Perkuat Peran Perempuan, PDNA Bulukumba adakan Kajian Kepemiluan
Berita Warga 
Bulukumba-Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Bulukumba melaksanakan Dialog Kepemiluan, bertempat Kampung Anda Beach Tanjung Bira. (Sabtu,27/11/2021)
Dalam Kajian kepemiluan ini hadir sebagai narasumber Ketua KPU Bulukumba Kaharuddin S.Pd.,M.M., yang berbicara tentang "Peran Strategis Pemilih Perempuan dalam Mensukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024", dan narasumber kedua dari Bawaslu Bulukumba, Bakri Abubakar S.Pd.M.H., dengan materi tentang "Menelaah Tantangan dan Kesiapan Pemilih Perempuan dalam Penegakan Hukum Pemilu Serentak Tahun 2024".
Kaharuddin menyampaikan bahwa, "Perempuan maupun organisasi Perempuan memiliki Peran Strategis dalam pemilu, baik dalam proses perencanaannya hingga memantaua jalannya pemilu.
Dimana kita ketahui bersama bahwa Pemilu 2024 dilakukan secara serentak sehingga tentu memiliki tantangan yang cukup besar", jelasnya.
"Masyarakat maupun organisasi masyarakat sipil, serta OKP seperti
PDNA dapat berpartisipasi dalam Pendidikan Politik seperti kajian yang dilakukan saat ini, atau bisa menjadi pemantau/relawan dalam jaringan JPPR yang notabenenya diketuai oleh Nasyiah, hingga dapat terlibat dalam pelaksanaan survey cepat hasil pemilu," tutupnya.
Sementara itu Bakri Abubakar menyampaikan bahwa "Peran organisasi perempuan sangat strategis dalam upaya pencegahan, pengawasan,
Memberikan edukasi, bahkan dapat memberikan laporan dugaan pelanggaran pemilu. Sebab dengan melihat kuantitas pengawas pemilu mulai tingkat kabupaten hingga tingkat Desa dan Kelurahan, maka akan sangat terbatas. Oleh karena itu upaya pendidikan politik yang dilakukan oleh Organisasi kepemudaan dan lainnya sangat besar kontribusi dan pengaruhnya dalam upaya pencegahan pelanggi pemilu", jelasnya.
"Ada 3 tantangan yang dihadapi dalam pemilu yakni struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum. Nasyiah dapat berperan dalam melakukan edukasi dalam perbaikan budaya hukum dimasyarakat," tutupnya.
Dalam kesempatan ini, kajian kepemiluan dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah dan perwakilan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah se-Kabupaten Bulukumba.
Satnawati Ketua Umum PDNA mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari MoU antara PDNA Bulukumba dengan KPU dan BAWASLU Bulukumba (Baca: Penyelenggara Pemilu).
"Semoga kegiatan kajian kepemiluan lebih intens dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan peran strategis perempuan dalam menyukseskan pemilu serentak 2024, khususnya merumuskan kesiapan PDNA Bulukumba untuk terlibat aktif dalam proses dan tahapan pemilu baik sebagai pemantau, penyelenggara maupun sebagai pemilih perempuan", Harap Satnawati.
Dalam Kajian kepemiluan ini hadir sebagai narasumber Ketua KPU Bulukumba Kaharuddin S.Pd.,M.M., yang berbicara tentang "Peran Strategis Pemilih Perempuan dalam Mensukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024", dan narasumber kedua dari Bawaslu Bulukumba, Bakri Abubakar S.Pd.M.H., dengan materi tentang "Menelaah Tantangan dan Kesiapan Pemilih Perempuan dalam Penegakan Hukum Pemilu Serentak Tahun 2024".
Kaharuddin menyampaikan bahwa, "Perempuan maupun organisasi Perempuan memiliki Peran Strategis dalam pemilu, baik dalam proses perencanaannya hingga memantaua jalannya pemilu.
Dimana kita ketahui bersama bahwa Pemilu 2024 dilakukan secara serentak sehingga tentu memiliki tantangan yang cukup besar", jelasnya.
"Masyarakat maupun organisasi masyarakat sipil, serta OKP seperti
PDNA dapat berpartisipasi dalam Pendidikan Politik seperti kajian yang dilakukan saat ini, atau bisa menjadi pemantau/relawan dalam jaringan JPPR yang notabenenya diketuai oleh Nasyiah, hingga dapat terlibat dalam pelaksanaan survey cepat hasil pemilu," tutupnya.
Sementara itu Bakri Abubakar menyampaikan bahwa "Peran organisasi perempuan sangat strategis dalam upaya pencegahan, pengawasan,
Memberikan edukasi, bahkan dapat memberikan laporan dugaan pelanggaran pemilu. Sebab dengan melihat kuantitas pengawas pemilu mulai tingkat kabupaten hingga tingkat Desa dan Kelurahan, maka akan sangat terbatas. Oleh karena itu upaya pendidikan politik yang dilakukan oleh Organisasi kepemudaan dan lainnya sangat besar kontribusi dan pengaruhnya dalam upaya pencegahan pelanggi pemilu", jelasnya.
"Ada 3 tantangan yang dihadapi dalam pemilu yakni struktur hukum, substansi hukum dan budaya hukum. Nasyiah dapat berperan dalam melakukan edukasi dalam perbaikan budaya hukum dimasyarakat," tutupnya.
Dalam kesempatan ini, kajian kepemiluan dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah dan perwakilan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah se-Kabupaten Bulukumba.
Satnawati Ketua Umum PDNA mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari MoU antara PDNA Bulukumba dengan KPU dan BAWASLU Bulukumba (Baca: Penyelenggara Pemilu).
"Semoga kegiatan kajian kepemiluan lebih intens dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan peran strategis perempuan dalam menyukseskan pemilu serentak 2024, khususnya merumuskan kesiapan PDNA Bulukumba untuk terlibat aktif dalam proses dan tahapan pemilu baik sebagai pemantau, penyelenggara maupun sebagai pemilih perempuan", Harap Satnawati.
