Pemda Lotim Beri Penghargaan Umroh Kepada Guru Berprestasi pada Hari Guru Nasional 2021
Diskusi Komunitas 
Bentuk apresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) atas dedikasi dan pengabdian para guru di Lotim yang dibalut dalam rangkah memperingati Hari Guru Nasional (HGN) ke 76 Pemda Lotim akan memberikan penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi. Hal ini disampaikan Bupati Lotim H M Sukiman Azmi pada peringatan Hari Guru Nasional, Kamis 25/11/2021
Dalam sambutannya Bupati H M Sukimam Azmy menyampaikan akan memberikan penghargaan Umroh kepada guru-guru yang berprestasi masing-masing laki-laki dan perempuan untuk SD, MI, SMP, MTS, TK dan PAUD.
“Masing-masing jenjang dua orang, laki dan perempuan, yakni jenjang TK/PAUD, SD, Madrasah Ibtidaiyah, SMP, dan madrasah Tsanawiyah, tanpa membedakan sekolah dan madrasah. Masing-masing mendapatkan perhatian yang sama” tutur Bupati Sukiman
Dalam kesempatan itu Bupati Lotim ini juga menekankan melalui penghargaan ini diharapkan masing-masing guru memacu diri supaya berprestasi, meningkatkan dedikasi, pengabdian dan disiplin dalam menjalankan amanah tugas yang diemban
Dikatakan juga olehnya, saat ini tim penilai sedang dibentuk untuk melakukan penilaian yang objektif, terhadap para guru yang diajukan dari masing-masing Kecamatan.
“Pemerintah Daerah di bawah koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuat tim penilai yang terdiri dari unsur Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan, Dewan Pendidikan, akademisi dan BKPSDM Lombok Timur” tegasnya
Terkait dengan pemberian penghargaan berupa Umroh untuk para guru berprestasi di Lotim, hal ini juga dipertegas oleh Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan, DR. Fauzan, MPd. Dikatakannya, penilaian dilakukan mulai minggu ini sampai minggu kedua bulan Desember.
Disinggung kriteria penilaian, DR Fauzan menjelaskan penilaian berdasarkan empat kompetensi guru, yakni kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.
“Masing-masing guru sekolah dan madrasah memiliki hak yang sama untuk dipilih asalkan masuk dua besar pada masing-masing jenjang pendidikan” imbuh Doktor Matematika ini
DR Fauzan, M. Pd menambahkan, pak bupati juga sudah menginstruksikan dianggarkan biaya sosialisasi dan insentif untuk penyelenggaraan paket A, B, dan C, untuk PKBM.
“
Sedangkan angka rata-rata lama sekolah di Lombok Timur tahun 2019 sebesar 6,69, dan tahun 2020 sebesar 6,70. Jadi hanya meningkat 0,01. Sehingga harus ada upaya serius supaya percepatan kenaikan rata-rata lama sekolah bisa dicapai secara signifikan.
“Cara yang paling memungkinkan adalah dengan meningkatkan jumlah peserta paket A, B dan C, karena angka rata-rata lama sekolah dihitung berdasarkan tingkat pendidikan penduduk usia 25 tahun ke atas” beber Mantan Sekban Bappeda KLU ini.
.
“Sebagaimana diketahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur berdasarkan rilis BPS pada 15 Desember 2020 menunjukkan peningkatan dari sebelumnya posisi ke 9 dari 10 Kabupaten/ Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat menjadi posisi ke 8 pada tahun 2020 ini.
Dimana IPM Lombok Timur tahun 2020 ini naik 0,07 poin, dari 66,23 pada tahun sebelumnya menjadi 66,30. Laju percepatan ini meskipun bukan yang terbaik, masih lebih baik dibanding sejumlah Kabupaten/Kota yang justru mengalami kemerosotan hingga -0.19.
Meskipun meningkat, tapi ungkap Stafsus Bidang Pendidikan, ini tidak cukup cepat untuk menempatkan Lombok Timur di urutan Tengah IPM di NTB, oleh karena itu, tambahnya harus disasar indikator yang paling memungkinkan meningkatkan IPM dengan segera, sekaligus tentu saja yang utama, pendidikan kesetaraan bisa memberikan kesempatan yang sama kepada penduduk untuk memperoleh hak-hak sipil yang sama.
“Angka Indeks Pembangunan manusia (IPM) diukur berdasar beberapa indikator pada berbagai bidang. Pendidikan, dilihat dari estimasi atau Harapan Lama Sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Kesehatan dilihat dari Usia Harapan Hidup (UHH) dan ekonomi dilihat dari pengeluaran per kapita masyarakat” tutup DR Fauzan MPd kepada atmago.com
Narsum : DR Fauzan
Dalam sambutannya Bupati H M Sukimam Azmy menyampaikan akan memberikan penghargaan Umroh kepada guru-guru yang berprestasi masing-masing laki-laki dan perempuan untuk SD, MI, SMP, MTS, TK dan PAUD.
“Masing-masing jenjang dua orang, laki dan perempuan, yakni jenjang TK/PAUD, SD, Madrasah Ibtidaiyah, SMP, dan madrasah Tsanawiyah, tanpa membedakan sekolah dan madrasah. Masing-masing mendapatkan perhatian yang sama” tutur Bupati Sukiman
Dalam kesempatan itu Bupati Lotim ini juga menekankan melalui penghargaan ini diharapkan masing-masing guru memacu diri supaya berprestasi, meningkatkan dedikasi, pengabdian dan disiplin dalam menjalankan amanah tugas yang diemban
Dikatakan juga olehnya, saat ini tim penilai sedang dibentuk untuk melakukan penilaian yang objektif, terhadap para guru yang diajukan dari masing-masing Kecamatan.
“Pemerintah Daerah di bawah koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuat tim penilai yang terdiri dari unsur Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan, Dewan Pendidikan, akademisi dan BKPSDM Lombok Timur” tegasnya
Terkait dengan pemberian penghargaan berupa Umroh untuk para guru berprestasi di Lotim, hal ini juga dipertegas oleh Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan, DR. Fauzan, MPd. Dikatakannya, penilaian dilakukan mulai minggu ini sampai minggu kedua bulan Desember.
Disinggung kriteria penilaian, DR Fauzan menjelaskan penilaian berdasarkan empat kompetensi guru, yakni kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.
“Masing-masing guru sekolah dan madrasah memiliki hak yang sama untuk dipilih asalkan masuk dua besar pada masing-masing jenjang pendidikan” imbuh Doktor Matematika ini
DR Fauzan, M. Pd menambahkan, pak bupati juga sudah menginstruksikan dianggarkan biaya sosialisasi dan insentif untuk penyelenggaraan paket A, B, dan C, untuk PKBM.
“
Sedangkan angka rata-rata lama sekolah di Lombok Timur tahun 2019 sebesar 6,69, dan tahun 2020 sebesar 6,70. Jadi hanya meningkat 0,01. Sehingga harus ada upaya serius supaya percepatan kenaikan rata-rata lama sekolah bisa dicapai secara signifikan.
“Cara yang paling memungkinkan adalah dengan meningkatkan jumlah peserta paket A, B dan C, karena angka rata-rata lama sekolah dihitung berdasarkan tingkat pendidikan penduduk usia 25 tahun ke atas” beber Mantan Sekban Bappeda KLU ini.
.
“Sebagaimana diketahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur berdasarkan rilis BPS pada 15 Desember 2020 menunjukkan peningkatan dari sebelumnya posisi ke 9 dari 10 Kabupaten/ Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat menjadi posisi ke 8 pada tahun 2020 ini.
Dimana IPM Lombok Timur tahun 2020 ini naik 0,07 poin, dari 66,23 pada tahun sebelumnya menjadi 66,30. Laju percepatan ini meskipun bukan yang terbaik, masih lebih baik dibanding sejumlah Kabupaten/Kota yang justru mengalami kemerosotan hingga -0.19.
Meskipun meningkat, tapi ungkap Stafsus Bidang Pendidikan, ini tidak cukup cepat untuk menempatkan Lombok Timur di urutan Tengah IPM di NTB, oleh karena itu, tambahnya harus disasar indikator yang paling memungkinkan meningkatkan IPM dengan segera, sekaligus tentu saja yang utama, pendidikan kesetaraan bisa memberikan kesempatan yang sama kepada penduduk untuk memperoleh hak-hak sipil yang sama.
“Angka Indeks Pembangunan manusia (IPM) diukur berdasar beberapa indikator pada berbagai bidang. Pendidikan, dilihat dari estimasi atau Harapan Lama Sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Kesehatan dilihat dari Usia Harapan Hidup (UHH) dan ekonomi dilihat dari pengeluaran per kapita masyarakat” tutup DR Fauzan MPd kepada atmago.com
Narsum : DR Fauzan
