Peduli Kearifan Lokal, Santri Pesantren An-Nur Gelar Perlombaan Zaman Dulu pada HUT RI Ke-77
Berita Warga

Tasikmalaya,- Perayaan hari kemerdekaan Indonesia tak lepas dari kemeriahan beragam perlombaan 17 Agustus. Untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI tersebut Pondok Pesantren An-Nur Mageung mengadakan lomba permainan tradisional zaman dulu, Rabu-Sabtu (17-20/8/22).
Keseruan dan gelak tawa nampak pada peserta lomba yang digelar di lingkungan pesantren. Segenap santri dan pengurus serta dewan ustadz, turut ambil bagian dalam lomba tradisional dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.
Permainan bakiak super, makan kerupuk، estafet baju, estafet kelereng, joget tomat, panjat pinang, tarik tambang, sepak bola sarungan, tepak air, ngadu bandring, dan egrang menjadi permainan tradisional yang dimainkan oleh peserta dari kalangan santri. Meski sebagian peserta sampai terjatuh saat bermain, namun kebersamaan dan keceriaan tetap terlihat dari para peserta lomba.
Ketua pelaksana kegiatan, M Raihan menjelaskan, bahwa banyaknya permainan tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia harus dibanggakan dan tetap dilestarikan.
"Paling tidak dengan adanya perlombaan seperti ini, kita mencoba merawat dan mengenalkan kembali permainan-permainan tradisional zaman dulu agar tetap lestari," ujar Raihan.
Tak hanya para peserta dari kalangan santri, anak-anak di lingkungan sekitar pesantren juga turut memeriahkan perlombaan tersebut. (AFR)
#lomba17an #hutri #hutri77 #kemerdekaan #pesantrenannurmageung
Keseruan dan gelak tawa nampak pada peserta lomba yang digelar di lingkungan pesantren. Segenap santri dan pengurus serta dewan ustadz, turut ambil bagian dalam lomba tradisional dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.
Permainan bakiak super, makan kerupuk، estafet baju, estafet kelereng, joget tomat, panjat pinang, tarik tambang, sepak bola sarungan, tepak air, ngadu bandring, dan egrang menjadi permainan tradisional yang dimainkan oleh peserta dari kalangan santri. Meski sebagian peserta sampai terjatuh saat bermain, namun kebersamaan dan keceriaan tetap terlihat dari para peserta lomba.
Ketua pelaksana kegiatan, M Raihan menjelaskan, bahwa banyaknya permainan tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia harus dibanggakan dan tetap dilestarikan.
"Paling tidak dengan adanya perlombaan seperti ini, kita mencoba merawat dan mengenalkan kembali permainan-permainan tradisional zaman dulu agar tetap lestari," ujar Raihan.
Tak hanya para peserta dari kalangan santri, anak-anak di lingkungan sekitar pesantren juga turut memeriahkan perlombaan tersebut. (AFR)
#lomba17an #hutri #hutri77 #kemerdekaan #pesantrenannurmageung