PC Fatayat NU Luwu Utara Gelar LKD II di Bone-bone
Community Discussion

Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Luwu Utara menggelar Latihan Kader Dasar (LKD) Angkatan II di Pondok Pesantren Al Falah Lemahabang, Kecamatan Bone-bone.
LKD bertema “Penguatan Ideologi Ahlusunnah Waljamaah Annahdiyah dalam Meningkatkan Peran Dedikasi Fatayat Nahdlatul Ulama di Kabupaten Luwu Utara” bagi seluruh pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Luwu Utara berlangsung tiga hari, Kamis-Sabtu (1-3/6/2023).
Kegiatan LKD kali ini terasa sangat spesial, lantara dibuka oleh Bupati Luwu Utara yang diwakili Sekertaris Daerah (Sekda) Luwu Utara, Armiadi.
Sekda dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah daerah senantiasa terus bersinergi bersama Fatayat NU dalam mengentaskan persoalan-persoalan sosial khususnya yang berkaitan dengan perempuan.
“Dimana para kader ini ke depan diharapkan mampu menjadi kader yang militan dalam menopang perjuangan NU, apalagi setelah mendapat bekal ilmu dari LKD ini serta memberikan kontribusi kepada sayap-sayap NU lainnya untuk mewujudkan perjuangan kaum Nahdliyin,” ujar Armiadi.
Lanjut Armiadi, yang perlu dipahami bersama adalah berdirinya Fatayat NU tidak terlepas dari sejarah berdirinya NU sebagai organisasi induk dan sejarah Indonesia sebagai tanah air.
Saat ini banyak perempuan muslimah NU yang tampil di berbagai bidang baik legislatif, eksekutif, dan menteri di berbagai forum. Menurut Armiadi, Fatayat NU ini sebagai wadah dalam membentuk wanita muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT berakhlakul karimah, bermoral, cakap, dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Luwu Utara, Mania, menyebut LKD sangat penting dan tepat digelar dalam memahami ahlussunnah wal jamaah, keorganisasian NU, dan keaswajaan.
“Fatayat NU merupakan salah satu badan otonom-nya NU, sebagai sayap organisasi bagian wanita muda. Kader-kader Fatayat NU ini harus memahami betul mengenai hal-hal tersebut dan terus mengabdi kepada masyarakat demi terciptanya masyarakat yang paham dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang benar, berbangsa dan bernegara dengan baik itu seperti apa,” jelasnya.
LKD diikuti oleh beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari masing-masing kecamatan yang ada di Luwu Utara. LKD ini merupakan kewajiban bagi setiap kader Fatayat NU dalam proses pengembangan dan peningkatan kapasitas kader.
Adapun materi dalam LKD yang diberikan adalah mengenai ke-NU-an, keaswajaan, kefatayatan, kepemimpinan, dan kesetaraan gender.
“Fatayat NU sebagai sebuah organisasi dari pusat hingga anak ranting, kegiatan-kegiatannya sangat langsung bersentuhan dengan masyarakat, khususnya membantu menyelesaikan masalah mengenai perempuan dan kepengurusannya hadir untuk menjembatani permasalahan tersebut dari tingkat bawah hingga ke atas, kelurahan sampai tingkat kota," kata Mania.
"Diharapkan akan semakin banyak kader Fatayat yang memiliki wawasan serta memiliki keterampilan dalam mengorganisir kegiatan baik dalam kegiatan di masyarakat maupun kegiatannya sendiri di rumah,” pungkas Mania.
Selain Sekda, pembukaan LKD turut dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Fatayat NU Sulsel, Pimpinan Cabang NU Luwu Utara, Camat Bone-bone, Kapolsek Bone-bone, Babinsa, Danramil, Kepala Desa Patoloan, GP Ansor, Banser, dan Muslimat NU.
Oleh : LiLa
LKD bertema “Penguatan Ideologi Ahlusunnah Waljamaah Annahdiyah dalam Meningkatkan Peran Dedikasi Fatayat Nahdlatul Ulama di Kabupaten Luwu Utara” bagi seluruh pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Luwu Utara berlangsung tiga hari, Kamis-Sabtu (1-3/6/2023).
Kegiatan LKD kali ini terasa sangat spesial, lantara dibuka oleh Bupati Luwu Utara yang diwakili Sekertaris Daerah (Sekda) Luwu Utara, Armiadi.
Sekda dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah daerah senantiasa terus bersinergi bersama Fatayat NU dalam mengentaskan persoalan-persoalan sosial khususnya yang berkaitan dengan perempuan.
“Dimana para kader ini ke depan diharapkan mampu menjadi kader yang militan dalam menopang perjuangan NU, apalagi setelah mendapat bekal ilmu dari LKD ini serta memberikan kontribusi kepada sayap-sayap NU lainnya untuk mewujudkan perjuangan kaum Nahdliyin,” ujar Armiadi.
Lanjut Armiadi, yang perlu dipahami bersama adalah berdirinya Fatayat NU tidak terlepas dari sejarah berdirinya NU sebagai organisasi induk dan sejarah Indonesia sebagai tanah air.
Saat ini banyak perempuan muslimah NU yang tampil di berbagai bidang baik legislatif, eksekutif, dan menteri di berbagai forum. Menurut Armiadi, Fatayat NU ini sebagai wadah dalam membentuk wanita muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT berakhlakul karimah, bermoral, cakap, dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Luwu Utara, Mania, menyebut LKD sangat penting dan tepat digelar dalam memahami ahlussunnah wal jamaah, keorganisasian NU, dan keaswajaan.
“Fatayat NU merupakan salah satu badan otonom-nya NU, sebagai sayap organisasi bagian wanita muda. Kader-kader Fatayat NU ini harus memahami betul mengenai hal-hal tersebut dan terus mengabdi kepada masyarakat demi terciptanya masyarakat yang paham dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang benar, berbangsa dan bernegara dengan baik itu seperti apa,” jelasnya.
LKD diikuti oleh beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari masing-masing kecamatan yang ada di Luwu Utara. LKD ini merupakan kewajiban bagi setiap kader Fatayat NU dalam proses pengembangan dan peningkatan kapasitas kader.
Adapun materi dalam LKD yang diberikan adalah mengenai ke-NU-an, keaswajaan, kefatayatan, kepemimpinan, dan kesetaraan gender.
“Fatayat NU sebagai sebuah organisasi dari pusat hingga anak ranting, kegiatan-kegiatannya sangat langsung bersentuhan dengan masyarakat, khususnya membantu menyelesaikan masalah mengenai perempuan dan kepengurusannya hadir untuk menjembatani permasalahan tersebut dari tingkat bawah hingga ke atas, kelurahan sampai tingkat kota," kata Mania.
"Diharapkan akan semakin banyak kader Fatayat yang memiliki wawasan serta memiliki keterampilan dalam mengorganisir kegiatan baik dalam kegiatan di masyarakat maupun kegiatannya sendiri di rumah,” pungkas Mania.
Selain Sekda, pembukaan LKD turut dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Fatayat NU Sulsel, Pimpinan Cabang NU Luwu Utara, Camat Bone-bone, Kapolsek Bone-bone, Babinsa, Danramil, Kepala Desa Patoloan, GP Ansor, Banser, dan Muslimat NU.
Oleh : LiLa