Pemanfaatan Jerami bagi Kesuburan Tanah
Berita Warga
Pemandangan yang lazim kita jumpai setiap kali habis panen padi adalah petani meninggalkan jerami ditengah sawahnya lalu kemudian dibakar. Banyak diantara petani yang menganggap bahwa jerami merupakan limbah yang perlu dimusnahkan karena tidak mempunyai nilai manfaat. Hal ini tentu sangatlah disayangkan. Kurangnya penyuluhan pertanian tentang manfaat jerami bagi kesuburan tanah merupakan faktor utama yang menyebabkan mereka membakar jerami. Sebagian petani beralasan memang tidak tau manfaat jerami dan sebagian lagi menyatakan malas melakukan pengolahan terhadap jerami itu sendiri.
Jerami sangat melimpah saat musim panen tiba. Jerami mengandung hara yang lengkap baik makro maupun mikro. Dengan jumlah jerami yang melimpah saat panen, maka mengembalikannya dalam tanah merupakan cara yang baik untuk mempertahankan kesuburan tanah.
Pemanfaatan jerami dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
1. Pemanfaatan secara langsung
Hal ini dapat dilakukan apabila jarak antara panen pada musim sebelumnya dengan panen musim berikutnya minimal ada tenggang waktu selama 2 (dua) bulan. Caranya adalah saat panen, jerami langsung disebar ke petakan sawah kemudian dimasukkan air sampai tergenang.
2. Pemanfaatan Secara Tidak Langsung
Pemanfaatan secara tidak langsung yaitu dengan cara dikomposkan sebelum dimanfaatkan
Komponen penting dalam pengompsanyang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Cara pembuatan kompos harus disesuaikan dengan kondisi wilayah
Jika tinggal di wilayah kering seperti dataran rendah yang bercuaca panas, sebaiknya pengomposan dilakukan di dalam lubang. Jika berada di wilayah basah yang memiliki curah hujan tinggi sebaiknya pengomposan dilakukan di atas permukaan tanah
2. Cara pembuatan kompos harus menggunakan decomposer
Dekomposer adalah organisme yang dapat mencerna bahan-bahan organik dan memperosesnya kembali menjadi hara yang dapat diserap dengan baik oleh tanaman. Beberapa contoh dekomposer antara lain adalah EM4, tetes tebu, dan ragi. Dekomposer ini memiliki peran penting dalam proses perubahan jerami menjadi pupuk kompos yang siap digunakan
Pembuatan Kompos Jerami sebagai berikut:
- Siapkan jerami padi seberat 1 kwintal
- Membuat lubang pengomposan dengan ukuran 1,5 m x 1 m x 1 m
- Masukkan jerami ke lubang pengomposan hingga mencapai ketebalan 20 cm
- Tambahkan air sebanyak 1 ember di atas jerami tadi secara merata
- Tambahkan EM4 atau mol pada jerami yang telah dibasahi tadi
- Ulangi langkah 3 sampai langkah 5 secara terus menerus sampai semua jerami masuk ke dalam lubang pengomposan
- Tutup lubang dengan plastik mulsa atau pelastik berwarna gelap
- Tunggu proses pengomposan sampai benar-benar matang (sekitar 2 – 3 bulan)
- Kompos Jerami yang telah matang sudah bisa dimanfaatkan
Penulis: Ir. H. SURIYADI, MP (Fungsional Penyuluh Pertanian pada Dinas TPHBUN Sulawesi Selatan)
Kementerian Pertanian RI
Jerami sangat melimpah saat musim panen tiba. Jerami mengandung hara yang lengkap baik makro maupun mikro. Dengan jumlah jerami yang melimpah saat panen, maka mengembalikannya dalam tanah merupakan cara yang baik untuk mempertahankan kesuburan tanah.
Pemanfaatan jerami dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
1. Pemanfaatan secara langsung
Hal ini dapat dilakukan apabila jarak antara panen pada musim sebelumnya dengan panen musim berikutnya minimal ada tenggang waktu selama 2 (dua) bulan. Caranya adalah saat panen, jerami langsung disebar ke petakan sawah kemudian dimasukkan air sampai tergenang.
2. Pemanfaatan Secara Tidak Langsung
Pemanfaatan secara tidak langsung yaitu dengan cara dikomposkan sebelum dimanfaatkan
Komponen penting dalam pengompsanyang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Cara pembuatan kompos harus disesuaikan dengan kondisi wilayah
Jika tinggal di wilayah kering seperti dataran rendah yang bercuaca panas, sebaiknya pengomposan dilakukan di dalam lubang. Jika berada di wilayah basah yang memiliki curah hujan tinggi sebaiknya pengomposan dilakukan di atas permukaan tanah
2. Cara pembuatan kompos harus menggunakan decomposer
Dekomposer adalah organisme yang dapat mencerna bahan-bahan organik dan memperosesnya kembali menjadi hara yang dapat diserap dengan baik oleh tanaman. Beberapa contoh dekomposer antara lain adalah EM4, tetes tebu, dan ragi. Dekomposer ini memiliki peran penting dalam proses perubahan jerami menjadi pupuk kompos yang siap digunakan
Pembuatan Kompos Jerami sebagai berikut:
- Siapkan jerami padi seberat 1 kwintal
- Membuat lubang pengomposan dengan ukuran 1,5 m x 1 m x 1 m
- Masukkan jerami ke lubang pengomposan hingga mencapai ketebalan 20 cm
- Tambahkan air sebanyak 1 ember di atas jerami tadi secara merata
- Tambahkan EM4 atau mol pada jerami yang telah dibasahi tadi
- Ulangi langkah 3 sampai langkah 5 secara terus menerus sampai semua jerami masuk ke dalam lubang pengomposan
- Tutup lubang dengan plastik mulsa atau pelastik berwarna gelap
- Tunggu proses pengomposan sampai benar-benar matang (sekitar 2 – 3 bulan)
- Kompos Jerami yang telah matang sudah bisa dimanfaatkan
Penulis: Ir. H. SURIYADI, MP (Fungsional Penyuluh Pertanian pada Dinas TPHBUN Sulawesi Selatan)
Kementerian Pertanian RI