Peningkatan Kapasitas Learning Forum, Bambu Nusantara Dorong Pengarustamaan GEDSI dalam Pembangunan
Berita Warga

Bambu Nusantara – Pentingnya mainstreaming GEDSI dalam pembangunan di Kota Madiun, Yayasan Bambu Nusantara melaksanakan pelatihan untuk penguatan OMS anggota FORPEMMA
Pelatihan kali ini, kata Direktur Program Bambu Nusantara Titik Sugianti mengangkat tentang collaborative governance dan partisipasi masyarakat dalam pengarustamaan GEDSI untuk pembangunan.
"Sebenarnya materi ini sudah sering menjadi topik dalam diskusi internal kami. Akan tetapi harus tetap diingatkan kembali, agar teman-teman anggota LF ini juga tahu, faham tentang apa dan bagaimana implementasi program GEDSI di masyarakat Kota Madiun," katanya, Selasa (14/2/2023).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada Jumat (10/2/2023) lalu di Resto I-Club, Bambu Nusantara sengaja mendatangkan fasilitator gender dari Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jawa Timur. Sehingga, para anggota LF bisa lebih gamblang dalam memahami materi GEDSI.
"Kalau dulu pembangunan pemerintah hanya berdasar pada tiga pilar. Sekarang menggunakan lima pilar atau pentahelix atau multipihak," paparnya.
Prinsip pentahelix, merupakan prinsip dasar pembangunan dengan melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen.
”Masyarakat adalah bagian dari pilar governance, sehingga partisipasi masyarakat merupakan wujud peran dalam Collaborative Governance dengan prinsip partisipatif,” imbuh Titik.
"Hal yang penting diperhatikan dalam implementasi GEDSI ini yakni harus terintegrasi pada regulasi yang ada di Kota Madiun. Oleh karena tu salah satu tugas kita untuk mengawal itu,"terangnya. (Humas)
Pelatihan kali ini, kata Direktur Program Bambu Nusantara Titik Sugianti mengangkat tentang collaborative governance dan partisipasi masyarakat dalam pengarustamaan GEDSI untuk pembangunan.
"Sebenarnya materi ini sudah sering menjadi topik dalam diskusi internal kami. Akan tetapi harus tetap diingatkan kembali, agar teman-teman anggota LF ini juga tahu, faham tentang apa dan bagaimana implementasi program GEDSI di masyarakat Kota Madiun," katanya, Selasa (14/2/2023).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada Jumat (10/2/2023) lalu di Resto I-Club, Bambu Nusantara sengaja mendatangkan fasilitator gender dari Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jawa Timur. Sehingga, para anggota LF bisa lebih gamblang dalam memahami materi GEDSI.
"Kalau dulu pembangunan pemerintah hanya berdasar pada tiga pilar. Sekarang menggunakan lima pilar atau pentahelix atau multipihak," paparnya.
Prinsip pentahelix, merupakan prinsip dasar pembangunan dengan melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen.
”Masyarakat adalah bagian dari pilar governance, sehingga partisipasi masyarakat merupakan wujud peran dalam Collaborative Governance dengan prinsip partisipatif,” imbuh Titik.
"Hal yang penting diperhatikan dalam implementasi GEDSI ini yakni harus terintegrasi pada regulasi yang ada di Kota Madiun. Oleh karena tu salah satu tugas kita untuk mengawal itu,"terangnya. (Humas)