Merindukan Bale Bangket Buger (MB3)
Berita Warga 
Tempatku berpulang dikala lelah dan penat dengan bising-bising knalpot yang berlalu lalang. Ingin rasanya setiap hari ke sana bertukar cerita dengan sosok Ayah-ayah hebat. Dengan pemandangan yang lepas, aku bisa melihat kupu-kupu menari mengelilingi bunga di pinggir kolam. Gemercik suara air ketika ikan melompat-lompat. Kicauan burung yang menari-nari di atas awan. Dan tanaman padi yang melambai-lambai ingin dikunjungi.
Bale bangket yang berlokasi di dusun Bujak, kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, adalah sosok nyata impian dari Bapak Zulkarna. Sosok hebat yang bagiku seperti figur Ayah sekaligus teman berceritaku. Dialah sosok inspirasi yang membuatku akan selalu kembali padanya. Meminta semua petuah, meminta semua cerita yang tidak akan pernah tuntas sejak mulai duduk. Dia adalah idola para muridnya jaman dahulu bahkan sampe sekarang. Dia multitalent banget. Dan sayangnya udah berlabel keras. Tidak untuk diganggu gugat. udah punya hak paten, hehe (v).
Bale Bangket juga mempertemukanku kembali dengan sosok hebat yang lainnya. Sosok yang dulu tak terlalu kukenali. Dialah Ayah hebat yang bernama Bapak Heri. Eits, jangan macam-macam sama beliau, jago karate bisa patah hati nanti karena beliau sudah di hak patenkan juga. Hehe (v).
Sosok yang lainnya lagi ialah laki-laki yang menyukai musik dan membuatku terkagum-kagum dengan tembang Saharanya dulu (Waktu SMP) namanya adalah Bapak Lukmanul Hakim. Jago banget dalam memainkan alat musik bernama keybord. Pasti selain jago main musik doi sangat romantis ke pasangan ngalahin Babang Dilan . Pantes udah punya hak paten juga. Kasian para readers (v)
Bale Bangket membawaku masuk ke dalam satu komunitas yang dimana beranggotakan orang-orang hebat. Memperkenalkanku dilingkungan yang baru. Mempererat tali silaturahmi yang mungkin sempat terputus. Menjadikan dua orang yang semula tak kenal menjadi teman bercanda. Ada Bapak Rizal yang kukira serem abis karena melihat mukanya saja bawannya pengen kabur. Hehe (v) Tapi beliau sangat low profile. Yang baru kutahu juga ada Bapak Kadus Bingkok ternyata. Kita satu lingkungan tapi jarang saling sapa. Nah kalau sekarang tak segan untuk bercanda.
Trimakasih untuk bale bangket. Menjadikan tempat kepulanganku saat lelah. Tempatnya berkumpul orang-orang hebat. Tempat yang menginspirasi. Bisa jadi rekomendasi buat kalian yang ditinggalin doi, galau-galauan ya ke bale bangket. Bukan endorse ya karna aku bukan artis. Aku hanyalah Niya Kaniya bagian dari mereka semua yang belum juga di hak patenkan, hahah (v).
Bale bangket yang berlokasi di dusun Bujak, kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, adalah sosok nyata impian dari Bapak Zulkarna. Sosok hebat yang bagiku seperti figur Ayah sekaligus teman berceritaku. Dialah sosok inspirasi yang membuatku akan selalu kembali padanya. Meminta semua petuah, meminta semua cerita yang tidak akan pernah tuntas sejak mulai duduk. Dia adalah idola para muridnya jaman dahulu bahkan sampe sekarang. Dia multitalent banget. Dan sayangnya udah berlabel keras. Tidak untuk diganggu gugat. udah punya hak paten, hehe (v).
Bale Bangket juga mempertemukanku kembali dengan sosok hebat yang lainnya. Sosok yang dulu tak terlalu kukenali. Dialah Ayah hebat yang bernama Bapak Heri. Eits, jangan macam-macam sama beliau, jago karate bisa patah hati nanti karena beliau sudah di hak patenkan juga. Hehe (v).
Sosok yang lainnya lagi ialah laki-laki yang menyukai musik dan membuatku terkagum-kagum dengan tembang Saharanya dulu (Waktu SMP) namanya adalah Bapak Lukmanul Hakim. Jago banget dalam memainkan alat musik bernama keybord. Pasti selain jago main musik doi sangat romantis ke pasangan ngalahin Babang Dilan . Pantes udah punya hak paten juga. Kasian para readers (v)
Bale Bangket membawaku masuk ke dalam satu komunitas yang dimana beranggotakan orang-orang hebat. Memperkenalkanku dilingkungan yang baru. Mempererat tali silaturahmi yang mungkin sempat terputus. Menjadikan dua orang yang semula tak kenal menjadi teman bercanda. Ada Bapak Rizal yang kukira serem abis karena melihat mukanya saja bawannya pengen kabur. Hehe (v) Tapi beliau sangat low profile. Yang baru kutahu juga ada Bapak Kadus Bingkok ternyata. Kita satu lingkungan tapi jarang saling sapa. Nah kalau sekarang tak segan untuk bercanda.
Trimakasih untuk bale bangket. Menjadikan tempat kepulanganku saat lelah. Tempatnya berkumpul orang-orang hebat. Tempat yang menginspirasi. Bisa jadi rekomendasi buat kalian yang ditinggalin doi, galau-galauan ya ke bale bangket. Bukan endorse ya karna aku bukan artis. Aku hanyalah Niya Kaniya bagian dari mereka semua yang belum juga di hak patenkan, hahah (v).
