PAHARGYAN SEDEKAH BUMI
Berita Warga

Acara yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali di bulan Muharram dalam rangka memperingati tahun baru Islam. Kampung Sitiung merupakan bagian dari wilayah Kelurahan Sumberan Barat, Kecamatan Wonosobo, yang beranggotakan 84 KK. Rutin menggelar acara ini, dan di tahun ini tepat untuk yang ke 6 kalinya.
Diawali dari mulai mengambil air dari berbagai macam sumber mata air, dan nanti dikumpulkan jadi satu dalam wadah. Selanjutnya air itu dikepyurkan atau disiramkan ke setiap jalan – jalan yang mau masuk Kampung Sitiung, tidak lain merupakan dalam rangka mensucikan jalan masuk kampung agar selalu diberi keselamatan.
“Inti dalam acara adalah Doa Bersama, Selametan supaya keguyupan dan kerukunan warga tidak hilang. Acara sendiri dilaksankaan disetiap bulan MUHARAM dan selalu di malam tanggal 10 Muharam, kecuali ada situasi isidentil seperti kematian biasanya di undur.” Kata Eko selaku ketua RT.
Seperti yang sudah dilaksanakan terdahulu, serangkaian acara ini meliputi Hiburan 2 malam, karnaval dan ditutup dengan acara Pengajian serta Doa bersama. Akan tetapi, dalam situasi Pandemi ini, acara tetap kita selenggarakan dengan konsep yang sederhana. “Acaranya sendiri terdiri dari adanya pemotongan tumpeng dan ingkung serta doa bersama untuk keselamatan. Kali ini terkumpul 10 tumpeng dan 11 ingkung, itu murni dari warga yang mengajukan dan ada yang ikut menyumbang lauk lain seperti tahu tempe dan sayur lainnya.” lanjut Eko.
Biasanya dalam acara ini turut mengundang Bapak Lurah, Camat, dan Bupati. Dalam setiap acara juga tak lupa selalu melibatkan Dena Upakara dan Lembaga KITA. Tetapi karena dalam situasi yang saat ini, acara dibuat sederhana dan dikhususkan hanya melibatkan warga kampung sendiri.
Diawali dari mulai mengambil air dari berbagai macam sumber mata air, dan nanti dikumpulkan jadi satu dalam wadah. Selanjutnya air itu dikepyurkan atau disiramkan ke setiap jalan – jalan yang mau masuk Kampung Sitiung, tidak lain merupakan dalam rangka mensucikan jalan masuk kampung agar selalu diberi keselamatan.
“Inti dalam acara adalah Doa Bersama, Selametan supaya keguyupan dan kerukunan warga tidak hilang. Acara sendiri dilaksankaan disetiap bulan MUHARAM dan selalu di malam tanggal 10 Muharam, kecuali ada situasi isidentil seperti kematian biasanya di undur.” Kata Eko selaku ketua RT.
Seperti yang sudah dilaksanakan terdahulu, serangkaian acara ini meliputi Hiburan 2 malam, karnaval dan ditutup dengan acara Pengajian serta Doa bersama. Akan tetapi, dalam situasi Pandemi ini, acara tetap kita selenggarakan dengan konsep yang sederhana. “Acaranya sendiri terdiri dari adanya pemotongan tumpeng dan ingkung serta doa bersama untuk keselamatan. Kali ini terkumpul 10 tumpeng dan 11 ingkung, itu murni dari warga yang mengajukan dan ada yang ikut menyumbang lauk lain seperti tahu tempe dan sayur lainnya.” lanjut Eko.
Biasanya dalam acara ini turut mengundang Bapak Lurah, Camat, dan Bupati. Dalam setiap acara juga tak lupa selalu melibatkan Dena Upakara dan Lembaga KITA. Tetapi karena dalam situasi yang saat ini, acara dibuat sederhana dan dikhususkan hanya melibatkan warga kampung sendiri.