Penanggulangan Penyakit Pada Tanaman Pisang Cavendish
Berita Warga
Kesuksesan dalam proses budidaya tanaman tentunya ditentukan melalui berbagai faktor baik itu faktor alam, faktor genentik tumbuhan itu sendiri maupun faktor pendukung lainnya seperti campur tangan manusia prosesnya. Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal bergantung pada kemampuan tanaman untuk menghasilkan buah dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Dalam aspek kuantitas terdapat 3 tahap yang harus dipastikan, yaitu : (1) tanaman mampu berbuah, (2) tanaman menghasilkan buah dengan bobot yang sesuai, (3) buah dapat dipanen saat “dibutuhkan”.
Nah, yang akan dibahas pada topik ini adalah memastikan tanaman mampu berbuah. Tentunya memastikan ketersediaan unsur hara dan air yang cukup serta perlindungan tanaman dari OPT. Pada Tanaman Pisang Cavendish terdapat berbagai OPT, namun kita fokuskan pada pengendalian penyakit tanaman dulu yaa. Penyakit yang paling berbahaya ada dua, yaitu: (1) penyakit Panama Dissease atau layu fusarium yang disebabkan jamur Fusarium oxysporum dan (2) Penyakit Moko atau layu bakteri yang disebabkan bakteri Ralstonia solanacearum.
Penyakit Layu Fusarium
Penyakit ini biasanya sudah mulai muncul sejak tanaman berumur 1 BST, ditandai dengan daun kedua dari bawah yang mulai layu menguning hingga menjalar ke daun atas. Pertumbuhan tanaman akan terganggu karena tidak maksimalnya proses fotosintesis. Penyebaran penyakit ini bisa melalui proses pelukaan pada tanaman. Maka dari itu pengendalian yang paling utama adalah penggunaan desinfektan seperti sanisol pada alat kerja. Kemudian tanaman yang terserang harus segera dieradikasi dengan cara penyuntikan glifosat 10cc pada tanaman induk sedangkan pada anakan 5cc glifosat.
Penyakit Layu Bakteri
Penyakit ini biasanya sudah mulai muncul sejak tanaman berumur 4 BST, ditandai dengan daun kedua dari atas yang mulai layu menguning hingga menjalar ke daun bawah. Pertumbuhan tanaman akan terganggu karena tidak maksimalnya proses fotosintesis. Penyebaran penyakit ini bisa melalui proses pelukaan pada tanaman.
Maka dari itu pengendalian yang paling utama adalah penggunaan desinfektan seperti sanisol pada alat kerja. Kemudian tanaman yang terserang harus segera dieradikasi dengan cara penyuntikan glifosat 10cc pada tanaman induk sedangkan pada anakan 5cc glifosat.
Penulis: M.Azhari Prabukesuma, S.P. (Penyuluh Pertanian, BPP BANDAR SURABAYA)
Kementerian Pertanian RI
Nah, yang akan dibahas pada topik ini adalah memastikan tanaman mampu berbuah. Tentunya memastikan ketersediaan unsur hara dan air yang cukup serta perlindungan tanaman dari OPT. Pada Tanaman Pisang Cavendish terdapat berbagai OPT, namun kita fokuskan pada pengendalian penyakit tanaman dulu yaa. Penyakit yang paling berbahaya ada dua, yaitu: (1) penyakit Panama Dissease atau layu fusarium yang disebabkan jamur Fusarium oxysporum dan (2) Penyakit Moko atau layu bakteri yang disebabkan bakteri Ralstonia solanacearum.
Penyakit Layu Fusarium
Penyakit ini biasanya sudah mulai muncul sejak tanaman berumur 1 BST, ditandai dengan daun kedua dari bawah yang mulai layu menguning hingga menjalar ke daun atas. Pertumbuhan tanaman akan terganggu karena tidak maksimalnya proses fotosintesis. Penyebaran penyakit ini bisa melalui proses pelukaan pada tanaman. Maka dari itu pengendalian yang paling utama adalah penggunaan desinfektan seperti sanisol pada alat kerja. Kemudian tanaman yang terserang harus segera dieradikasi dengan cara penyuntikan glifosat 10cc pada tanaman induk sedangkan pada anakan 5cc glifosat.
Penyakit Layu Bakteri
Penyakit ini biasanya sudah mulai muncul sejak tanaman berumur 4 BST, ditandai dengan daun kedua dari atas yang mulai layu menguning hingga menjalar ke daun bawah. Pertumbuhan tanaman akan terganggu karena tidak maksimalnya proses fotosintesis. Penyebaran penyakit ini bisa melalui proses pelukaan pada tanaman.
Maka dari itu pengendalian yang paling utama adalah penggunaan desinfektan seperti sanisol pada alat kerja. Kemudian tanaman yang terserang harus segera dieradikasi dengan cara penyuntikan glifosat 10cc pada tanaman induk sedangkan pada anakan 5cc glifosat.
Penulis: M.Azhari Prabukesuma, S.P. (Penyuluh Pertanian, BPP BANDAR SURABAYA)
Kementerian Pertanian RI