Pasar Murah Jelang Idul Adha di Palu, Bulog Siapkan Puluhan Daging Kerbau Beku
Berita Warga
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tengah menggelar pasar murah.
Pasar murah yang dipusatkan di Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu itu berlangsung sejak Selasa (6/8/2019).
Rencananya, pasar murah hanya berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (7/8/2019).
Pasar murah tersebut digelar sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi melonjaknya harga pangan menjelang lebaran Idul Adha 1440 Hijriyah.
Untuk membantu ketersediaan daging di hari besar umat muslim, Bulog Sulteng menyediakan ratusan paket daging kerbau beku.
Daging kerbau beku ini dijual murah seharga Rp 80 ribu per paket seberat 1 kilogram.
Kabid Komersial Bulog Sulteng, Juharnon Lalundo mengungkapkan, daging kerbau beku impor tersebut sebagai daging alternatif.
Pasalnya kata dia, daging sapi di pasaran harganya rata-rata di atas Rp 100 ribu.
"Ini (daging kerbau) kan HET-nya Rp80 ribu," sebut Juharnon kepada TribunaPalu.com, di pasar murah.
Juharnon menegaskan, daging kerbau beku yang diimpor dari India ini, dijamin kehalalannya dan mendapat izin dari pemerintah.
"MUI juga sudah melihat asal-usul daging kerbau ini, jadi masyarakat tidak perlu khwatir," tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk warga yang membutuhkan protein tinggi, bisa mencoba mengonsumsi daging kerbau.
Pasalnya kata dia, daging kerbau mengandung protein sebanyak 30 persen.
Bahkan daging tersebut memiliki lemak yang lebih rendah 0,5.
"Proteinnya tinggi 30 persen, proteinnya juga tidak kalah dengan sapi," jelasnya.
Namun Juharnon tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah stok daging kerbau yang disediakan.
"Yang pasti stoknya selalu ada, kalau kurang kami tambah lagi," katanya.
Stok daging kerbau ujar Juharnon tidak hanya dijual pada saat pasar murah.
Di hari-hari biasa pun Bulog Sulteng menyediakan ratusan paket daging kerbau beku dengan harga yang sama.
Bulog tidak masuk ke pasar tradisional untuk menjual daging kerbau beku tersebut.
Untuk itu bagi warga yang ingin membeli, dipersilahkan datang ke Bulog Sulteng.
"Saya kira nanti warga Palu juga akan terbiasa dengan daging kerbau ini," pungkasnya.
Sumber : TribunPalu
Pasar murah yang dipusatkan di Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu itu berlangsung sejak Selasa (6/8/2019).
Rencananya, pasar murah hanya berlangsung selama dua hari, hingga Rabu (7/8/2019).
Pasar murah tersebut digelar sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi melonjaknya harga pangan menjelang lebaran Idul Adha 1440 Hijriyah.
Untuk membantu ketersediaan daging di hari besar umat muslim, Bulog Sulteng menyediakan ratusan paket daging kerbau beku.
Daging kerbau beku ini dijual murah seharga Rp 80 ribu per paket seberat 1 kilogram.
Kabid Komersial Bulog Sulteng, Juharnon Lalundo mengungkapkan, daging kerbau beku impor tersebut sebagai daging alternatif.
Pasalnya kata dia, daging sapi di pasaran harganya rata-rata di atas Rp 100 ribu.
"Ini (daging kerbau) kan HET-nya Rp80 ribu," sebut Juharnon kepada TribunaPalu.com, di pasar murah.
Juharnon menegaskan, daging kerbau beku yang diimpor dari India ini, dijamin kehalalannya dan mendapat izin dari pemerintah.
"MUI juga sudah melihat asal-usul daging kerbau ini, jadi masyarakat tidak perlu khwatir," tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk warga yang membutuhkan protein tinggi, bisa mencoba mengonsumsi daging kerbau.
Pasalnya kata dia, daging kerbau mengandung protein sebanyak 30 persen.
Bahkan daging tersebut memiliki lemak yang lebih rendah 0,5.
"Proteinnya tinggi 30 persen, proteinnya juga tidak kalah dengan sapi," jelasnya.
Namun Juharnon tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah stok daging kerbau yang disediakan.
"Yang pasti stoknya selalu ada, kalau kurang kami tambah lagi," katanya.
Stok daging kerbau ujar Juharnon tidak hanya dijual pada saat pasar murah.
Di hari-hari biasa pun Bulog Sulteng menyediakan ratusan paket daging kerbau beku dengan harga yang sama.
Bulog tidak masuk ke pasar tradisional untuk menjual daging kerbau beku tersebut.
Untuk itu bagi warga yang ingin membeli, dipersilahkan datang ke Bulog Sulteng.
"Saya kira nanti warga Palu juga akan terbiasa dengan daging kerbau ini," pungkasnya.
Sumber : TribunPalu