Musim Panen Jengkol di Luwu Utara, Petani Harapkan Harga Naik
Citizen News

Menjelang bulan suci ramadhan, petani jengkol yang terhimpung dalam komunitas Liku Dengen mulai melakukan panen raya.
Hal itu dikatakan Sekretaris Komunitas Liku Dengen, Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Heri Miko, saat dikonfirmasi via telepon seluler, Jum"at 26 maret 2021.
Heri, jelaskan saat ini tercatat sudah 5 ton jengkol petani yang sudah di jual ke tengkulak dengan harga 10.000 perkilogram, pada pengiriman per 23 maret 2021 langsung ke pulau jawa.
Namun, sekarang sudah ada tawaran dari tengkulak untuk meminta kepada petani agar dapat panen lagi, dengan harga jengkol 12 ribu perkilogram.
"Kami prediksi, jengkol yang siap panen hingga saat ini di kebun petani anggota komunitas liku dengen desa uraso, berkisar 10 ton, namun kami belum panen sebab petani menunggu kenaikan harga, "tutur Heri.
Lanjut Heri, pada musim lalu ia mengaku tercatat produksi jengkol mencapai 20 ton dengan harga 7.000 perkilogram. Harga jengkol musim lalu rendah karena susah pengiriman barang disebabkan dampak virus Covid-19.
Untuk diketahui, tanaman jengkol dilakukan dua kali panen, diantaranya panen sela mulai bulan oktober sampai november, dan panen raya pada bulan maret hingga april.
Hal itu dikatakan Sekretaris Komunitas Liku Dengen, Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Heri Miko, saat dikonfirmasi via telepon seluler, Jum"at 26 maret 2021.
Heri, jelaskan saat ini tercatat sudah 5 ton jengkol petani yang sudah di jual ke tengkulak dengan harga 10.000 perkilogram, pada pengiriman per 23 maret 2021 langsung ke pulau jawa.
Namun, sekarang sudah ada tawaran dari tengkulak untuk meminta kepada petani agar dapat panen lagi, dengan harga jengkol 12 ribu perkilogram.
"Kami prediksi, jengkol yang siap panen hingga saat ini di kebun petani anggota komunitas liku dengen desa uraso, berkisar 10 ton, namun kami belum panen sebab petani menunggu kenaikan harga, "tutur Heri.
Lanjut Heri, pada musim lalu ia mengaku tercatat produksi jengkol mencapai 20 ton dengan harga 7.000 perkilogram. Harga jengkol musim lalu rendah karena susah pengiriman barang disebabkan dampak virus Covid-19.
Untuk diketahui, tanaman jengkol dilakukan dua kali panen, diantaranya panen sela mulai bulan oktober sampai november, dan panen raya pada bulan maret hingga april.