MENYOAL NASIONALISME DAN TANGGUNG JAWAB MASA DEPAN GENERASI MUDA

Generasi muda, baik milenial maupun generasi Z merupakan pemilih terbanyak pada Pemilu 14 Februari 2024, partisipasinya mencapai 58,7 persen. Mereka akan menentukan arah politik Indonesia ke depan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2017, sebanyak 75,9 persen generasi muda mengaku merawat budaya/adat Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dan daerah, serta 48,14 persen mengutamakan memberi produk buatan Indonesia ketrimbang produk luar negeri (Wibisono, 2017).

Survei Lembaga Demografi FEB UI dan INFID tahun 2021 menunjukkan generasi Z dan milenial Indonesia berpotensi kuat menjaga semangat nasionalisme dan kebhinekaan. Perihal inklusivitas agama, survei mendapati 70 persen generasi Z dan 65 persen milenial mendukung tempat ibadah untuk agama minoritas di sekolah. Akan tetapi 40 persen menyepakati peraturan berpakaian di sekolah sejalan dengan agama mayoritas (antaranews.com, 14/07/2022). Survei Populix Oktober 2023 menemukan, sekitar 65 persen anak muda Indonesia tidak lagi memiliki jiwa nasionalisme, bahkan berpindah warga negara (berdikarionline.com).

Mengapa ada penurunan semangat nasionalisme anak muda? Apakah media sosial merupakan faktor penyebab utama? Bagaimana peran pendidikan? Apa peran partai politik dan para politisi?

Simak #LiveTalkshow #MerawatKebhinekaan #KatolikanaTV dipandu oleh Lukas Ispandriarno.

Narasumber:
- Halili Hasan (Direktur Eksekutif Setara Institute)
- Yashinta Sekarwangi Mega (Anggota DPD DIY 2024-2029)
- Maria Kriscintya Ani Bay (Mandataris PMKRI Gorontalo)

Tonton di:
https://www.youtube.com/live/6Jqe_Hj2yck?si=a6N6XqGydNM9l2V5