Perkuat Mobilisasi Sumberdaya, Bambu Nusantara Persiapkan MoU dengan Lapas Kelas 1 Madiun
Berita Warga

Bambu Nusantara - Upaya dalam memastikan tercukupinya sumberdaya organisasi terus dilakukan Bambu Nusantara. Khususnya dalam hal pengembangan, pelaksanaan dan keberlanjutan pencapaian visi dan misi. Salah satunya dengan aktif berkolaborasi dengan Lapas Kelas I Madiun.
Titik Sugianti, Direktur Yayasan Bambu Nusantara mengatakan kali ini bersama tim khusus Bambu berkunjung ke Lapas Kelas I Madiun dalam rangka koordinasi persiapan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis. Sasarannya, yakni warga binaan yang berjumlah 110 orang.
"Kami menyampaikan bahwasannya organisasi kami memiliki kapasitas, konsisten bergerak dalam pendampingan dan rehabsos," katanya, Selasa (24/1/2023).
Titik menambahkan, dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (21/1/2023) itu juga membahas tentang keberlanjutan kerjasama antara Lapas Kelas I Madiun dengan Bambu Nusantara.
Hal tersebut akan ditindak lanjuti dengan penanda tanganan Memorandum of Understanding (MoU). Yakni pada pertengahan Februari 2023 mendatang.
"Pesertanya, yakni warga binaan pemasyarakatan yang ingin pulih dari kecanduan narkoba. Itu jelas, karena proses rehab ini jika tidak disertai motivasi tinggi dari pengguna hasilnya tidak maksimal nantinya," paparnya.
Untuk deteksi dini, imbuh Titik pihak Lapas sudah melakukan screening bagi warga binaan. Dari tahapan itu, baru akan dilakukan pemetaan apakah yang bersangkutan perlu atau tidak dilakukan rehabilitasi sosial.
"Kerjasama ini sudah rutin kami lakukan, dan setiap tahun memang ada pembaharuan," tegasnya. (Humas)
Titik Sugianti, Direktur Yayasan Bambu Nusantara mengatakan kali ini bersama tim khusus Bambu berkunjung ke Lapas Kelas I Madiun dalam rangka koordinasi persiapan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis. Sasarannya, yakni warga binaan yang berjumlah 110 orang.
"Kami menyampaikan bahwasannya organisasi kami memiliki kapasitas, konsisten bergerak dalam pendampingan dan rehabsos," katanya, Selasa (24/1/2023).
Titik menambahkan, dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (21/1/2023) itu juga membahas tentang keberlanjutan kerjasama antara Lapas Kelas I Madiun dengan Bambu Nusantara.
Hal tersebut akan ditindak lanjuti dengan penanda tanganan Memorandum of Understanding (MoU). Yakni pada pertengahan Februari 2023 mendatang.
"Pesertanya, yakni warga binaan pemasyarakatan yang ingin pulih dari kecanduan narkoba. Itu jelas, karena proses rehab ini jika tidak disertai motivasi tinggi dari pengguna hasilnya tidak maksimal nantinya," paparnya.
Untuk deteksi dini, imbuh Titik pihak Lapas sudah melakukan screening bagi warga binaan. Dari tahapan itu, baru akan dilakukan pemetaan apakah yang bersangkutan perlu atau tidak dilakukan rehabilitasi sosial.
"Kerjasama ini sudah rutin kami lakukan, dan setiap tahun memang ada pembaharuan," tegasnya. (Humas)