Penyusunan Indikator Kelurahan Inklusif Bersama Forum Pemuda Inklusi Di dua Kelurahan Piloting
Citizen News

Makassar – Institute Community of Justice melakukan penyusunan dan penyepakatan indikator kelurahan Inklusi, Kamis (30/12)
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Prima dan dihadiri oleh Perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan pemerintah Kelurahan Sambung Jawa dan Pemerintah Kelurahan Ballang Baru, Forum BARANI (Belajar Anak Milenial), Forum Pemuda Inklusi Kelurahan Sambung jawa dan Forum Pemuda Inklusi Ballang Baru.
Diskusi di Pandu oleh Yudha yudha, selaku fasilitator. Dalam diskusi ini dirumuskan indikator kelurahan inklusi dan pihak yang terlibat dalam indikator tersebut.
Dalam kegiatan ini peseta dibagi menjadi 3 kelompok untuk berdiskusi mengenai indikator dan pihak terkait. Setelah diskusi kelompok, peserta memaparkan ide-ide yang kreatif dan inovatif dari hasil diskusi tiap kelompok seperti pembentukan ruang baca, diskusi rutin, sekretariat untuk pemuda inklusi, dan pelibatan pemuda dalam musrembang.
Pada akhir diskusi Yudha menyampaikan "Hasil diskusi pada kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengukuran kinerja dan jika dibutuhkan dapat menjadi replikasi untuk wilayah lain."
Diketahui dalam memaksimalkan pencapaian kelurahan inklusif dibutuhkan kesadaran dari pemuda di wilayah kelurahan piloting. Selain itu, yang tak kalah dibutuhkan pula keberadaan ruang ekspresi.
Diskusi berjalan lancar dan mendapatkan respon aktif dari peserta.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Prima dan dihadiri oleh Perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), dan pemerintah Kelurahan Sambung Jawa dan Pemerintah Kelurahan Ballang Baru, Forum BARANI (Belajar Anak Milenial), Forum Pemuda Inklusi Kelurahan Sambung jawa dan Forum Pemuda Inklusi Ballang Baru.
Diskusi di Pandu oleh Yudha yudha, selaku fasilitator. Dalam diskusi ini dirumuskan indikator kelurahan inklusi dan pihak yang terlibat dalam indikator tersebut.
Dalam kegiatan ini peseta dibagi menjadi 3 kelompok untuk berdiskusi mengenai indikator dan pihak terkait. Setelah diskusi kelompok, peserta memaparkan ide-ide yang kreatif dan inovatif dari hasil diskusi tiap kelompok seperti pembentukan ruang baca, diskusi rutin, sekretariat untuk pemuda inklusi, dan pelibatan pemuda dalam musrembang.
Pada akhir diskusi Yudha menyampaikan "Hasil diskusi pada kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengukuran kinerja dan jika dibutuhkan dapat menjadi replikasi untuk wilayah lain."
Diketahui dalam memaksimalkan pencapaian kelurahan inklusif dibutuhkan kesadaran dari pemuda di wilayah kelurahan piloting. Selain itu, yang tak kalah dibutuhkan pula keberadaan ruang ekspresi.
Diskusi berjalan lancar dan mendapatkan respon aktif dari peserta.