Optimaslisai Pengelolaan BUMDes Batu Sosoan Desa Baloli Pasca Banjir Bandang
Berita Warga

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki potensi yang besar untuk memajukan dan menggerakkan perekonomian di perdesaan. Sebab, dengan optimalisasi BUMDes, masyarakat dapat berperan aktif dalam mengelolah sumber daya yang ada menjadi suatu yang bermanfaat.
Hal tersebut terbukti diterapkan oleh BUMDES "Batu Sosoan" desa Baloli Kecamatan Masamba Kab. Luwu Utara yang PAD-nya mencapai 5 sampai 10 juta sebelum banjir bandang di tahun 2020. Hal ini diungkapkan oleh Solihin, kepala desa Baloli. Desa Baloli mayoritas masyarakat penggarap sektor perkebunan, maka pengurus beralih memanfaatkan BUMDes sebagai penggerak ekonomi masyarakat desa dengan menyentuh wisata bernuansa pedesaan.
Wilayah berpenduduk dengan mata pencaharian petani ini setiap harinya mengelolah lahan mereka yg berada di bantaran sungai. Melalui Karang Taruna yang bekerja sama dengan BUMDES akhirnya melakukan pembuatan ekonomi kreatif (Ekraf), seperti pembuatan sarana umum untuk disewakan, diantaranya : Gasebo, Aula, Taman di bantaran sungai, bahkan membangun Rumah Semut dan berbagai macam wahana lainnya. Semua fasilitas ini dikelolah oleh BUMDES bekerja sama dengan Karang Taruna desa Baloli, tutur Solihin.
Namun semua usaha BUMDES ini terhenti pada tanggal 13 Juli 2020 karena terjangan banjir bandang, semua sarana usaha BUMDES yg dibangun tersapu air. Meskipun masih ada yang tersisa akan tetapi butuh direhabilitasi agar layak digunakan.
" Semua bangunan BUMDES rusak karena banjir, Gasebo - Gasebo,playing fox, taman dll, habis tidak tersisa, sekarang tinggal aula namun butuh perbaikan agar bisa digunakan kembali." Ungkap Solihin yang ditemui pada Ahad, 26 Mei 2024 di kantor Desa Baloli.
Beliau menjelaskan pasca banjir, pemerintah desa sekarang berupaya melakukan optimalisasi pengelolaan BUMDES, karena setelah 4 tahun berlalu belum ada pemasukan yang signifikan dikarenakan usaha BUMDES mandeg. Penyertaan modal dari awal 50 juta rupiah belum ada penambahan sampai tahun ini.
"Kami fokus membenahi infrastruktur yang memang menjadi prioritas kepentingan masyarakat, insyaallah tahun ini sedikit demi sedikit BUMDES kami optimalkan, oleh karena itulah sekarang sementara kami buatkan gedung sekertariat khusus BUMDES agar pengurus nantinya lebih maksimal dalam mengelolah administrasi " imbuhnya.
Hal ini senada dengan pernyataan Wawan, Direktur BUMDES "Bayu Sosoan" desa Baloli.
"Untuk sekarang Kak belum ada usaha permanen yang bisa kami lakukan, karena pemerintah desa masih fokus benahi infrastruktur yang terdampak banjir bandang, tetapi sudah ada rancangan dari kepala desa jika tahun ini BUMDES akan dibenahi dan optimis lebih berkembang dari yang sebelumnya" jelasnya.
Dengan munculnya ide-ide baru, diharapkan menjadi titik awal pengungkit pemulihan ekonomi masyarakat dengan mendorong penggunaan Dana Desa untuk program pengembangan masyarakat dan BUMDes supaya desa makin sejahtera.
"Dengan meningkatkan kualitas dan ide kreatif, saya berharap bisa menjadikan BUMDes sebagai alat untuk mendorong kemajuan Desa Baloli," tutup Wawan. (AD)
Hal tersebut terbukti diterapkan oleh BUMDES "Batu Sosoan" desa Baloli Kecamatan Masamba Kab. Luwu Utara yang PAD-nya mencapai 5 sampai 10 juta sebelum banjir bandang di tahun 2020. Hal ini diungkapkan oleh Solihin, kepala desa Baloli. Desa Baloli mayoritas masyarakat penggarap sektor perkebunan, maka pengurus beralih memanfaatkan BUMDes sebagai penggerak ekonomi masyarakat desa dengan menyentuh wisata bernuansa pedesaan.
Wilayah berpenduduk dengan mata pencaharian petani ini setiap harinya mengelolah lahan mereka yg berada di bantaran sungai. Melalui Karang Taruna yang bekerja sama dengan BUMDES akhirnya melakukan pembuatan ekonomi kreatif (Ekraf), seperti pembuatan sarana umum untuk disewakan, diantaranya : Gasebo, Aula, Taman di bantaran sungai, bahkan membangun Rumah Semut dan berbagai macam wahana lainnya. Semua fasilitas ini dikelolah oleh BUMDES bekerja sama dengan Karang Taruna desa Baloli, tutur Solihin.
Namun semua usaha BUMDES ini terhenti pada tanggal 13 Juli 2020 karena terjangan banjir bandang, semua sarana usaha BUMDES yg dibangun tersapu air. Meskipun masih ada yang tersisa akan tetapi butuh direhabilitasi agar layak digunakan.
" Semua bangunan BUMDES rusak karena banjir, Gasebo - Gasebo,playing fox, taman dll, habis tidak tersisa, sekarang tinggal aula namun butuh perbaikan agar bisa digunakan kembali." Ungkap Solihin yang ditemui pada Ahad, 26 Mei 2024 di kantor Desa Baloli.
Beliau menjelaskan pasca banjir, pemerintah desa sekarang berupaya melakukan optimalisasi pengelolaan BUMDES, karena setelah 4 tahun berlalu belum ada pemasukan yang signifikan dikarenakan usaha BUMDES mandeg. Penyertaan modal dari awal 50 juta rupiah belum ada penambahan sampai tahun ini.
"Kami fokus membenahi infrastruktur yang memang menjadi prioritas kepentingan masyarakat, insyaallah tahun ini sedikit demi sedikit BUMDES kami optimalkan, oleh karena itulah sekarang sementara kami buatkan gedung sekertariat khusus BUMDES agar pengurus nantinya lebih maksimal dalam mengelolah administrasi " imbuhnya.
Hal ini senada dengan pernyataan Wawan, Direktur BUMDES "Bayu Sosoan" desa Baloli.
"Untuk sekarang Kak belum ada usaha permanen yang bisa kami lakukan, karena pemerintah desa masih fokus benahi infrastruktur yang terdampak banjir bandang, tetapi sudah ada rancangan dari kepala desa jika tahun ini BUMDES akan dibenahi dan optimis lebih berkembang dari yang sebelumnya" jelasnya.
Dengan munculnya ide-ide baru, diharapkan menjadi titik awal pengungkit pemulihan ekonomi masyarakat dengan mendorong penggunaan Dana Desa untuk program pengembangan masyarakat dan BUMDes supaya desa makin sejahtera.
"Dengan meningkatkan kualitas dan ide kreatif, saya berharap bisa menjadikan BUMDes sebagai alat untuk mendorong kemajuan Desa Baloli," tutup Wawan. (AD)