Penularan Virus Menulis di Atmago
Citizen News

Hari Minggu tanggal 18 November 2018 di Balai PWKG, Kampung Gendeng RW 16, Baciro berlangsung kegiatan sosialisasi aplikasi Atmago. Acara ini merupakan kolaborasi antara Kelompok Baciro bersama IDEA dan Atmago tentunya. Dimulai sekitar pukul 14.30 WIB, tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan pemahaman literasi media khususnya digital dari para peserta.
Peserta diajak untuk mengasah kemampuan menulis berita, dimulai dari berita-berita ringan. Peka dan kritis terhadap kondisi lingkungan sekitar adalah modal untuk mulai menulis. Dari apa yang kita jumpai di lapangan bisa diolah untuk dijadikan bahan tulisan. Menulis "memaksa" kita untuk membaca juga, karena untuk membuat tulisan yang baik perlu data-data pendukung, seperti yang disampaikan oleh Mbak Isna dari Idea.
Tulisan yang baik hendaknya informatif, perlu diperhatikan terpenuhinya kaidah 5W 1H, judul mengundang rasa penasaran orang untuk membaca, serta foto yang mewakili peristiwa, dengan penulisan dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik. Demikian Mbak Ainun, fasilitator.
Peserta yang hadir cukup mewakili dari kalangan ibu-ibu, pelajar SLTA, bapak-bapak, difabel juga ada. Meski undangan yang hadir tidak memenuhi kuota, tetapi dari yang hadir terlihat antusias untuk mulai menulis di Atmago.
Diharapkan peserta pelatihan bisa menularkan virus menulis kepada yang lain, dan mengurangi penyebaran berita-berita hoax di masyarakat.
Peserta diajak untuk mengasah kemampuan menulis berita, dimulai dari berita-berita ringan. Peka dan kritis terhadap kondisi lingkungan sekitar adalah modal untuk mulai menulis. Dari apa yang kita jumpai di lapangan bisa diolah untuk dijadikan bahan tulisan. Menulis "memaksa" kita untuk membaca juga, karena untuk membuat tulisan yang baik perlu data-data pendukung, seperti yang disampaikan oleh Mbak Isna dari Idea.
Tulisan yang baik hendaknya informatif, perlu diperhatikan terpenuhinya kaidah 5W 1H, judul mengundang rasa penasaran orang untuk membaca, serta foto yang mewakili peristiwa, dengan penulisan dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik. Demikian Mbak Ainun, fasilitator.
Peserta yang hadir cukup mewakili dari kalangan ibu-ibu, pelajar SLTA, bapak-bapak, difabel juga ada. Meski undangan yang hadir tidak memenuhi kuota, tetapi dari yang hadir terlihat antusias untuk mulai menulis di Atmago.
Diharapkan peserta pelatihan bisa menularkan virus menulis kepada yang lain, dan mengurangi penyebaran berita-berita hoax di masyarakat.