Masuk Daftar

Pembekalan dan Penguatan Kapasitas Tim Kampung Madani Kota Surakarta

Berita Warga
Modeling Kampung Madani telah disepakati ditandai adanya penandatanganan komitmen dan dukungan parapihak seperti KOMPIP, KOMBES, Bapppeda, Kesbangpol, DP3APM, Bagian Kerjasama, Tapem, Camat Laweyan, Camat Jebres, Lurah Mojosongo, Lurah Pajang, LPMK serta Faskel Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Pajang. Ikut memperkuat komitmen Prodi Sosiologi Fisip UNS. Pertemuan penandatanganan komitmen dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021di Ruang Meeting Bapppeda Kota Surakarta.

Modeling Kampung Madani pada dasarnya adalah sebagai laboratorium lapang Program Madani dengan Pemkot Surakarta. Lokasi pilot disepakati Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Pajang. Mimpi kampung Madani selain sebagai kota inklusi yang dalam prosesnya memperkuat transparansi dan akuntabilitas, diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warganya.

Agar modeling Kampung Madani dapat terlaksana secara terencana, efektif, terukur sesuai target indikator capaian yang telah disepakati bersama, dibentuklah Tim Kampung Madani pada tanggal 27 November 2021. Telah disepakati dibentuk 2 Tim yaitu Tim Pendamping Kampung Madani dan Tim audit sosial.

Kedua tim mendapatkan pembekalan. Pembekalan dan penguatan kapasitas Tim Pendamping Kampung Madani dilakukan 2 kali. Pertemuan pertama yaitu tanggal 18 Desember 2021 dilaksanakan di Solo Bistro. Sessi pertama ini berisi penjelasan proses pembentukan dan konsep Kampung Madani. Di sesi pertama juga dijelaskan kegiatan Audit Sosial.

Sessi kedua dilaksanakan tanggal 22 Desember 2021 di Ruang Meeting Bapppeda Kota Surakarta. Kegiatan berupa penyepakatan tugas Tim Pendamping Kampung Madani dan Penyusunan Rencana Aksi Tim Pendamping Kampung Madani.

Kegiatan sessi kedua ini dibuka oleh Bapppeda Kota Surakarta dan pengantar materi oleh FC Madani dan KOMPIP. Orientasi disampaikan oleh Akbarudin Arif (Koordinator Komunitas Belajar Madani Solo) yang memulai materi dengan penjelasan bahwa kegiatan ini mendukung pelaksanaan misi 5 dan 6 Walaikota Surakarta.

Dalam paparannya disampaikan bahwa semua berawal dari pengetahuan. Proses belajar adalah kuncinya. Audit sosial sebagai audit guna sosial adalah sebagai pijakan awal untuk mewujudkan Kampung Madani. Audit sosial berfokus pada masalah dampak sosial yang diabaikan, sedangkan audit pembangunan memiliki fokus yang lebih luas, termasuk masalah lingkungan dan ekonomi. Ada 3 kelompok yang akan di sasar yaitu kelompok difabel, kepala rumah tangga perempuan dan masyarakat rentan terdampak covid.

Dijelaskan oleh Akbarudin Arif, Kampung Madani adalah Kampung inklusi, seperti tag SDGs “No one left behind” semua harus di sapa, di dukung dan dikuatkan. Strateginya, pertama, menjadikan suara masyarakat yang biasanya tereksklusi menjadi terinklusi. Kedua, membangun dengan tidak meninggalkan nalar orang cilik. (Tina Dewi_KOMPIP)

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1265 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar