Masuk Daftar

Peristiwa Gerakan 30 September 1965, Kesaksian Tokoh Agama Di Lubang Buaya

Berita Warga
𝗣𝗲𝗿𝗶𝘀𝘁𝗶𝘄𝗮 𝗚𝗲𝗿𝗮𝗸𝗮𝗻 𝟯𝟬 𝗦𝗲𝗽𝘁𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿 𝟭𝟵𝟲𝟱, 𝗞𝗲𝘀𝗮𝗸𝘀𝗶𝗮𝗻 𝗧𝗼𝗸𝗼𝗵 𝗔𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗗𝗶 𝗟𝘂𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗕𝘂𝗮𝘆𝗮

🇮🇩 #orangindonesia

𝗪𝗮𝗵𝗮𝗻𝗮𝗡𝗲𝘄𝘀.𝗰𝗼 | Kelam. Satu kata itu yang terucap dari Ketua Umum Yayasan Nurul Ibad, 𝗞𝗶𝗮𝗶 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗺𝗺𝗮𝗱 𝗦𝘆𝗮𝗸𝗿𝗶𝗺 (𝟴𝟳), ketika kali pertama mendengar peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S), yang selama ini 𝗱𝗶𝗸𝗮𝗶𝘁𝗸𝗮𝗻 dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Peristiwa berdarah dalam perjalanan bangsa Indonesia itu masih begitu membekas dalam ingatannya.

"Peristiwa G30S/PKI itu kelam, ya kelam," ujar Syakrim, ketika ditemui wartawan di kediamannya, Kelurahan Lubang Buaya, Jumat (1/10/2021).

Syakrim, yang merupakan warga asli Lubang Buaya, tak pernah menyangka jika wilayahnya akan menjadi lokasi pembunuhan terhadap enam jenderal dan seorang perwira pertama TNI Angkatan Darat pada masa pemerintahan Presiden Soekarno itu.

𝗔𝗸𝘁𝗶𝘃𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗝𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴 𝟯𝟬 𝗦𝗲𝗽𝘁𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿 𝟭𝟵𝟲𝟱

Ia menceritakan, jauh sebelum peristiwa G30S terjadi, perlahan terjadi perubahan aktivitas warga di wilayahnya.

Sebuah wilayah di dekat Bandara Halim Perdanakusuma, yang semula begitu sunyi, perlahan menjadi ramai.

Di jalanan, ia kerap melihat sejumlah truk mondar-mandir yang memasuki wilayah Lubang Buaya, yang kemudian menurunkan sejumlah pemuda.

Pergerakan truk ini berlangsung siang dan malam.

Belakangan, diketahui bahwa para pemuda yang diturunkan dari truk tersebut ternyata bukanlah warga asli Lubang Buaya atau sekitarnya.

Awalnya, Kiai Syakrim sama sekali tak menaruh kecurigaan terhadap aktivitas para pemuda tersebut.

Namun, lama-kelamaan, kecurigaan itu mulai timbul.

Itu terjadi ketika ia tahu bahwa para pemuda tersebut ternyata menjalani sebuah latihan di dekat rumah teman seangkatannya di Sekolah Rakyat, yang diketahui merupakan simpatisan PKI.

Syakrim kemudian semakin curiga ketika puluhan warga di wilayahnya diajak untuk turut serta mengikuti kamp latihan bersama para pemuda tersebut.

Puluhan warga ini kemudian meminta pendapat kepada dirinya sebagai tokoh agama di wilayah itu perihal ajakan para pemuda tersebut.

Saat itu, Syakrim meminta agar mereka tak menerima ajakan untuk mengikuti latihan bersama mereka.

Jawaban yang diberikan Syakrim tersebut bukan tanpa alasan.

Sebab, sebuah pelatihan ala militer seharusnya berpusat di Halim Perdanakusuma yang merupakan pangkalan udara milik TNI Angkatan Udara , bukan di Lubang Buaya.

Kecurigaan inilah yang menjadi dasar agar puluhan warga tersebut tak bergabung dalam pelatihan kelompok tersebut.

"Sebetulnya latihan kan biasanya di Halim, kok beda latihannya, saya minta mereka jangan ikut," kata Syakrim, yang saat itu telah menjadi tokoh warga di wilayahnya.

Berita selengkapnya silahkan klik link atau tautan berikut ini,

🌐 https://wahananews.co/nasional/peristiwa-gerakan-30-september-1965-kesaksian-tokoh-agama-di-lubang-buaya/0 href="/search?q=%23post_wahana">#post_wahana

#sejarah #g30s #lubangbuaya

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar