Musibah Menimpa Siswa SMPN 1 Turi Di Sungai Sempor
Berita Warga

YOGYAKARTA - Sejumlah murid SMP Negeri 1 Turi kelas 7 dan 8 hanyut terbawa arus sungai yang deras saat melakukan penyusuran sungai pada kegiatan Pramuka di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, D.I. Yogyakarta, Jumat (21/2).
Sementara ini, murid yang sudah ditemukan berjumlah enam orang. Empat orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua di antaranya sudah teridentifikasi atas nama Nur Azizah dan Arisma.
Berdasarkan laporan kronologi di lapangan, sebanyak 257 murid awalnya mengikuti kegiatan penyusuran Sungai Sempor dan diduga tanpa melihat kondisi cuaca. Ketika para murid melakukan penyusuran, tiba-tiba terjadi banjir dengan arus deras yang akhirnya menghanyutkan beberapa murid.
Saat ini kondisi masih simpang siur terkait dengan data jumlah murid yang mengalami insiden tersebut. Tim gabungan dari SAR dan Polres Sleman masih melakukan pencarian para korban. Pihak BPBD dan TNI turut membantu dalam penanganan darurat.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB
Link :
https://bnpb.go.id/banjir-akibatkan-beberapa-murid-hanyut-saat-penyusuran-sungai
[UPDATE]
YOGYAKARTA – BPBD Kabupaten Sleman menginformasikan perkembangan terkini bahwa enam murid meninggal dunia akibat insiden luapan dan arus deras Sungai Sempor yang terjadi pada Jumat sore (21/2), sekitar pukul 15.30 WIB. Enam murid lain mengalami luka ringan, sedang 5 lain masih dalam pencarian.
Lebih dari 180 personel dari personel gabungan masih melakukan pencarian 5 murid yang masih harus dikonfirmasi keberadaannya. Personel gabungan menyusuri tepian sungai untuk mencari murid yang masih hilang meskipun dalam kondisi hujan gerimis. Sebanyak 239 murid yang selamat dari insiden telah terdata oleh pihak sekolah dan tim gabungan.
Berdasarkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Suprianto menyebutkan bahwa insiden tersebut bermula saat 250 murid SMP Negeri 1 Turi melakukan kegiatan pramuka dengan menyusuri Sungai Sempor yang berada di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Ketika melakukan penyusuran tersebut, arus air tiba-tiba deras dan volume air meningkat akibat kiriman dari hulu sungai.
Saat ini BPBD Kabupaten Sleman telah mendirikan pos komando di lokasi kejadian dan terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan dan warga setempat.
Berikut ini nama-nama murid yang menjadi korban dalam insiden penyusuran sungai:
1. Sofia Aulia, Kelas 8, alamat Sumberejo
2. Arisma, Kelas 7, alamat Ngentak Tepan
3. Nur Azizah, Kelas 8, alamat Kembang Arum
4. Latifa, alamat Kembang Arum
5. Belum teridentifikasi
6. Belum teridentifikasi
Insiden ini menjadi pembelajaran bersama sehingga insiden serupa dapat dihindari. Apabila akan melakukan kegiatan penyusuran sungai, ini harus dilakukan oleh orang dewasa dan terlatih. Anak-anak dan remaja dilarang untuk melakukan penyusuran sungai mengingat sangat berisiko tinggi. Perlu juga memberitahu aparat pemerintah dan keamanan setempat. Di samping itu, aktivitas penyusuran dilakukan pada saat musim kemarau. Ketika ini dilakukan pada musim hujan, risiko air menjadi tinggi mengingat apabila hujan terjadi di sekitar hulu sungai akan berdampak pada arus dan volume air sungai hingga ke bagian hilir.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB
Link :
https://bnpb.go.id/update-enam-meninggal-dunia-akibat-arus-deras-sungai-sempor
Sementara ini, murid yang sudah ditemukan berjumlah enam orang. Empat orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua di antaranya sudah teridentifikasi atas nama Nur Azizah dan Arisma.
Berdasarkan laporan kronologi di lapangan, sebanyak 257 murid awalnya mengikuti kegiatan penyusuran Sungai Sempor dan diduga tanpa melihat kondisi cuaca. Ketika para murid melakukan penyusuran, tiba-tiba terjadi banjir dengan arus deras yang akhirnya menghanyutkan beberapa murid.
Saat ini kondisi masih simpang siur terkait dengan data jumlah murid yang mengalami insiden tersebut. Tim gabungan dari SAR dan Polres Sleman masih melakukan pencarian para korban. Pihak BPBD dan TNI turut membantu dalam penanganan darurat.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB
Link :
https://bnpb.go.id/banjir-akibatkan-beberapa-murid-hanyut-saat-penyusuran-sungai
[UPDATE]
YOGYAKARTA – BPBD Kabupaten Sleman menginformasikan perkembangan terkini bahwa enam murid meninggal dunia akibat insiden luapan dan arus deras Sungai Sempor yang terjadi pada Jumat sore (21/2), sekitar pukul 15.30 WIB. Enam murid lain mengalami luka ringan, sedang 5 lain masih dalam pencarian.
Lebih dari 180 personel dari personel gabungan masih melakukan pencarian 5 murid yang masih harus dikonfirmasi keberadaannya. Personel gabungan menyusuri tepian sungai untuk mencari murid yang masih hilang meskipun dalam kondisi hujan gerimis. Sebanyak 239 murid yang selamat dari insiden telah terdata oleh pihak sekolah dan tim gabungan.
Berdasarkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Suprianto menyebutkan bahwa insiden tersebut bermula saat 250 murid SMP Negeri 1 Turi melakukan kegiatan pramuka dengan menyusuri Sungai Sempor yang berada di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Ketika melakukan penyusuran tersebut, arus air tiba-tiba deras dan volume air meningkat akibat kiriman dari hulu sungai.
Saat ini BPBD Kabupaten Sleman telah mendirikan pos komando di lokasi kejadian dan terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan dan warga setempat.
Berikut ini nama-nama murid yang menjadi korban dalam insiden penyusuran sungai:
1. Sofia Aulia, Kelas 8, alamat Sumberejo
2. Arisma, Kelas 7, alamat Ngentak Tepan
3. Nur Azizah, Kelas 8, alamat Kembang Arum
4. Latifa, alamat Kembang Arum
5. Belum teridentifikasi
6. Belum teridentifikasi
Insiden ini menjadi pembelajaran bersama sehingga insiden serupa dapat dihindari. Apabila akan melakukan kegiatan penyusuran sungai, ini harus dilakukan oleh orang dewasa dan terlatih. Anak-anak dan remaja dilarang untuk melakukan penyusuran sungai mengingat sangat berisiko tinggi. Perlu juga memberitahu aparat pemerintah dan keamanan setempat. Di samping itu, aktivitas penyusuran dilakukan pada saat musim kemarau. Ketika ini dilakukan pada musim hujan, risiko air menjadi tinggi mengingat apabila hujan terjadi di sekitar hulu sungai akan berdampak pada arus dan volume air sungai hingga ke bagian hilir.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB
Link :
https://bnpb.go.id/update-enam-meninggal-dunia-akibat-arus-deras-sungai-sempor