PDAM Dekat, Pengunaan Air Bersih Warga Masih Cacat.
Berita Warga

Kondisi sungai kapuas kian memburuk, warga sekitar tetap gunakan untuk keperluan sehari-hari. Mirisnya PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa memiliki akses yang dekat dengan masyarakat tepian sungai kapuas di wilayah imam Bonjol. Sehingga perlu dipertanyakan, apakah harga PDAM tidak menjangkau masyarakat disetiap lini? atau penggunaan sungai yang sudah tercemar sudah menjadi tradisi?
Harga PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa digadangkan memiliki golongan sesuai tingkatan, yang digolongkan berdasarkan beberapa aspek yang mencakup indikator daya listrik, material rumah, luas bangunan, hingga luasan jalan. artinya pihak PDAM turut menyesuaikan kemampuan warga untuk bisa menjangkau masuk dan terdistribusinya akses air bersih untuk setiap warga. Namun, faktanya keberadaan PDAM seolah hanya untuk masyarakat yang jauh dari sungai, sehingga masyarakat yang jauh dari aliran sungai malahan yang terdeteksi memperoleh akses air bersih.
Mungkin ini akan menjadi Kontradiksi apabila masyarakat yang aware dengan sanitasi air bersih, dampak, serta impact untuk kehidupan apabila dipakai untuk jangka panjang. Apalagi sungai kapuas yang kualitas airnya kian memburuk. Sampah, keruh, bahkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) warga sekitar sungai tidaklah dibangun septitank secara menyeluruh. Sehingga dapat dipastikan limbah tinja langsung lepas landas disungai tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu.
Namun, sangat disayangkan sebagian besar masyarakatnya masih menggunakan sungai Kapuas tanpa pengolahan untuk kehidupan sehari-harinya, dan hal ini bukan hal yang dapat diwajarkan. Sehingga pentingnya peran pemerintah serta stalkholder terkait untuk lebih membuka mata masyarakat untuk lebih peduli dengan air yang mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari.
#Jagasumberair #Tetanggapanutan
Harga PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa digadangkan memiliki golongan sesuai tingkatan, yang digolongkan berdasarkan beberapa aspek yang mencakup indikator daya listrik, material rumah, luas bangunan, hingga luasan jalan. artinya pihak PDAM turut menyesuaikan kemampuan warga untuk bisa menjangkau masuk dan terdistribusinya akses air bersih untuk setiap warga. Namun, faktanya keberadaan PDAM seolah hanya untuk masyarakat yang jauh dari sungai, sehingga masyarakat yang jauh dari aliran sungai malahan yang terdeteksi memperoleh akses air bersih.
Mungkin ini akan menjadi Kontradiksi apabila masyarakat yang aware dengan sanitasi air bersih, dampak, serta impact untuk kehidupan apabila dipakai untuk jangka panjang. Apalagi sungai kapuas yang kualitas airnya kian memburuk. Sampah, keruh, bahkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) warga sekitar sungai tidaklah dibangun septitank secara menyeluruh. Sehingga dapat dipastikan limbah tinja langsung lepas landas disungai tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu.
Namun, sangat disayangkan sebagian besar masyarakatnya masih menggunakan sungai Kapuas tanpa pengolahan untuk kehidupan sehari-harinya, dan hal ini bukan hal yang dapat diwajarkan. Sehingga pentingnya peran pemerintah serta stalkholder terkait untuk lebih membuka mata masyarakat untuk lebih peduli dengan air yang mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari.
#Jagasumberair #Tetanggapanutan