjir.
Menurut Julman salah seorang petani mengatakan ‘’ Kalau anak Sungai Baliase tidak ditutup, maka akan selalu terjadi banjir di Desa Mario dan Desa yang ada di kecamatan Malangke, sebab air sungai Baliase sudah lebih banyak mengalir ke Sungai Masamba’’ ungkapnya dengan memelas.
‘’Semenjak anak sungai Baliase itu ada, di sini sering terjadi banjir dan sekarang petani takut untuk menanam padi dan menanam jagung"
‘’Selain banjir, kebun warga yang ada di bantaran Sungai Masamba banyak yang longsor akibat banyaknya kiriman debit air anak Sungai Baliase’’ tambahnya.
Hal yang sama disampaikan Mursan, kepala Desa Mario ‘’Selain rencana pembuatan tanggul sepanjang Lima kilometer , masyarakat juga berharap anak Sungai Baliase juga harus ditutup’’
‘’Sebab selama ada itu anak sungai Baliase, tanggul yang ada Desa Mario selalu jebol, khusus di Dusun Panggorok dan Salutuara’’
‘’Dusun yang paling berdampak selama adanya anak sungai Baliase yakni Dusun Salutuara’’
‘’Masyarakat Dusun ini tidak lagi mengolah lahan perkebunan dan persawahan sebab sampai hari ini Dusun itu masih terendam banjir’’. Ungkap Mursan
Dampak dari terbentuknya anak Sungai Baliase tidak hanya berdampak pada Desa Mario, tapi juga beberapah Desa yang ada di kecamatan Malangke.
Diketahui pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS) berencana membangun tanggul di Desa Mario sepanjang lima kilometer demi mencegah terjadinya banjir.
Eng.