Pesan Sayyidina Umar: Amal Tersembunyi, Dosa Terlupakan, dan Kekasih Allah di Sekitar Kita
Berita Warga

Atmago.com, Yogyakarta---Masjid Al-Mizan, Kampung Surokarsan, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta di hari kesepuluh setelah sholat Subuh, Senin (10/3/2025) diisi dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Razaq, M.Si. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak jamaah untuk merenungi maqola (kata-kata hikmah) dari Sayyidina Umar bin Khattab ra yang mengandung pelajaran mendalam tentang hubungan manusia dengan Allah SWT.
Ustadz Abdul Razaq menyampaikan bahwa Allah SWT menyembunyikan tiga hal penting dalam kehidupan manusia. Pertama, Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam setiap amal kebaikan. Sebuah amal yang terlihat kecil di mata manusia bisa jadi begitu besar di sisi Allah. “Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, karena bisa jadi itulah yang membuat Allah ridha kepada kita,” ujar Razaq yang juga Dosen ASMI Desanta Yogyakarta.
Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Al-Qur’an: “Katakanlah: Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menampakkannya, Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 29).
Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya di balik dosa manusia. Ustadz Abdul Razaq mengingatkan, bahwa kita sering kali menganggap enteng dosa kecil, padahal bisa jadi dosa itulah yang mengundang kemurkaan Allah.
“Seorang mukmin sejati tidak akan pernah meremehkan dosa sekecil apapun, karena kita tidak tahu mana yang paling berat timbangannya di sisi Allah,” lanjutnya. Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam haditsnya: “Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bermuka cerah ketika bertemu saudaramu.” (HR. Muslim).
Ketiga, Allah menyembunyikan kekasih-kekasih-Nya di antara manusia. Pesan ini menggugah hati para jamaah untuk tidak merendahkan siapapun, karena bisa jadi orang yang tampak sederhana adalah kekasih Allah.
“Sering kali kita hanya menilai orang dari penampilan dan status sosialnya. Padahal, kemuliaan sejati ada dalam ketakwaan, bukan dalam harta atau kedudukan,” tutur Ustadz Abdul Razaq, mengutip firman Allah: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13).
Lebih lanjut ia menegaskan, pelajaran yang disampaikan begitu nyata dalam kehidupan sehari-hari: tidak boleh meremehkan kebaikan sekecil apapun, tidak boleh menyepelekan dosa, dan tidak boleh merendahkan orang lain. Tiga pesan ini mengajarkan kehati-hatian dalam bertindak dan mendorong umat Islam untuk selalu berbuat baik, berhati-hati terhadap dosa, serta menghormati sesama.
Di akhir ceramah, Ustadz Abdul Razaq berpesan agar setiap jamaah merenungi dan mengamalkan hikmah ini dalam kehidupan. “Jadilah orang yang senantiasa berbuat baik, menjauhi dosa, dan menghormati sesama. Karena kita tidak pernah tahu, amal mana yang diridhai, dosa mana yang dimurkai, dan siapa yang menjadi kekasih Allah di sekitar kita,” pungkasnya. (KangRozaq)
Ustadz Abdul Razaq menyampaikan bahwa Allah SWT menyembunyikan tiga hal penting dalam kehidupan manusia. Pertama, Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam setiap amal kebaikan. Sebuah amal yang terlihat kecil di mata manusia bisa jadi begitu besar di sisi Allah. “Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, karena bisa jadi itulah yang membuat Allah ridha kepada kita,” ujar Razaq yang juga Dosen ASMI Desanta Yogyakarta.
Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Al-Qur’an: “Katakanlah: Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menampakkannya, Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 29).
Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya di balik dosa manusia. Ustadz Abdul Razaq mengingatkan, bahwa kita sering kali menganggap enteng dosa kecil, padahal bisa jadi dosa itulah yang mengundang kemurkaan Allah.
“Seorang mukmin sejati tidak akan pernah meremehkan dosa sekecil apapun, karena kita tidak tahu mana yang paling berat timbangannya di sisi Allah,” lanjutnya. Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam haditsnya: “Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bermuka cerah ketika bertemu saudaramu.” (HR. Muslim).
Ketiga, Allah menyembunyikan kekasih-kekasih-Nya di antara manusia. Pesan ini menggugah hati para jamaah untuk tidak merendahkan siapapun, karena bisa jadi orang yang tampak sederhana adalah kekasih Allah.
“Sering kali kita hanya menilai orang dari penampilan dan status sosialnya. Padahal, kemuliaan sejati ada dalam ketakwaan, bukan dalam harta atau kedudukan,” tutur Ustadz Abdul Razaq, mengutip firman Allah: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13).
Lebih lanjut ia menegaskan, pelajaran yang disampaikan begitu nyata dalam kehidupan sehari-hari: tidak boleh meremehkan kebaikan sekecil apapun, tidak boleh menyepelekan dosa, dan tidak boleh merendahkan orang lain. Tiga pesan ini mengajarkan kehati-hatian dalam bertindak dan mendorong umat Islam untuk selalu berbuat baik, berhati-hati terhadap dosa, serta menghormati sesama.
Di akhir ceramah, Ustadz Abdul Razaq berpesan agar setiap jamaah merenungi dan mengamalkan hikmah ini dalam kehidupan. “Jadilah orang yang senantiasa berbuat baik, menjauhi dosa, dan menghormati sesama. Karena kita tidak pernah tahu, amal mana yang diridhai, dosa mana yang dimurkai, dan siapa yang menjadi kekasih Allah di sekitar kita,” pungkasnya. (KangRozaq)