Pelatihan Pemakaian Kamera Jebak Untuk Pemantauan Satwa Liar
Berita Warga

Bertempat di Aula Cikananga Wildlife Center Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi (27-28/05/2024, puluhan peserta dari berbagai
organisasi pemerintah dan non-pemerintah mengikuti Pelatihan Penggunaan Kamera Jebak Untuk Pemantauan Satwa Liar.
"Maksud yang ingin dicapai melalui kegiatan pelatihan ini yaitu peserta dapat mengoperasikan kamera jebak, mengetahui prosedur pengambilan data di lapangan serta mengetahui proses input data yang didapatkan di lapangan," Ujar Meidi Yanto manajer konservasi Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu (YCKT).
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara teori tatap muka dan praktek oleh instruktur Erwin Wilianto dari Yayasan Sintas Indonesia dan Agung Kusumanto dari Forum Konservasi Macan Tutul Jawa, dan di bagi menjadi dua sesi, sesi materi dan sesi praktek.
Pada sesi materi, instruktur memberikan materi melalui presentasi. Untuk sesi praktek, peserta diarahkan dan di bimbing oleh pemateri.
Pada sesi ini peserta mendapatkan arahan bagaimana setting kamera pengintai, pemasangan dan praktik pengambilan sampel feses macan tutul.
Selain penjelasan tentang camera trap, peserta juga dijelaskan mengenai apa saja kegunaan dari sampel feses dan informasi yang bisa didapatkan dari sampel feses tersebut.
Penyampaian materi dimulai dari pengenalan sekilas macan tutul, habitat dan ekologinya. Materi dilanjutkan dengan penjelasan mengenai bentuk desain survey. Peserta juga dijelaskan mengenai alasan penggunaan alat camera trap dalam survey macan tutul dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan kegiatan survey.
Pada hari kedua, dilaksanakan simulasi pemasangan kamera pengintai oleh peserta pelatihan dan dilanjutkan dengan input data dari hasil pemasangan kamera pengintai. Simulasi dimulai dengan sesi diskusi mengenai materi hari pertama yang telah disampaikan, bagaimana setting kamera dan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan.
Selanjutnya peserta dibagikan tally sheet untuk diisi pada saat simulasi. Teori yang telah disampaikan pada hari pertama menjadi acuan peserta dalam simulasi kali ini, mulai dari cara pemasangan, ketinggian kamera dan juga simulasi satwa yang melintas di depan kamera.
Simulasi pemasangan kamera pengintai oleh peserta pelatihan lalu dilanjutkan dengan cara memindahkan data dari hasil pemasangan kamera pengintai ke komputer.
Pelatihan ini diikuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Resor Sukabumi, Dinas Lingkungan Hidup Sukabumi dan Perum Perhutani.
Juga hadir relawan dari Jampang Peduli (Jampe), ProBumi Indonesia, Volunteer Panthera, Geopark Youth Forum dan Perawat Satwa Cikananga Wildlife Center.
(KingAbee)
organisasi pemerintah dan non-pemerintah mengikuti Pelatihan Penggunaan Kamera Jebak Untuk Pemantauan Satwa Liar.
"Maksud yang ingin dicapai melalui kegiatan pelatihan ini yaitu peserta dapat mengoperasikan kamera jebak, mengetahui prosedur pengambilan data di lapangan serta mengetahui proses input data yang didapatkan di lapangan," Ujar Meidi Yanto manajer konservasi Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu (YCKT).
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara teori tatap muka dan praktek oleh instruktur Erwin Wilianto dari Yayasan Sintas Indonesia dan Agung Kusumanto dari Forum Konservasi Macan Tutul Jawa, dan di bagi menjadi dua sesi, sesi materi dan sesi praktek.
Pada sesi materi, instruktur memberikan materi melalui presentasi. Untuk sesi praktek, peserta diarahkan dan di bimbing oleh pemateri.
Pada sesi ini peserta mendapatkan arahan bagaimana setting kamera pengintai, pemasangan dan praktik pengambilan sampel feses macan tutul.
Selain penjelasan tentang camera trap, peserta juga dijelaskan mengenai apa saja kegunaan dari sampel feses dan informasi yang bisa didapatkan dari sampel feses tersebut.
Penyampaian materi dimulai dari pengenalan sekilas macan tutul, habitat dan ekologinya. Materi dilanjutkan dengan penjelasan mengenai bentuk desain survey. Peserta juga dijelaskan mengenai alasan penggunaan alat camera trap dalam survey macan tutul dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan kegiatan survey.
Pada hari kedua, dilaksanakan simulasi pemasangan kamera pengintai oleh peserta pelatihan dan dilanjutkan dengan input data dari hasil pemasangan kamera pengintai. Simulasi dimulai dengan sesi diskusi mengenai materi hari pertama yang telah disampaikan, bagaimana setting kamera dan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan.
Selanjutnya peserta dibagikan tally sheet untuk diisi pada saat simulasi. Teori yang telah disampaikan pada hari pertama menjadi acuan peserta dalam simulasi kali ini, mulai dari cara pemasangan, ketinggian kamera dan juga simulasi satwa yang melintas di depan kamera.
Simulasi pemasangan kamera pengintai oleh peserta pelatihan lalu dilanjutkan dengan cara memindahkan data dari hasil pemasangan kamera pengintai ke komputer.
Pelatihan ini diikuti oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Resor Sukabumi, Dinas Lingkungan Hidup Sukabumi dan Perum Perhutani.
Juga hadir relawan dari Jampang Peduli (Jampe), ProBumi Indonesia, Volunteer Panthera, Geopark Youth Forum dan Perawat Satwa Cikananga Wildlife Center.
(KingAbee)