Masuk Daftar

Mengenal Aksara Lontara

Berita Warga
#TambahWawasan

𝗠𝗘𝗡𝗚𝗘𝗡𝗔𝗟 𝗔𝗞𝗦𝗔𝗥𝗔 𝗟𝗢𝗡𝗧𝗔𝗥𝗔

Aksara Lontara adalah aksara Brahma yang secara tradisional digunakan untuk bahasa Bugis, Makassar, dan Mandar di Sulawesi di Indonesia. Disebut juga dengan aksara Bugis, karena dokumen Lontara yang ditulis dalam bahasa ini adalah yang paling banyak jumlahnya.

Itu sebagian besar digantikan oleh alfabet Latin selama periode penjajahan Belanda, meskipun masih digunakan sampai sekarang sampai batas tertentu. Istilah Lontara berasal dari nama Melayu untuk lontar, lontar, yang daunnya secara tradisional digunakan untuk naskah. Dalam bahasa Bugis, aksara ini disebut urupu sulapa eppa yang berarti "huruf bersudut empat", merujuk pada kepercayaan Bugis-Makasar tentang empat unsur pembentuk alam semesta: api, air, udara, dan bumi.

Lontara adalah keturunan aksara Kawi, yang digunakan di Maritim Asia Tenggara sekitar tahun 800 Masehi. Tidak jelas apakah aksara tersebut merupakan keturunan langsung dari Kawi, atau berasal dari salah satu keturunan Kawi yang lain. Satu teori menyatakan bahwa itu dimodelkan setelah skrip Rejang, mungkin karena kesamaan grafisnya. Tetapi klaim ini mungkin tidak berdasar karena beberapa karakter Lontara adalah perkembangan yang terlambat.

Istilah Lontara juga merujuk pada literatur tentang sejarah dan silsilah Bugis, termasuk mitos penciptaan Sure' Galigo. Secara historis, Lontara juga digunakan untuk berbagai dokumen termasuk kontrak, undang-undang perdagangan, perjanjian, peta, dan jurnal. Dokumen-dokumen ini biasanya ditulis dalam bentuk buku seperti kontemporer, tetapi mereka dapat ditulis dalam manuskrip daun lontar tradisional yang juga disebut Lontara, di mana lontar kering yang panjang dan tipis digulung ke sumbu kayu dengan cara yang mirip dengan alat perekam. Teks kemudian dibaca dengan menggulir strip lontar dari kiri ke kanan.

Meskipun alfabet Latin sebagian besar telah menggantikan Lontara, namun masih digunakan secara terbatas di Bugis dan Makasar. Di Bugis, penggunaannya terbatas pada keperluan upacara seperti upacara pernikahan. Lontara juga digunakan secara luas dalam pencetakan sastra tradisional Bugis. Di Makasar, Lontara juga digunakan untuk dokumen pribadi seperti surat dan catatan. Mereka yang mahir menulis naskah disebut palontara, atau ahli menulis.

Lontara adalah abugida dengan 23 konsonan dasar. Seperti aksara Brahma lainnya, setiap konsonan Lontara membawa vokal bawaan /a/, yang diubah melalui diakritik menjadi salah satu vokal berikut; /i/, /u/, /e/, /ə/, atau /o/. Namun, Lontara tidak memiliki virama, atau diakritik lain yang berakhiran konsonan. Nasal /ŋ/, glottal /ʔ/, dan gemination yang digunakan dalam bahasa Bugis tidak ditulis. Dengan demikian, teks bisa sangat ambigu, bahkan bagi pembaca asli. Misalnya, dapat dibaca sebagai sara 'kesedihan', sara' 'aturan', atau sarang 'sarang'.
___________________________________________________

Berikut adalah link website Lontara Translator, sebagai contoh, copy paste aksara Lontara di bawah ini lalu masukkan ke dialog box di situs tersebut, akan terlihat hasil konversi dari aksara Lontara ke huruf Latin secara real time.

Begitu pula sebaliknya, kita dapat mengubah tulisan berhuruf Latin ke aksara Lontara.

Copy Paste :
4 ᨆᨕᨌᨕᨆ ᨚᨑᨕᨊᨁ yᨕᨊᨁ ᨔᨘᨒᨗᨈ ᨉᨗᨊᨕᨔᨙᨖᨕᨈᨗ

1. Aᨖᨒᨘᨒ bᨗᨉ'ᨕᨖ
2. Pᨙᨑᨚᨀᨚᨀ
3. Pᨙᨒᨕᨀᨘ rᨗᨅᨕ
4. Pᨙᨆᨘᨔᨗᨀ dᨕᨊ pᨙᨊᨗᨀᨆᨕᨈ mᨘᨔᨗᨀ

jᨗᨀᨕ ᨔᨙᨆᨘᨕᨊyᨕ ᨅᨙᨑᨀᨘᨆᨄᨘᨒ ᨆᨙᨊᨐᨕᨉᨗ ᨔᨕᨈᨘ, ᨖᨗᨉᨕyᨕᨖ ᨔᨘᨒᨗᨈ ᨆᨕᨔᨘᨀ ᨀᨙ ᨉᨕᨒᨕᨆ qᨕᨒᨅᨘ.

Kemudian klik :

https://lingojam.com/Lontara

💡 Catatan :
Jika smartphone anda tidak/belum mendukung Unicode atau special character, kemungkinan tidak dapat menampilkan aksara Lontara, tidak terbaca atau tampil kotak-kotak kosong.

Disusun oleh :
Mohammad Jaenudin

Dengan bantuan :
Google Translate

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 9466 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar