Masuk Daftar

PEMIMPIN KARISMATIK

Berita Warga
1.     Kepemimpinan Kharismatik

Kepemimpinan yang efektif merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kesuksesan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, isu tentang kepemimpinan telah menjadi isu yang menarik perhatian para teoritis dan peneliti dalam bidang teori organisasi. Secara umum, perkembangan teori-teori kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi: (1) teori sifat kepemimpinan, (2) teori perilaku kepemimpinan, (3) teori situasional kepemimpinan, dan (4) teori kepemimpinan karismatik, transformasional dan transaksional.[1] Pada makalah ini akan dibahas tentang pemimpin kharismatik.

Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikannya dengan bersemangat.[2]

Kepemimpinan karismatik adalah kepemimpinan yang mengasumsikan bahwa karisma merupakan karakteristik individu yang dimiliki seseorang pemimpin yang dapat membedakannya dengan pemimpin yang lain, terutama dalam hal implikasi terhadap inspirasi, penerimaan, dan dukungan para bawahan. Penekanan kepemimpinan karismatik adalah pada karisma yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Karisma adalah kata dalam bahasa Yunani yang berarti ”berkat terinspirasi secara agung”, seperti kemampuan untuk melakukan keajaiban atau memprediksikan peristiwa masa depan. Kata karisma digunakan untuk menjelaskan sebuah bentuk pengaruh yang bukan didasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan yang luar biasa.[3]

Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Artinya suatu proses memberi makna atau pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. Dengan demikian kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam mempengaruhi orang lain agar mereka bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kelompok atau organisasi.[4]

Dari paparan di atas berarti kepemimpinan kharismatik adalah sebuah kegiatan untuk mempengaruhi banyak orang demi tercapainya semua visi misi serta tujuan agar kepentingan bersama bisa tercapai. Pemimpin kharismatik harus memiliki kebutuhan kuat akan kekuasaan, memiliki percaya diri yang tinggi dan pendirian yang kuat dalam mewujudkan kepercayaan dan idealitasnya sebagai pemimpin kharismatik.

2.     Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Selain Robert House, Conger dan Kanungo (dalam Yukl, 2001) pun mengusulkan teori tentang kepemimpinan karismatik berdasarkan pada asumsi bahwa karisma merupakan sebuah fenomena yang berhubungan (atribusional). Menurut teori ini, atribusi pengikut dari kualitas karismatik bagi seorang pemimpin bersama-sama ditentukan oleh perilaku, keterampilan pemimpinnya dan aspek situasi. Ada tiga asumsi yang digunakan dalam menarik para pengikut pemimpin karismatik, yaitu:

1.    daya tarik dan keanggunan merupakan modal yang dibutuhkan untuk menarik pengikut,

2.    Rasa percaya diri adalah kebutuhan dasar dari seorang pemimpin, dan

3.    Pengikut akan mengikuti orang-orang yang mereka kagumi.[5]

Tipe kepemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin. Pemimpin disini dipandang istimewa karena sifat-sifat kepribadiannya yang mengagumkan dan berwibawa. Dalam kepribadian itu pemimpin diterima dan dipercayai sebagai orang yang dihormati, disegani, dipatuhi dan ditaati secara rela dan ikhlas. Kepemimpinan kharismatik menginginkan anggota organisasi sebagai pengikutnya untuk mengadopsi pandangan pemimpin tanpa atau dengan sedikit mungkin perubahan.[6]

Gaya kepemimpinan kharismatik Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka.

Terdapat lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik:

a.      Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap masa depan lebih baik dari pada status quo, dan mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain.

b.     Riskio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risikopersonal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi.

c.      Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistiskendala lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.

d.     Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsive terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.

e.      Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang dianggap baru dan berlawanan dengan norma.[7]

Dari hasil studi yang dilakukan, Conger dan Kanugo (dalam Robbins, 2003) mengidentifikasikan karakterteristik personal pemimpin kharismatik dalam empat hal penting. Antara lain:

1.    Pemimpin yang memiliki visi.

2.    Memiliki keinginan untuk mengambil risiko demi pencapaian visi.

3.    Memiliki kepekaan pada kendala-kendala lingkungan.

4.    Memiliki kepekaan pada kebutuhan-kebutuhan para pengikut.

5.    Menunjukkan perilaku luar bisa.[8]

3.     Karakteristik-karakteristik Kunci dari Pemimpin yang Karismatik

a.      Visi dan Artikulasi (Vision and Articulation). Memiliki visi yang dinyatakan sebagai tujuan ideal yang menganggap bahwa masa depan lebih baik daripada status quo; dan mampu mengklarifikasi pentingnya misi yang bisa dipahami orang lain.

b.     Resiko pribadi (Personal risk). Bersedia mengambil resiko pribadi yang tinggi, mengeluarkan biaya besar, dan berkorban untuk mencapi visi tersebut.

c.      Kepekaan pada Lingkungan (Environmental sensitivity). Pemimpin karismatik mampu melakukan perhitungan realitis mengenai hambatan dari lingkungan dan kebutuhan sumberdaya untuk mengupayakan terjadinya perubahan.

d.     Sensitive dengan kebutuhan bawahan (Sensitivity to follower needs). Menerima kemampuan orang lain dan bertanggungjawab atas kebutuhan dan perasaan mereka.

e.      Perilaku yang tidak konvensional (Unconventional behavior). Memiliki perilaku yang dianggap baru dan berlawanan dengan kebiasaan. Pemimpin karismatik menunjukkan perilaku (konstruktif) diluar kebiasaan dan seringkali menentang norma (destruktif) yang mengakar dalam masyarakat, tetapi untuk perubahan ke arah perbaikan, misalnya reformasi.

Setelah sang pemimpin mengkomunikasikan ekspektasinya, pada tahap ketiga, pemimpin kharismatik menyatakannya melalui kata-kata dan tindakan, seperangkat nilai yang baru, dan melalui perilakunya, memberikan teladan untuk ditiru para pengikutnya. Sebuah visi harus ada pernyataan visi-nya (vision statement), yaitu pernyataan formal visi atau misi organisasi dalam tindakan. Pemimpin yang karismatik bisa menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran ke benak para pengikutnya. Pada akhirnya, pada tahap keempat, pemimpin karismatik melibatkan dirinya secara emosional dan acap kali berperilaku yang tidak biasa untuk menunjukkan keberanian dan pendiriannya atas visi yang telah ditetapkan. Terjadilah penularan emosional dalam diri pemimpin yang karismatik yang “ditangkap” oleh para pengikutnya.

4.     Pemimpin karismatik Dilahirkan atau Diciptakan

Apakah pemimpin karismatik memang terlahir dengan sifat-sifat istimewa? Atau, bisakah orang belajar menjadi pemimpin karismatik? Ada yang berpendapat bahwa seseorang dilahirkan dengan sifat-sifat yang membuat mereka karismatik. Robbins menjelaskan bahwa penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat individu juga terkait dengan kepemimpinan karismatik. Pemimpin yang karismatik cenderung bersifat terbuka, percaya diri, dan memiliki tekad yang kuat untuk mencapai hasil. Walaupun ada yang berpendapat demikian, bahwa kharisma merupakan sebuah anugerah namun ada juga yang beranggapan bahwa kharisma yang adalah anugerah itu juga dapat dipelajari.

Robbins mengatakan bahwa seseorang bisa belajar menjadi karismatik dengan mengikuti proses yang terdiri atas tiga tahap. Pertama, seseorang perlu mengembangkan aura karisma dengan cara mempertahankan cara pandang yang optimis; menggunakan kesabaran sebagai katalis untuk menghasilkan antusiasme; dan berkomunikasi dengan keseluruhan tubuh, bukan cuma dengan kata-kata. Kedua, seseorang menarik orang lain dengan cara menciptakan ikatan yang menginspirasi orang lain tersebut untuk mengikutinya. Ketiga, seseorang menyebarkan potensi kepada para pengikutnya dengan cara menyentuh emosi mereka.[10]

Great-Man Theory berpendapat bahwa pemimpin adalah pemimpin terlahir dan bahwa hanya orang-orang yang diberkahi dengan potensi heroik yang bisa menjadi pemimpin. Dia berpendapat bahwa orang-orang besar dilahirkan, bukan diciptakan dengan perspektif yang menyoroti dampak yang bisa dibuat oleh Manusia luar biasa tersebut.[11] Great-Man Theory menganggap bahwa kapasitas untuk kepemimpinan melekat, bahwa pemimpin besar dilahirkan, bukan dibuat. Ini teori sering menggambarkan pemimpin sebagai heroik, mitos dan ditakdirkan untuk naik ke kepemimpinan saat dibutuhkan. Istilah pria hebat itu digunakan karena, pada saat itu, kepemimpinan dipikirkan terutama sebagai kualitas laki-laki, terutama kepemimpinan militer.[12]

Pemimpin dalam bayangan Le Bon adalah ‘orang besar’. Mereka bukan manajer, tetapi pemimpin. Mereka dilahirkan, bukan diciptakan. Dengan demikian, mereka adalah orang-orang yang diberi anugerah. Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Mereka bahkantidak lahir dari proses terjadinya kerumunan itu sendiri. Tanpa ada atau tiadanya kerumunan, mereka adalah orang-orang yang ditakdirkan untuk untuk memimpin. Dalam literatur kepemimpinan modern, apa yang dibayangkan oleh Le Bon tentang pemimpin adalah mereka yang membawa sifat bawaan (trait approach). Seorang pemimpin dilahirkan karena memang dia sejak awal sudah mempunyai bakat memimpin. Kemampuan ini tidak muncul dari interaksi dan komunikasi sehari-hari, melainkan diturunkan dari generasi ke generasi pada individu-individu tertentu.[13]

Pernyataan-pertanyaan yang sungguh sulit tersebut diatas, karena seperti memilih apakah ayam atau telur yang lebih dahulu, tipikal pemimpin kharismatik adalah jawaban untuk mengatasinya. Itu artinya, baik mentalitas maupun struktur politik yang menyumbang peran masing-masing terhadap proses terbentuknya pemimpin baik yang kemudian bergerak ke arah konstruktif atau destruktif.

5.     Sisi Gelap dari Kharisma 

Optimisme dan keyakinan diri amat penting untuk mempengaruihi orang lain agar mendukung visi dari pemimpin, tetapi optimisme yang berlebihan akan menyulitkan sang pemimpin untuk mengenali kekurangan dalam visi itu. Pengalaman akan keberhasilan dan pemujaan bawahan dapat mengakibatkan pemimpin percaya bahwa penilaiannya tidak bisa salah. Dalam pencarian yang tekun untuk mencapai visi itu, seorang pemimpin kharismatik dapat mengabaikan dan menolak bukti bahwa visinya tidak realistis dan mengarah pada kegagalan. Dan para pemimpin yang percaya akan pemimpin itu akan terhalang untuk menunjukkan kekurangan atau menyajikan perbaikan.[14]

Di pihak lain, perilaku impulsive dan tidak konvensional yang menyebabkan beberapa orang memandang seorang pemimpin yang kharismatik akan tersinggung dan melawan orang lain yang memandang perilaku itu sebagai hal yang mengganggu dan tidak tepat. Pendirian yang kuat dari pemimpin terhadap ideology yang tidak tradisional akan mengasingkan orang yang tetap teguh pada cara-cara tradisional dalam melakukan berbagai hal.

6.     Sisi Terang dari Kharisma

Kharisma juga memiliki sisi yang terang sisi terang dari kharisma atau pengaruh dari kharisma posotif antara lain disebutkan bahwa para pengikut akan jauh lebih baik bila bersama dengan pemimpin kharismatik yang positif ketimbang pemimpin kharismatik yang negatif. Bersama pemimpin kharismatik positif, para pengikut memiliki potensi mengalami pertumbuhan psikologis dan perkembangan kemampuan mereka dan organisasi akan lebih dapat beradaptasi terhadap sebuah lingkungan yang dinamis, bermusuhan dan kompetitif. Pemimpin yang kharismatik positif biasanya mampu menciptakan ssebuah budaya yang “berorientasi keberhasilanatau sistem kinerja yang tinggi” [15]

Di sini, dapat dikatakan bahwa organisasi telah memahami visi dan misi yang mewujudkan nilai-nilai sosial dan bukan hanya keuntungan atau pertumbuhan, para anggota dari semua tingkatan juga diberikan kewenangan untuk membuat putusan penting bagaimana menerapkan strategis dan melakukan pekerjaan mereka, komunikasinya terbuka dan informasi dibagikan, struktur dan sistem organisasi mendukung misinya.

7.     Contoh Sosok pemimpin yang berkarismatik di Indonesia

Dr.Ir. Soekarno lahir di Surabaya Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun .Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.

Pembawaan yang tenang dari beliau dicerminkan dalam gaya bahasa, tutur kata, dan tutur retorika. Kebijakan dan pemikiran-pemikiran beliau menunjukkan bahwa presiden pertama Indonesia ini memiliki intelektualitas yang tinggi, berwibawa, dan memiliki fatsun politik.

Beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan.

Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”

Dalam kancah politik, Soekarno bersama Sutan Sjahrir, Moh. Hatta, atau kawan lainnya tetap menunjukkan etika yang baik, walaupun dalam berdiskusi mengenai politik tak dipungkiri selalu ada perdebatan karena perbedaan ideologi. Terhadap rekan-rekan dalam Dewan Pers, beliau juga tidak menunjukkan sikap dan perilaku kekuasaan atau atasan, namun sikapnya lebih mencerminkan kerekanan.[16]

8.     Contoh Sosok pemimpin yang berkarismatik di Lombok

Pikiran dan Gagasan TGH. Shafwan dalam Pengembangan Pendidikan

Tgh. Shafwan Karim Hakim adalah putra Lombok yang sangat konsen terhadap pengembangan pendidikan Islam terutama di pulau Lombok dan NTB secara umum. Adapun pikiran dan gagasan beliau terkait pendidikan Islam yaitu :

a.      Pelembagaan Lembaga Pendidikan Islam dengan Dua Sayap Menurut beliau “Islam mensyariatkan pengembangan ilmu pengetahuan, sementara ilmu pengetahuan tidak bisa berkembang dengan sendirinya, akan tetapi memerlukan perangkat, sareana prasarana atau lembaga yang mengelola pengmbangan ilmu pengetahuan tersebut. Dan ilmu pengetahuan sebenarnya tidak mengenal dikotomi, sebagaimana Al Quran yang merupakan sumber ilmu pengetahuan tidak mendikotomi antara alam semesta (yang merupakqan kajian ilmu umum seperti IPA, IPS, Antariksa dan lain lain) dan perintah Shalat, Zakat dan Alam Akhirat (yang merupakan kajian ilmu Agama dalam istilah umum di tengah tengah masyarakat). Atas dasar itulah beliau konsisten dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam yang mengintegrasikan antara kurikulum pemerintah dan kurikulum pesantren yang terdiri dari kajian kitab-kitab Turaats. Yang dalam ungkapan beliau burung tidak bisa terbang dengan satu sayap harus dengan dua sayap dalam artian kalu mau maju dan berkembang, bangsa ini harus dibekali dengan ilmu Agama dan modern scient.”

b.     Menggagas berdirinya majlis ta’lim di setiap dusun di daerah Kediri dan sekitarnya. TGH. Shafwan menyatakan bahawa “ masyarakat banyak yang hanya terjebak dalam ritinitas pembacaan manaqib atau manaqiban dan baca maulidan/barzanji (bukan peringatan maulid nabi) yang dilakukan setiap minggu, yang sangat statis bagi pengembangan pengetahuan masyarakat. Dari itu harus secara perlahan kegiatan tersebut harus diganti dengan kajian keilmuan agama”.

Oleh karena itu sekarang ini di sebagaian besar dusun di Kediri dan sekitarnya, rutinitas berzanjian sudah berubah jadi majlis taklim yang mengkaji ajaran ajaran agama yang wajib diketahui oleh masyarakat Islam.[17]

[1] Setiawan, ‘HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KARISMATIK, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DENGAN KINERJA BAWAHAN’.

[2]Hurin In Lia Amalia Qori, ‘’ KEPEMIMPINAN KARISMATIK VERSUS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL’’71 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77

[3] Setiawan, ‘HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KARISMATIK, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DENGAN KINERJA BAWAHAN’.

[4] Amin Mudzakkir, ‘Kerumunan dan Kepemimpinan: Membaca Ulang Gustave Le Bon’, JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

[5] Yukl .A. Gary ,2010, Leadership In Organizations, Seventh Edition, New Yersey, Prentice Hall.

[6] Hurin In Lia Amalia Qori, ‘’ KEPEMIMPINAN KARISMATIK VERSUS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL’’71 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77

 

[7] Bryan Johannes Tampi, ‘PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERRHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA,TBK (REGIONAL SALES MANADO)’2014, 20.

[8] Robbins,Stephen P.(2003). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta : PT. Indeks.

[10] ‘1. Kerumunan_dan_Kepemimpinan_Membaca_Ulang.Pdf’

[11] G. H. Dobbins and S. J. Platz, “Sex differences in leadership: how real are they?,” Acad. Manag. Rev., vol. 11, no. 1, pp. 118–127, 1986.

[12] N. P. Ololube,“Educational management, planning and supervision: model for effective implementation, Owerri, Niger. Springf. Publ2013.

[13] Peter G. Northouse, Leadership: Theory and Practice (Thousand Oaks-London-New Delhi: Sage Publications, 2007), hlm. 34-36.

[14] Elis Sutianah, Widodo Sunaryo, and Adie E. Yusuf, ‘HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIK KEPALA SEKOLAH DAN KEPRIBADIAN DENGAN KEINOVATIFAN GURU’, JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 6, no. 2 (23 July 2018): 654–.792

[15] Gary Yukl, Yukl, Gary. 2001

[16] Agustinus Dewantara, ‘Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam Kacamata Soekarno)’, 18 September 2018)

[17] Ahmad Busyairy, ‘PENELITIAN REKAM JEJAK TUAN GURU HAJI SHAFWAN KARIM HAKIM DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI PULAU LOMBAK’ 13.

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1314 kali

Mas GePeNg

Warga

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar