Mimbar Kristen: Belajar Bersyukur
Citizen News

Shalom, pemirsa Mimbar Kristen Kementerian Agama dan umat Tuhan di seluruh Indonesia. Mimbar Kristen pekan ini terambil dari Mazmur 90:12 yang berbunyi sebagai berikut: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”
Pemirsa yang dikasihi oleh Tuhan tidak terasa hampir dua tahun, pandemi ini kita alami. Semua kita mengalami dampak dari pandemi. Pasti banyak pengalaman yang bapak ibu alami selama dua tahun ini bukan? Mungkin ada banyak yang kehilangan bapak, ibu, dan saudara. Kehilangan orang-orang yang kita kasihi, kehilangan teman-teman kita, kehilangan milik kita, kehilangan waktu, kesempatan, peluang bisnis dan begitu banyak kehilangan yang bapak, ibu, saudara alami selama pandemi ini.
Tetapi sekalipun kita melihat begitu banyak hal-hal negatif, mungkin di masa pandemi ini kita juga bisa melihat bahwa ada hal-hal yang tetap Tuhan tambahkan bagi kita. Contohnya, kalau sampai hari ini kita masih ada, itu semua hanya karena anugerah Tuhan. Ibu, bapak di tengah situasi kondisi yang kita alami, Mazmur 90:12 dengan bijaksana menasehatkan supaya kita menghitung hari-hari agar kita memperoleh hati yang bijaksana.
Apapun yang sedang dihadapi, satu yang tidak pernah berubah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah sekali-kali meninggalkan kita. Maka di tengah segala sesuatu yang sedang dialami, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu selalu bersyukur di dalam segala keadaan. Kenapa? Karena ada begitu banyak berkat di dalam bersyukur.
Kita akan melihat Filipi 4:6-7 yang berbunyi sebagai berikut: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Di tengah kesulitan yang kita hadapi, Firman Allah menasehatkan kita untuk tidak lupa bersyukur. Mengapa? Karena Filipi 4:6-7 memberikan kepada kita sebuah jalan keluar bagi kita untuk menghadapi semua kekhawatiran ataupun segala sesuatu yang kita rasakan akibat masalah yang dihadapi. Ketika kita mengalami kekhawatiran, Firman Allah berkata nyatakanlah kekuatiran itu di dalam doa, permohonan dan ucapan syukur.
Jika kehidupan kita diibaratkan seperti sebuah gelas maka ketika hati kita penuh dengan ketakutan dan kekuatiran, penuh dengan keluh kesah, ibaratnya hati kita dipenuhi dengan air kotor. Kalau air kotor itu kita biarkan ada di dalam hati kita, bisa dibayangkan tidak heran tubuh jasmani anda bisa menjadi sakit dan akan banyak dampak-dampak negatif yang kita alami. Maka Alkitab berkata jangan simpan kekuatiran itu, serahkan kepada Tuhan di dalam doa, permohonan dan ucapan syukur. Itulah sarana yang Tuhan berikan kepada kita. Ayat ini menggambarkan kepada kita bahwa doa dan permohonan tidak akan sempurna jika tidak dibungkus dengan ucapan syukur.
Selengkapnya bisa dibaca di: https://kemenag.go.id/read/belajar-bersyukur-doxbk
Pemirsa yang dikasihi oleh Tuhan tidak terasa hampir dua tahun, pandemi ini kita alami. Semua kita mengalami dampak dari pandemi. Pasti banyak pengalaman yang bapak ibu alami selama dua tahun ini bukan? Mungkin ada banyak yang kehilangan bapak, ibu, dan saudara. Kehilangan orang-orang yang kita kasihi, kehilangan teman-teman kita, kehilangan milik kita, kehilangan waktu, kesempatan, peluang bisnis dan begitu banyak kehilangan yang bapak, ibu, saudara alami selama pandemi ini.
Tetapi sekalipun kita melihat begitu banyak hal-hal negatif, mungkin di masa pandemi ini kita juga bisa melihat bahwa ada hal-hal yang tetap Tuhan tambahkan bagi kita. Contohnya, kalau sampai hari ini kita masih ada, itu semua hanya karena anugerah Tuhan. Ibu, bapak di tengah situasi kondisi yang kita alami, Mazmur 90:12 dengan bijaksana menasehatkan supaya kita menghitung hari-hari agar kita memperoleh hati yang bijaksana.
Apapun yang sedang dihadapi, satu yang tidak pernah berubah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah sekali-kali meninggalkan kita. Maka di tengah segala sesuatu yang sedang dialami, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu selalu bersyukur di dalam segala keadaan. Kenapa? Karena ada begitu banyak berkat di dalam bersyukur.
Kita akan melihat Filipi 4:6-7 yang berbunyi sebagai berikut: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Di tengah kesulitan yang kita hadapi, Firman Allah menasehatkan kita untuk tidak lupa bersyukur. Mengapa? Karena Filipi 4:6-7 memberikan kepada kita sebuah jalan keluar bagi kita untuk menghadapi semua kekhawatiran ataupun segala sesuatu yang kita rasakan akibat masalah yang dihadapi. Ketika kita mengalami kekhawatiran, Firman Allah berkata nyatakanlah kekuatiran itu di dalam doa, permohonan dan ucapan syukur.
Jika kehidupan kita diibaratkan seperti sebuah gelas maka ketika hati kita penuh dengan ketakutan dan kekuatiran, penuh dengan keluh kesah, ibaratnya hati kita dipenuhi dengan air kotor. Kalau air kotor itu kita biarkan ada di dalam hati kita, bisa dibayangkan tidak heran tubuh jasmani anda bisa menjadi sakit dan akan banyak dampak-dampak negatif yang kita alami. Maka Alkitab berkata jangan simpan kekuatiran itu, serahkan kepada Tuhan di dalam doa, permohonan dan ucapan syukur. Itulah sarana yang Tuhan berikan kepada kita. Ayat ini menggambarkan kepada kita bahwa doa dan permohonan tidak akan sempurna jika tidak dibungkus dengan ucapan syukur.
Selengkapnya bisa dibaca di: https://kemenag.go.id/read/belajar-bersyukur-doxbk