Masuk Daftar

Mengenal Lebih Dekat Batik Betawi Terogong

Berita Warga
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batik. Tak terkecuali bagi wilayah DKI Jakarta yang juga dikenal kaya dengan beragam jenis motif batik Betawi-nya. Salah satunya dan sudah dikenal sejak dulu yakni Batik Betawi Terogong.

Untuk mengenal lebih dekat lagi dengan Batik Betawi Terogong, kita bisa menyambangi kawasan Terogong atau tepatnya di Jl Terogong III, No 27 C, RT 09/10, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Lokasinya yang berada di antara apartemen dan sekolah internasional Jakarta International School (JIS) membuat kita mudah menemukan kampung Batik Betawi Terogong. Spanduk bertuliskan "Batik Betawi Terogong" dengan slogan "Tinggal di Betawi Kudu Pake Batik Betawi" akan menyambut begitu kita menginjakkan kaki di kawasan tersebut.

Pendiri sekaligus pemilik Batik Betawi Terogong, Siti Laela menceritakan, batik Betawi sebenarnya sudah ada dan dikenal sejak tahun 1960. Waktu itu motifnya kebanyakan hanya bunga-bunga. Saat itu, kenang Laela, kawasan industri batik meliputi wilayah Tanah Abang dari Karet Tengsin, Palmerah, Kebayoran sampai Tebet yang didominasi pengusaha batik yang merupakan masyarakat Tionghoa.

Memasuki sekitar tahun 1970, keberadaan Batik Betawi mulai redup pamornya. Tradisi membatik mulai hilang seiring munculnya modernisasi yang berdampak pada tenggelamnya Batik Betawi di Terogong. Namun, seiring berjalannya waktu pada September 2012, Laela dan keluarganya menghidupkan kembali Terogong sebagai Kampung Batik Betawi untuk melestarikan batik Betawi.

Sebelum mendirikan Batik Betawi Terogong, Laela sempat mengikuti pelatihan membatik pada September 2011. Saat itu Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) memberikan pelatihan membatik selama tiga bulan kepada warga Terogong. Laela bersama keluarganya menjadi salah satu pesertanya.

Menurutnya, pemilihan nama Batik Betawi Terogong karena ia ingin mengangkat nama Terogong ke masyarakat luas. Terlebih lagi Terogong merupakan tempatnya lahir, besar, dan tumbuh hingga dewasa.

Ragam motif dan corak khas Betawi yang ikonis sarat akan nilai dan filosofi Betawi membuat Batik Betawi Terogong diminati masyarakat. Mulai dari motif ondel-ondel, Monumen Nasional (Monas), Patung Pancoran, abang-none, bajaj, bemo, tanjidor, kembang kelapa, kembang sepatu, daun semanggi, burung hong, cermai hingga buah mengkudu.

Dijelaskan Laela, motif buah mengkudu dan cermai menjadi ciri khas atau signature Batik Betawi Terogong dengan elemen warna-warna cerah seperti oranye, merah, ungu, kuning, dan hijau. Ini membedakan dengan batik daerah lain seperti Batik Pekalongan, Batik Solo, Batik Yogyakarta, atau Batik Cirebon yang cenderung mempunyai warna gelap.

Batik cap dan batik tulis tersedia di Batik Betawi Terogong. Proses pembuatan batik cap bisa memakan waktu satu hari (satu warna) dan dua sampai tiga hari (untuk dua warna). Sedangkan untuk pembuatan batik tulis bisa sampai dua minggu untuk satu helai kainnya.

Untuk memaksimalkan penjualan, pihaknya memanfaatkan media sosial sebagai sarana berjualan berupa Instagram di @batikbetawiterogong dan juga melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Untuk harga batik cap, sambung Laela, dimulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 800 ribu per helai kain ukuran 210 cm x 115 cm. Harga batik tulis dimulai dari Rp 700 ribu sampai di atas Rp 1 juta untuk ukuran yang sama.

Laela berharap ke depan, Batik Betawi Terogong bisa lebih berkembang dan menjadi sentra batik Betawi di wilayah DKI Jakarta.

Sumber: Humas Pemprov DKI Jakarta

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1695 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar