Peringatan Hari Bumi 2024, SHI Kampanyekan Aksi Nyata Gaya Hidup Berkelanjutan
Berita Warga 
Planet vs Plastik menjadi tema peringatan Hari Bumi 2024, konsumsi plastik Indonesia per kapita pada 2022 versi Bisnis.com mencapai 22,5 kg. Sedangkan penggunaan plastik hampir mendekati 10 juta ton pertahun. Timbulan pencemaran plastik di bumi banyak di temukan di lautan, sungai, sawah, bahkan menumpuk di TPA karena tak mudah terurai.
Meski gencar jadi sorotan karena ancaman terhadap keberlangsungan planet bumi, faktanya kian tahun timbulan sampah plastik semakin tinggi. Artinya belum berbanding lurus dengan aksi nyata menerapkan kebiasaan dan gaya hidup keberlanjutan. Belum ada langkah signifikan pengurangan baik berupa kebijakan untuk mendorong perusahaan menurunkan produksi barang minim plastik, sementara konsumen lebih memilih penggunaan produk plastik sekali pakai.
Meskipun di Jombang telah ada regulasi dalam upaya pengurangan yakni Peraturan Bupati No 56 tahun 2022 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dalam prakteknya masih banyak retail, toko modern, café, restoran, dan tempat ibadah masih menggunakan kantong plastic, sedotan, dan Styrofoam. Hal ini tentu saja menambah beban bumi karena produksi sampah semakin tinggi, pada gilirannya jadi penyebab gas rumah kaca.
Sanggar Hijau Indonesia sebagai organisasi masyarakat sipil yang selama ini bergerak dalam isu lingkungan melalui kerja-kerja advokasi dan pemberdayaan masyarakat mendorong gaya hidup berkelanjutan melalui aksi nyata. Dalam gerakan pengelolaan sampah memiliki beberapa unit bank sampah komunitas yang disenergikan dalam pemberdayaan masyarakat dan toko greenfill yang berfokus pada produk guna ulang sebagai opsi mudah ramah lingkungan. Dengan slogan merajut kesejahteraan dan ramah lingkungan secara berkelanjutan, sehingga memberikan dapak positif mengurangi emisi reduce waste of landfiil. Kegiatan ini menjadi salah satu kampanye aksi nyata pengurangan plastik untuk bisa diterapkan oleh masyarakat secara lebih luas.
Meski gencar jadi sorotan karena ancaman terhadap keberlangsungan planet bumi, faktanya kian tahun timbulan sampah plastik semakin tinggi. Artinya belum berbanding lurus dengan aksi nyata menerapkan kebiasaan dan gaya hidup keberlanjutan. Belum ada langkah signifikan pengurangan baik berupa kebijakan untuk mendorong perusahaan menurunkan produksi barang minim plastik, sementara konsumen lebih memilih penggunaan produk plastik sekali pakai.
Meskipun di Jombang telah ada regulasi dalam upaya pengurangan yakni Peraturan Bupati No 56 tahun 2022 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dalam prakteknya masih banyak retail, toko modern, café, restoran, dan tempat ibadah masih menggunakan kantong plastic, sedotan, dan Styrofoam. Hal ini tentu saja menambah beban bumi karena produksi sampah semakin tinggi, pada gilirannya jadi penyebab gas rumah kaca.
Sanggar Hijau Indonesia sebagai organisasi masyarakat sipil yang selama ini bergerak dalam isu lingkungan melalui kerja-kerja advokasi dan pemberdayaan masyarakat mendorong gaya hidup berkelanjutan melalui aksi nyata. Dalam gerakan pengelolaan sampah memiliki beberapa unit bank sampah komunitas yang disenergikan dalam pemberdayaan masyarakat dan toko greenfill yang berfokus pada produk guna ulang sebagai opsi mudah ramah lingkungan. Dengan slogan merajut kesejahteraan dan ramah lingkungan secara berkelanjutan, sehingga memberikan dapak positif mengurangi emisi reduce waste of landfiil. Kegiatan ini menjadi salah satu kampanye aksi nyata pengurangan plastik untuk bisa diterapkan oleh masyarakat secara lebih luas.
