Mimbar Katolik: Idul Fitri Dalam Harmoni di NTT
Berita Warga
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam usai menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Disebut juga hari raya berbuka puasa. Masyarakat Indonesia juga mengenalnya sebagai Lebaran, yang berasal dari tradisi Hindu. Artinya usai, selesai, habis. Di saat Lebaran masyarakat di berbagai wilayah saling menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan dan kekhilafan dalam ucapan, sikap, atau tindakan. Dilakukan melalui kunjungan, menemui orang tua, sesepuh, keluarga. Pulang kampung. Mudik.
Idul Fitri atau Lebaran merupakan kekayaan tradisi masyarakat Indonesia. Di Nusa Tenggara Timur, wilayah yang dikenal memiliki toleransi yang tinggi, Idul Fitri menjadi cermin kerukunan antar umat beragama. Sikap saling menghargai antara umat Katolik dan Islam juga merupakan tradisi di Hari Raya Paskah.
Bagaimana hidup berdampingan secara damai di NTT diwariskan dan dirawat? Apa peran nilai budaya lokal seperti kekerabatan? Apa yang diajarkan tokoh-tokoh agama? Apa peran Gereja Katolik? Bagaimana pula peran guru, orang muda, kaum perempuan?
Simak #LiveTalkshow #MerawatKebhinekaan #KatolikanaTV bersama Lukas Ispandriarno
Narasumber
1. Maksimus Masan Kian (Guru di Lewolema, Flores Timur)
2. Roslinah Date Rugi (Guru RA AL-AMAL, Lamablawa, Flores Timur)
3. Januarius Lamablawa (Aktivis Kemanusiaan, Witihama, Flores Timur)
Idul Fitri atau Lebaran merupakan kekayaan tradisi masyarakat Indonesia. Di Nusa Tenggara Timur, wilayah yang dikenal memiliki toleransi yang tinggi, Idul Fitri menjadi cermin kerukunan antar umat beragama. Sikap saling menghargai antara umat Katolik dan Islam juga merupakan tradisi di Hari Raya Paskah.
Bagaimana hidup berdampingan secara damai di NTT diwariskan dan dirawat? Apa peran nilai budaya lokal seperti kekerabatan? Apa yang diajarkan tokoh-tokoh agama? Apa peran Gereja Katolik? Bagaimana pula peran guru, orang muda, kaum perempuan?
Simak #LiveTalkshow #MerawatKebhinekaan #KatolikanaTV bersama Lukas Ispandriarno
Narasumber
1. Maksimus Masan Kian (Guru di Lewolema, Flores Timur)
2. Roslinah Date Rugi (Guru RA AL-AMAL, Lamablawa, Flores Timur)
3. Januarius Lamablawa (Aktivis Kemanusiaan, Witihama, Flores Timur)