Mengenal Hama Kutu Daun Penyebab Keriting Daun Pada Tanaman Cabe
Berita Warga
Hai sahabat Tani.....
Pasti kalian sering melihat gejala keriting daun. Banyak petani kita yang mengeluh tentang gejala ini, biasanya petani-petani hortikultura sering kali bahkan tiap nanem menemukan gejala keriting daun pada tanamannya. Umumnya gejala ini nampak pada tanaman Cabe besar, Cabe kecil, terung, tomat, sawi, kacang panjang dan tanaman sayur lainnya.
Keriting Daun menandakan adanya gangguan fisiologis tanaman. Kekurangan unsur hara juga bisa menyebabkan keriting daun pada tanaman. Fakta dilapangan, gejala ini biasanya disebabkan oleh serangan Hama, seperti Kutu Daun, Thrips ataupun Kutu Kebul, dan parahnya lagi gejala ini bisa disebabkan oleh Virus.
Pada kesempatan kali ini, kita mengulik tentang Hama kutu daun. Kutu daun merupakan hama tanaman cabai yang menyerang pada musim kemarau. Biasanya kutu daun yang menyerang cabai antara lain Myzus persicae (kutu daun persik) dan Aphis gossypii (kutu daun kapas). Gejala yang ditimbulkan sebagai serangan kutu daun antara lain daun menjadi keriput, keriting dan kerdil. Tingkat serangan yang parah yaitu tanaman bisa layu bahkan mati. Selain itu kutu daun dikenal juga sebagai vector bagi beberapa virus antara lain virus PVY dan PLRV.
1. Aphis gossypii (Kutu daun kapas)
Ciri – ciri :
- Bentuk kepala dan antena
- tubercle kelihatan agak rata;
- Ukuran dan bentuk badan agak bulat besar jika dibandingkan dengan kelas
– kelas yang lainnya;
- Panjang antena agak pendek jika dibandingkan dengan M. euphorbiae dan A. solani;
- Cornicle bentuknya agak segitiga dan pendek;
- Bentuk ekor agak melebar;
- Warna kulit bisa berubah
– ubah sesuai dengan keadaan cuaca yaitu hitam, hijau, hitam kekuning
– kuningan dan hijau kekuning – kuningan;
- Tempat tinggal pada tanaman di daun paling bawah (hampir dekat dengan tanah);
- Menularkan virus Potato Yellow Virus (PYV); - Banyaknya larva yang dilahirkan rata – rata 7 – 14 ekor.
2. Myzus persicae (Kutu daun persik)
Ciri – ciri :
- Bentuk kepala berlekuk hampir membentuk huruf W;
- Ukuran dan bentuk badan agak ramping jika dibandingkan dengan A.gossypii;
- Panjang antena sedikit lebih panjang dari A.gossypii;
- Bentuk cornicle sedikit menggelembung di bagian bawah;
- Bentuk ekor melebar dan runcing; - Warna kulit setelah dewasa hijau kekuning – kuningan;
- Tempat tinggal pada tanaman di semua bagian daun;
- Virus yang ditularkan Potato Leaf Roll Virus (PLRV); Potato Yellow Virus (PYV); Potato Mosaic Virus (PMV); Potato Virus A (PVA) dan virus lainnya.
Penanganan hama kutu daun dibagi menjadi tiga yaitu secara teknis, alami dan kimiawi. Penanganan secara teknis yaitu dengan cara menginfestasikan musuh alami seperti cresson, memotong bagian yang terkena serangan jika serangan tidak terlalu parah, dan mencabut tanaman yang terserang hama jika serangan sudah parah. Pengendalian secara kimiawi, aplikasi insektisida
Pengendalian secara alami dengan pemanfaatan ektrak daun sirsak.
Untuk membuat pestisida nabati dari daun sirsak untuk pengendali hama kutu daun :
1. siapkan 100-150 lembar daun sirsak
2. tumbuk atau blender dengan dicampur air secukupnya (1-4 Liter air)
3. saring dan tambahkan sabun colek secukupnya (10gram)
4. simpan ditempat yang aman, larutan siap diaplikasin
5. larutan bisa diencerkan dengan perbandinga 1 liter per 7-8 liter air
6. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore dengan interval 2-3 kali/minggu,
Pesnab ini tidak tahan lama untuk disimpan, apabila bau yang dikeluarkan sudah tidak enak dan menyengat, sebaiknya larutan diganti dengan yang baru.
Sumber: Human Kementerian Pertanian RI
Pasti kalian sering melihat gejala keriting daun. Banyak petani kita yang mengeluh tentang gejala ini, biasanya petani-petani hortikultura sering kali bahkan tiap nanem menemukan gejala keriting daun pada tanamannya. Umumnya gejala ini nampak pada tanaman Cabe besar, Cabe kecil, terung, tomat, sawi, kacang panjang dan tanaman sayur lainnya.
Keriting Daun menandakan adanya gangguan fisiologis tanaman. Kekurangan unsur hara juga bisa menyebabkan keriting daun pada tanaman. Fakta dilapangan, gejala ini biasanya disebabkan oleh serangan Hama, seperti Kutu Daun, Thrips ataupun Kutu Kebul, dan parahnya lagi gejala ini bisa disebabkan oleh Virus.
Pada kesempatan kali ini, kita mengulik tentang Hama kutu daun. Kutu daun merupakan hama tanaman cabai yang menyerang pada musim kemarau. Biasanya kutu daun yang menyerang cabai antara lain Myzus persicae (kutu daun persik) dan Aphis gossypii (kutu daun kapas). Gejala yang ditimbulkan sebagai serangan kutu daun antara lain daun menjadi keriput, keriting dan kerdil. Tingkat serangan yang parah yaitu tanaman bisa layu bahkan mati. Selain itu kutu daun dikenal juga sebagai vector bagi beberapa virus antara lain virus PVY dan PLRV.
1. Aphis gossypii (Kutu daun kapas)
Ciri – ciri :
- Bentuk kepala dan antena
- tubercle kelihatan agak rata;
- Ukuran dan bentuk badan agak bulat besar jika dibandingkan dengan kelas
– kelas yang lainnya;
- Panjang antena agak pendek jika dibandingkan dengan M. euphorbiae dan A. solani;
- Cornicle bentuknya agak segitiga dan pendek;
- Bentuk ekor agak melebar;
- Warna kulit bisa berubah
– ubah sesuai dengan keadaan cuaca yaitu hitam, hijau, hitam kekuning
– kuningan dan hijau kekuning – kuningan;
- Tempat tinggal pada tanaman di daun paling bawah (hampir dekat dengan tanah);
- Menularkan virus Potato Yellow Virus (PYV); - Banyaknya larva yang dilahirkan rata – rata 7 – 14 ekor.
2. Myzus persicae (Kutu daun persik)
Ciri – ciri :
- Bentuk kepala berlekuk hampir membentuk huruf W;
- Ukuran dan bentuk badan agak ramping jika dibandingkan dengan A.gossypii;
- Panjang antena sedikit lebih panjang dari A.gossypii;
- Bentuk cornicle sedikit menggelembung di bagian bawah;
- Bentuk ekor melebar dan runcing; - Warna kulit setelah dewasa hijau kekuning – kuningan;
- Tempat tinggal pada tanaman di semua bagian daun;
- Virus yang ditularkan Potato Leaf Roll Virus (PLRV); Potato Yellow Virus (PYV); Potato Mosaic Virus (PMV); Potato Virus A (PVA) dan virus lainnya.
Penanganan hama kutu daun dibagi menjadi tiga yaitu secara teknis, alami dan kimiawi. Penanganan secara teknis yaitu dengan cara menginfestasikan musuh alami seperti cresson, memotong bagian yang terkena serangan jika serangan tidak terlalu parah, dan mencabut tanaman yang terserang hama jika serangan sudah parah. Pengendalian secara kimiawi, aplikasi insektisida
Pengendalian secara alami dengan pemanfaatan ektrak daun sirsak.
Untuk membuat pestisida nabati dari daun sirsak untuk pengendali hama kutu daun :
1. siapkan 100-150 lembar daun sirsak
2. tumbuk atau blender dengan dicampur air secukupnya (1-4 Liter air)
3. saring dan tambahkan sabun colek secukupnya (10gram)
4. simpan ditempat yang aman, larutan siap diaplikasin
5. larutan bisa diencerkan dengan perbandinga 1 liter per 7-8 liter air
6. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore dengan interval 2-3 kali/minggu,
Pesnab ini tidak tahan lama untuk disimpan, apabila bau yang dikeluarkan sudah tidak enak dan menyengat, sebaiknya larutan diganti dengan yang baru.
Sumber: Human Kementerian Pertanian RI