Masuk Daftar

Mimbar Kristen: Bersukacita dalam Tuhan

Berita Warga
Kajian pekan ini terambil dari Ayub 14:1-2 yang berbunyi sebagai berikut:

Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.

Ini adalah gambaran umur manusia, umurnya singkat dan penuh kegelisahan terutama di masa pandemi seperti ini. Selain itu dikatakan bahwa hidup manusia itu seperti bayang-bayang. Bayang-bayang itu ada hanya ketika matahari terbit. Jadi ketika matahari terbit maka muncullah bayang-bayang itu. Ketika matahari beranjak terbenam maka hilanglah bayang-bayang itu. Sesingkat itu gambaran kehidupan manusia.

Saya memiliki group whatsapp pertemanan, di mana kami berteman sejak TK, SD, SMP, SMA. Di dalam group whatsapp ini, kami merasakan bahwa waktu berlalu begitu cepat. Kami masih mengingat momen-momen khusus ketika TK wali kelasnya siapa, SD wali kelasnya siapa, karena kami berasal dari satu sekolah dan hanya berpisah di pembagian kelas, yaitu kelas A dan kelas B jadi tidak banyak muridnya. Lalu kami juga masih ingat dengan peristiwa-peristiwa di SMP yang lucu atau peristiwa di SMA dan sekarang ingatan-ingatan itu masih sangat segar. Lalu kami berpikir bahwa kami adalah generasi baby boomer, tentu saudara dapat menebak umurnya 50 tahun ke atas. Jadi bagi kami kondisi ketika kami masih kecil rasanya masih teringat jelas. Inilah yang membuktikan bahwa waktu itu berjalan sangat cepat. Kami selalu berkata satu dengan lainnya, rasanya waktu itu cepat sekali berlalu. Pantaslah kalau sebentar lagi kami sudah tidak ada lagi.

Covid-19 membuat kehidupan ini banyak masalah. Ada yang kehilangan teman atau saudara yang dikasihi, ada yang kehilangan pekerjaan, kehilangan pelanggan, dan kehilangan kesehatan. Banyak sekali apa yang kita rasakan bisa menjadi hal yang mengecewakan dan mendatangkan kesedihan. Ada juga yang mungkin kehilangan uang karena mengikuti sistem keuangan baru di masa pandemi ini. Sehingga, semua itu mendatangkan kesesakan dan kesedihan hati.

Melalui tulisan ini, saya mau mengajak kita semua sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, orang-orang yang berstatus sebagai anak-anak Allah, untuk tidak tinggal terus di dalam kesedihan dan kekecewaan, untuk tidak terus menerus dalam kesesakan ini. Jangan sampai kita hanya terfokus pada bagian-bagian yang sulit, karena satu perintah Tuhan yang meemerintahkan setiap anak-anak Tuhan untuk bersukacita.

Selengkapnya bisa dibaca di: https://kemenag.go.id/read/bersukacita-dalam-tuhan-p4w31

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1696 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar