MULAILAH UNTUK MENGURANGI ROKOK HINGGA BERHENTI (BAGIAN 2)
Community Discussion

𝗣𝗼𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺𝗻𝘆𝗮,
🔗 https://www.atmago.com/berita-warga/mulailah-untuk-mengurangi-rokok-hingga-berhenti-bagian-1_0e8b274b-804c-4aa6-afbe-0cb17a162a87
Meskipun paru-paru dapat melindungi dirinya sendiri dari kerusakan, tetapi pertahanan diri ini akan terus menurun akibat paparan jangka panjang senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam asap rokok. Akibatnya, jaringan paru-paru bisa meradang dan berparut akibat merokok, sehingga paru-paru kehilangan elastisitas dan tak bisa lagi menukar oksigen secara efisien.
Merokok dalam jangka panjang dapat menyebabkan emfisema, sejenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi ini menghancurkan bagian paru-paru yang dikenal sebagai alveoli, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi. Penderita PPOK kerap mengalami sesak napas dan kesulitan bernafas.
“Begitu paru-paru seseorang rusak sampai pada titik emfisema, dinding saluran udara akan kehilangan bentuk dan elastisitasnya, sehingga sulit untuk mendorong udara keluar dari paru-paru. Perubahan paru-paru ini permanen dan tidak dapat pulih,” jelas Edelman.
Ia menambahkan, kerusakan saluran pernapasan yang terkait dengan emfisema dimulai beberapa tahun setelah seseorang mulai merokok, meski gejala penyakitnya mungkin tidak muncul hingga 20 sampai 30 tahun ke depan.
“Tapi tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, dan berhenti pada usia berapapun dapat membantu orang bernafas lebih baik dan meningkatkan harapan hidup mereka,” pungkas Edelman.
𝗢𝗹𝗲𝗵 : 𝗚𝗿𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶𝘂𝘀 𝗕𝗵𝗶𝘀𝗺𝗮 𝗔𝗱𝗶𝗱𝗮𝘆𝗮 𝘃𝗶𝗮 𝗡𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹 𝗚𝗲𝗼𝗴𝗿𝗮𝗽𝗵𝗶𝗰 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮
𝗩𝗶𝗮 :
𝗕𝗲𝗯𝗮𝘀𝗽𝗲𝗱𝗶𝗮
@𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗽𝗲𝗱𝗶𝗮𝗰𝗼𝗺
🔗 https://www.atmago.com/berita-warga/mulailah-untuk-mengurangi-rokok-hingga-berhenti-bagian-1_0e8b274b-804c-4aa6-afbe-0cb17a162a87
Meskipun paru-paru dapat melindungi dirinya sendiri dari kerusakan, tetapi pertahanan diri ini akan terus menurun akibat paparan jangka panjang senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam asap rokok. Akibatnya, jaringan paru-paru bisa meradang dan berparut akibat merokok, sehingga paru-paru kehilangan elastisitas dan tak bisa lagi menukar oksigen secara efisien.
Merokok dalam jangka panjang dapat menyebabkan emfisema, sejenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kondisi ini menghancurkan bagian paru-paru yang dikenal sebagai alveoli, tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi. Penderita PPOK kerap mengalami sesak napas dan kesulitan bernafas.
“Begitu paru-paru seseorang rusak sampai pada titik emfisema, dinding saluran udara akan kehilangan bentuk dan elastisitasnya, sehingga sulit untuk mendorong udara keluar dari paru-paru. Perubahan paru-paru ini permanen dan tidak dapat pulih,” jelas Edelman.
Ia menambahkan, kerusakan saluran pernapasan yang terkait dengan emfisema dimulai beberapa tahun setelah seseorang mulai merokok, meski gejala penyakitnya mungkin tidak muncul hingga 20 sampai 30 tahun ke depan.
“Tapi tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, dan berhenti pada usia berapapun dapat membantu orang bernafas lebih baik dan meningkatkan harapan hidup mereka,” pungkas Edelman.
𝗢𝗹𝗲𝗵 : 𝗚𝗿𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶𝘂𝘀 𝗕𝗵𝗶𝘀𝗺𝗮 𝗔𝗱𝗶𝗱𝗮𝘆𝗮 𝘃𝗶𝗮 𝗡𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹 𝗚𝗲𝗼𝗴𝗿𝗮𝗽𝗵𝗶𝗰 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮
𝗩𝗶𝗮 :
𝗕𝗲𝗯𝗮𝘀𝗽𝗲𝗱𝗶𝗮
@𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗽𝗲𝗱𝗶𝗮𝗰𝗼𝗺