MERINTIS PILOTING (MODEL) BUMDES BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SUMENEP
Berita Warga 
Sumenep, 08 Agustus 2021 – salah satu tujuan berorganisasi masyarakat sipil adalah memperkuat posisi masyarakat dalam proses-proses pembangunan. Mengapa? karena hanya masyarakat sipil yang terorganisir dan berdaya yang memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dengan pemerintah dan pihak swasta. Selanjutnya, akselerasi ketiga pilar penting tersebut sangat dibutuhkan untuk percepatan pembangunan.
Organisasi masyarakat sipil juga menjadi wadah bersama untuk memfasilitasi ide atau gagasan para aktivis dan aktor pembangunan yang memiliki visi sama untuk mewujudkan tata pemerintahan yang kolaboratif (Collaborative Governance). Dalam pemerintahan kolaboratif tentunya harus memiliki perspektif untuk memperkuat kapasitas masyarakat sipil. Penguatan kapasitas disini sangat penting antara lain agar masyarakat dapat berkontribusi untuk akuntabilitas pemerintahan, dan kenyataan bahwa masih terdapat kesenjangan kapasitas antar organisasi di daerah.
Masyarakat sipil demokratis yang kuat tidak lahir sendiri, melainkan harus diperjuangkan. Melalui program MADANI yang didukung USAID, Lakpesdam Sumenep terus berbenah diri dan melakukan penguatan baik aspek program maupun kelembagaan. Setelah penguatan kapasitas kelembagaan di tahun pertama, fokus agenda tahun kedua adalah mengawal implementasi Renstra 2021-2025, Panduan MEL, penerapan SOP Keuangan, Managemen SDM, Pengadaan Barang dan Jasa, serta meningkatkan kualitas layanan. Catatan indeks kapasitas tahun kedua juga membuka paradigma konstruktif di internal pelaksana, terutama menyangkut arah organisasi, persiapan meningkatkan engagement dengan konstituen, serta konsisten dalam mengadvokasi akuntabilitas pemerintahan yang fokus pada isu transparansi dana desa melalui peningkatan efektifitas BUMDes berbasis masyarakat.
Pada Sabtu, 07 Agustus 2021 dimulai pukul 13.30-18.00 WIB, Lakpesdam Sumenep memfasilitasi pertemuan yang membahas pelaporan quarter-4 FY01, mengidentifikasi kegiatan sudah terlaksana dari workplan tahun kedua, merencanakan pertemuan Forum MMS dengan Tim Teknis Koordinasi Kabupaten dalam rangka piloting (model) di 3 desa. Pertemuan internal yang melibatkan 4 orang staf pelaksana (1 pr, 4 lk) ini telah menghasilkan beberapa keputusan dan rencana tindak lanjut.
Terkait agenda piloting (model) BUMDes berbasis masyarakat yang disepakati di 3 desa (Rubaru Kec Rubaru, Telaga Kec Ganding, Lenteng Timur Kec Lenteng), dari persiapan sebelumnya Lakpesdam dan Forum MMS akan menyelenggarakan pertemuan pematangan analisis serta menyepakati solusi lokal dan peran para pihak. Pertemuan ini akan melibatkan Tim Teknis Koordinasi Kabupaten dan OPD terkait khususnya Dinas PMD, Bappeda dan Bakesbangpol. Untuk itu Tim Lakpesdam Sumenep dalam minggu ini akan mengkonsolidasikan persiapan dengan Pemda meliputi Sekretaris Daerah, Bappeda, Dinas PMD, Bakesbangpol, dan pihak terkait lainnya. Untuk waktu pertemuan sementara dijadwalkan tentatif tanggal 14 Agustus 2021. Persiapan dan koordinasi akan dipastikan oleh Tim Pelaksana bersama Forum MMS mulai Senin 09 Agustus 2021.
Berbagai proses dalam kegiatan sehari-hari internal Lakpesdam Sumenep diharapkan menjadi pengetahuan dan media belajar yang kreatif untuk individu maupun organisasi. Dalam konteks sebagai Lead Partner MADANI, Lakpesdam Sumenep harus responsif membaca isu berkembang, menentukan posisi dan peran secara tepat, dan memastikan kegiatan program sejalan dengan pencapaian visi dan misi. Penguatan kapasitas MADANI pada dasarnya merupakan bagian yang terintegrasi dalam program lembaga. Penguatan institusi difokuskan untuk meningkatkan kinerja internal pelaksana. Sudah tentu proses ini bertahap melalui pendampingan karena tidak mungkin bisa dalam satu atau dua kali proses penguatan kapasitas (WJS).
Organisasi masyarakat sipil juga menjadi wadah bersama untuk memfasilitasi ide atau gagasan para aktivis dan aktor pembangunan yang memiliki visi sama untuk mewujudkan tata pemerintahan yang kolaboratif (Collaborative Governance). Dalam pemerintahan kolaboratif tentunya harus memiliki perspektif untuk memperkuat kapasitas masyarakat sipil. Penguatan kapasitas disini sangat penting antara lain agar masyarakat dapat berkontribusi untuk akuntabilitas pemerintahan, dan kenyataan bahwa masih terdapat kesenjangan kapasitas antar organisasi di daerah.
Masyarakat sipil demokratis yang kuat tidak lahir sendiri, melainkan harus diperjuangkan. Melalui program MADANI yang didukung USAID, Lakpesdam Sumenep terus berbenah diri dan melakukan penguatan baik aspek program maupun kelembagaan. Setelah penguatan kapasitas kelembagaan di tahun pertama, fokus agenda tahun kedua adalah mengawal implementasi Renstra 2021-2025, Panduan MEL, penerapan SOP Keuangan, Managemen SDM, Pengadaan Barang dan Jasa, serta meningkatkan kualitas layanan. Catatan indeks kapasitas tahun kedua juga membuka paradigma konstruktif di internal pelaksana, terutama menyangkut arah organisasi, persiapan meningkatkan engagement dengan konstituen, serta konsisten dalam mengadvokasi akuntabilitas pemerintahan yang fokus pada isu transparansi dana desa melalui peningkatan efektifitas BUMDes berbasis masyarakat.
Pada Sabtu, 07 Agustus 2021 dimulai pukul 13.30-18.00 WIB, Lakpesdam Sumenep memfasilitasi pertemuan yang membahas pelaporan quarter-4 FY01, mengidentifikasi kegiatan sudah terlaksana dari workplan tahun kedua, merencanakan pertemuan Forum MMS dengan Tim Teknis Koordinasi Kabupaten dalam rangka piloting (model) di 3 desa. Pertemuan internal yang melibatkan 4 orang staf pelaksana (1 pr, 4 lk) ini telah menghasilkan beberapa keputusan dan rencana tindak lanjut.
Terkait agenda piloting (model) BUMDes berbasis masyarakat yang disepakati di 3 desa (Rubaru Kec Rubaru, Telaga Kec Ganding, Lenteng Timur Kec Lenteng), dari persiapan sebelumnya Lakpesdam dan Forum MMS akan menyelenggarakan pertemuan pematangan analisis serta menyepakati solusi lokal dan peran para pihak. Pertemuan ini akan melibatkan Tim Teknis Koordinasi Kabupaten dan OPD terkait khususnya Dinas PMD, Bappeda dan Bakesbangpol. Untuk itu Tim Lakpesdam Sumenep dalam minggu ini akan mengkonsolidasikan persiapan dengan Pemda meliputi Sekretaris Daerah, Bappeda, Dinas PMD, Bakesbangpol, dan pihak terkait lainnya. Untuk waktu pertemuan sementara dijadwalkan tentatif tanggal 14 Agustus 2021. Persiapan dan koordinasi akan dipastikan oleh Tim Pelaksana bersama Forum MMS mulai Senin 09 Agustus 2021.
Berbagai proses dalam kegiatan sehari-hari internal Lakpesdam Sumenep diharapkan menjadi pengetahuan dan media belajar yang kreatif untuk individu maupun organisasi. Dalam konteks sebagai Lead Partner MADANI, Lakpesdam Sumenep harus responsif membaca isu berkembang, menentukan posisi dan peran secara tepat, dan memastikan kegiatan program sejalan dengan pencapaian visi dan misi. Penguatan kapasitas MADANI pada dasarnya merupakan bagian yang terintegrasi dalam program lembaga. Penguatan institusi difokuskan untuk meningkatkan kinerja internal pelaksana. Sudah tentu proses ini bertahap melalui pendampingan karena tidak mungkin bisa dalam satu atau dua kali proses penguatan kapasitas (WJS).
