Perjuangan Seorang Nenek
Berita Warga

Tidal Ada hal baik yang datang dari rasa kekuatiran, ataupun dengan duduk berdiam diri disudut kamar, mengasihani diri sendiri. Tetap positif dalam segala sesuatu dan terus memotivasi diri, menyemangati diri sendiri, maka hal-hal di sekitar kita akan menjadi baik. Mari belajar dari perjuangan Mbah Tentrem yang tidak mengenal lelah dan merasa malu untuk mengemis atau dikasihani orang lain. Ya, kita harus malu terhadap kemalasan dan rasa cepat putus asa yang kita miliki.
Mbah Tentrem hanyalah seorang wanita tua yang renta, yang berjalan tanpa bebanpun sudah sulit. Bahkan untuk berdiri dengan tegakpun seakan dia sudah tidak mampu lagi. Namun, itu adalah Kebesaran Allah, untuk menafkahi dan menyekolahkan kedua orang cucunya dia mampu berjalan puluhan kilometer mengelilingi Kota Klaten dengan menuntun sepeda yang sudah sama rentanya dan sarat dengan barang dagangan yang dia jajakan.
Mbah Tentrem mengambil dagangan langsung dari pengrajin atas dasar saling percaya. Namun sayangnya, tidak semua pengrajin berlaku baik terhadap Mbah Tentrem, ada beberapa pengrajin yang sedikit nakal dan memanfaatkan ketuaan Mbah Tentrem, dengan menitipkan barang dengan kualitas yang agak "kurang baik". Tetapi, untungnya para pelanggan dapat memaklumi, dan menerima keterbatasan Mbah Tentrem dalam menyeleksi kualitas barang dagangannya.
Mbah Tentrem tidak pernah mengeluh tentang beratnya beban hidup Yang harus dijalaninya. Yang dia tahu hanyalah, bahwa dia menjalani hidup dan bertahan agar tetap hidup secara baik yang dia mampu dengan mencari nafkah dijalan yang baik dan benar agar dapat memberi makan bagi dirinya sendiri Dan kedua orang cucunya tanpa harus bergantung pada belas kasihan orang lain.
Mbah Tentrem seorang pedagang yang baik dan mempunyai selera humor khas wanita tua pedesaan. Dia tahu betul bagaimana membuat pelanggannya setia membeli darinya. Dia selalu menawarkan harga yang bagus bagi para pelanggan. Dan satu hal yang khas dari Mbah Tentrem, dia akan berkata dengan lantang saat tiba di depan rumah pelanggan "Mbah Tentrem datang, ayo beli sesuatu yang dibutuhkan dari Mbah Tentrem".
Ketika kita mendengar suaranya dan mengetahui kedatangannya, maka tidak akan sampai hati untuk tidak membeli sesuatu darinya. Bahkan secara otomatis kita akan menanyakan keadaan kedua orang cucunya dan mengirim sekedar uang jajan dan tambahan biaya pendidikan mereka. Saat secara kebetulan bertemu Mbah Tentrem di jalan, kitapun akan merasa tidak nyaman jika tidak berhenti dan menyapanya serta mengulurkan sekedar uang pembeli makanan.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya yang terindah bagi Mbah Tentrem agar dapat terus menjaga dan membesarkan kedua orang cucunya. Amin 🤲
Satu hal yang harus kita miliki dalam menjalani kehidupan di dunia ini adalah satu keyakinan bahwa kita tidak boleh putus asa dalam rahmat Allah. Karena, setiap hari Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya dan menciptakan keajaiban bagi umatNya di dalam rahmat yang Dia karuniakan. Allah memang bekerja dengan cara yang sangat misterius. Oleh karena itu jangan lelah untuk selalu berdoa, karena doa merupakan harapan bagi orang yang beriman. Ciptakan keajaibanmu dengan selalu berbuat kebaikan kepada siapa saja yang kamu temukan dalam perjalanan hidup kita.
Mbah Tentrem hanyalah seorang wanita tua yang renta, yang berjalan tanpa bebanpun sudah sulit. Bahkan untuk berdiri dengan tegakpun seakan dia sudah tidak mampu lagi. Namun, itu adalah Kebesaran Allah, untuk menafkahi dan menyekolahkan kedua orang cucunya dia mampu berjalan puluhan kilometer mengelilingi Kota Klaten dengan menuntun sepeda yang sudah sama rentanya dan sarat dengan barang dagangan yang dia jajakan.
Mbah Tentrem mengambil dagangan langsung dari pengrajin atas dasar saling percaya. Namun sayangnya, tidak semua pengrajin berlaku baik terhadap Mbah Tentrem, ada beberapa pengrajin yang sedikit nakal dan memanfaatkan ketuaan Mbah Tentrem, dengan menitipkan barang dengan kualitas yang agak "kurang baik". Tetapi, untungnya para pelanggan dapat memaklumi, dan menerima keterbatasan Mbah Tentrem dalam menyeleksi kualitas barang dagangannya.
Mbah Tentrem tidak pernah mengeluh tentang beratnya beban hidup Yang harus dijalaninya. Yang dia tahu hanyalah, bahwa dia menjalani hidup dan bertahan agar tetap hidup secara baik yang dia mampu dengan mencari nafkah dijalan yang baik dan benar agar dapat memberi makan bagi dirinya sendiri Dan kedua orang cucunya tanpa harus bergantung pada belas kasihan orang lain.
Mbah Tentrem seorang pedagang yang baik dan mempunyai selera humor khas wanita tua pedesaan. Dia tahu betul bagaimana membuat pelanggannya setia membeli darinya. Dia selalu menawarkan harga yang bagus bagi para pelanggan. Dan satu hal yang khas dari Mbah Tentrem, dia akan berkata dengan lantang saat tiba di depan rumah pelanggan "Mbah Tentrem datang, ayo beli sesuatu yang dibutuhkan dari Mbah Tentrem".
Ketika kita mendengar suaranya dan mengetahui kedatangannya, maka tidak akan sampai hati untuk tidak membeli sesuatu darinya. Bahkan secara otomatis kita akan menanyakan keadaan kedua orang cucunya dan mengirim sekedar uang jajan dan tambahan biaya pendidikan mereka. Saat secara kebetulan bertemu Mbah Tentrem di jalan, kitapun akan merasa tidak nyaman jika tidak berhenti dan menyapanya serta mengulurkan sekedar uang pembeli makanan.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya yang terindah bagi Mbah Tentrem agar dapat terus menjaga dan membesarkan kedua orang cucunya. Amin 🤲
Satu hal yang harus kita miliki dalam menjalani kehidupan di dunia ini adalah satu keyakinan bahwa kita tidak boleh putus asa dalam rahmat Allah. Karena, setiap hari Allah senantiasa mencurahkan rahmatNya dan menciptakan keajaiban bagi umatNya di dalam rahmat yang Dia karuniakan. Allah memang bekerja dengan cara yang sangat misterius. Oleh karena itu jangan lelah untuk selalu berdoa, karena doa merupakan harapan bagi orang yang beriman. Ciptakan keajaibanmu dengan selalu berbuat kebaikan kepada siapa saja yang kamu temukan dalam perjalanan hidup kita.