Mengatasi Penyakit Gugur Daun Karet di Sumatera Selatan: Inovasi H. Muslim Yunus dan Azka Amalia
Berita Warga 
Penurunan produksi karet di Sumatera Selatan beberapa waktu terakhir menjadi kekhawatiran bagi para petani. Penyebab utama dari masalah ini adalah serangan penyakit gugur daun, yang berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas produksi karet. Para petani yang resah mulai mencari solusi, dan mengadu kepada ahli karet dari Universitas Sriwijaya, Dr. Mirza Antoni.
Untuk mengatasi masalah ini, Dr. Mirza Antoni kemudian mengundang H. Muslim Yunus, yang dikenal sebagai "Einstein Pertanian Sumatera Selatan," untuk berdiskusi dan mencari akar penyebab penyakit gugur daun. Muslim Yunus, meskipun hanya memiliki pendidikan formal hingga kelas 3 SD, memiliki puluhan hak paten di bidang pertanian, termasuk dalam inovasi di sektor karet. Ia juga merupakan kepala P4S Karya Tani Ogan Ilir, yang secara aktif terlibat dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut.
Penelitian dan Temuan Baru
Setelah menghadiri diskusi kelompok terfokus (FGD) di Balai Penelitian Karet Sembawa, Muslim Yunus mengajak putrinya, Azka Amalia, SP., M.Si., seorang ahli agribisnis lulusan IPB Bogor, untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Keduanya berbulan-bulan melakukan uji coba di lapangan dan laboratorium guna menemukan solusi bagi penyakit gugur daun ini.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penyebab sebenarnya dari penyakit gugur daun bukan berasal dari daun, melainkan dari akar pohon karet yang diserang oleh berbagai jenis jamur, seperti colletotrichum, corynespora, oidium, dan phytophthora. “Gejala awal memang terlihat di daun, tetapi serangan utamanya ada di akar,” ujar Muslim Yunus.
Azka Amalia menambahkan bahwa serangan jamur tersebut melemahkan akar pohon karet, yang kemudian berdampak pada munculnya bintik-bintik coklat di daun muda, kematian ranting, hingga penurunan produksi getah sebesar 45%. Dari sinilah, mereka menemukan bahwa akar adalah organ paling rentan yang memengaruhi seluruh kondisi pohon.
Solusi Inovatif: Produk Perbaikan Tanah Cair
Berdasarkan temuan ini, H. Muslim Yunus dan Azka Amalia menciptakan produk inovatif berupa cairan perbaikan tanah yang berfungsi melindungi akar karet dari serangan jamur. Produk ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan alami akar melalui proses yang mirip dengan vaksin pada manusia.
“Produk kami multifungsi, dan fokusnya adalah pada pembenahan tanah di sekitar akar pohon karet. Akar yang sehat akan mampu melawan serangan jamur berbahaya,” jelas H. Muslim Yunus. Mereka juga menambahkan bahwa produk ini mampu menciptakan lingkungan tanah yang mendukung simbiosis antara akar pohon karet dan mikoriza, yang membantu menyerap nutrisi lebih baik dan melawan jamur penyebab penyakit.
Azka Amalia menjelaskan bahwa produk ini efektif dalam memberikan kekebalan adaptif terhadap tanaman karet. Setelah penyemprotan produk, pohon karet mampu bertahan dari serangan jamur selama tiga bulan, sebelum perlu disemprot ulang.
Menunggu Hak Paten
Meskipun hasil penelitian dan uji coba produk ini menjanjikan, Muslim Yunus menegaskan bahwa produknya belum bisa diedarkan secara luas karena masih dalam proses pendaftaran hak paten. Namun, ia optimis bahwa solusi ini akan menjadi jawaban bagi petani karet yang selama ini mengalami kerugian akibat penyakit gugur daun.
“Ini adalah sumbangsih terbaru saya untuk para petani karet, dan saya yakin produk ini aman dan efektif,” tutup Muslim Yunus, sambil didampingi putrinya, Azka Amalia.
Dengan inovasi ini, H. Muslim Yunus dan Azka Amalia telah memberikan harapan baru bagi petani karet di Sumatera Selatan dalam menghadapi tantangan penyakit gugur daun yang selama ini mengancam produktivitas karet.
Untuk mengatasi masalah ini, Dr. Mirza Antoni kemudian mengundang H. Muslim Yunus, yang dikenal sebagai "Einstein Pertanian Sumatera Selatan," untuk berdiskusi dan mencari akar penyebab penyakit gugur daun. Muslim Yunus, meskipun hanya memiliki pendidikan formal hingga kelas 3 SD, memiliki puluhan hak paten di bidang pertanian, termasuk dalam inovasi di sektor karet. Ia juga merupakan kepala P4S Karya Tani Ogan Ilir, yang secara aktif terlibat dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut.
Penelitian dan Temuan Baru
Setelah menghadiri diskusi kelompok terfokus (FGD) di Balai Penelitian Karet Sembawa, Muslim Yunus mengajak putrinya, Azka Amalia, SP., M.Si., seorang ahli agribisnis lulusan IPB Bogor, untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Keduanya berbulan-bulan melakukan uji coba di lapangan dan laboratorium guna menemukan solusi bagi penyakit gugur daun ini.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penyebab sebenarnya dari penyakit gugur daun bukan berasal dari daun, melainkan dari akar pohon karet yang diserang oleh berbagai jenis jamur, seperti colletotrichum, corynespora, oidium, dan phytophthora. “Gejala awal memang terlihat di daun, tetapi serangan utamanya ada di akar,” ujar Muslim Yunus.
Azka Amalia menambahkan bahwa serangan jamur tersebut melemahkan akar pohon karet, yang kemudian berdampak pada munculnya bintik-bintik coklat di daun muda, kematian ranting, hingga penurunan produksi getah sebesar 45%. Dari sinilah, mereka menemukan bahwa akar adalah organ paling rentan yang memengaruhi seluruh kondisi pohon.
Solusi Inovatif: Produk Perbaikan Tanah Cair
Berdasarkan temuan ini, H. Muslim Yunus dan Azka Amalia menciptakan produk inovatif berupa cairan perbaikan tanah yang berfungsi melindungi akar karet dari serangan jamur. Produk ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan alami akar melalui proses yang mirip dengan vaksin pada manusia.
“Produk kami multifungsi, dan fokusnya adalah pada pembenahan tanah di sekitar akar pohon karet. Akar yang sehat akan mampu melawan serangan jamur berbahaya,” jelas H. Muslim Yunus. Mereka juga menambahkan bahwa produk ini mampu menciptakan lingkungan tanah yang mendukung simbiosis antara akar pohon karet dan mikoriza, yang membantu menyerap nutrisi lebih baik dan melawan jamur penyebab penyakit.
Azka Amalia menjelaskan bahwa produk ini efektif dalam memberikan kekebalan adaptif terhadap tanaman karet. Setelah penyemprotan produk, pohon karet mampu bertahan dari serangan jamur selama tiga bulan, sebelum perlu disemprot ulang.
Menunggu Hak Paten
Meskipun hasil penelitian dan uji coba produk ini menjanjikan, Muslim Yunus menegaskan bahwa produknya belum bisa diedarkan secara luas karena masih dalam proses pendaftaran hak paten. Namun, ia optimis bahwa solusi ini akan menjadi jawaban bagi petani karet yang selama ini mengalami kerugian akibat penyakit gugur daun.
“Ini adalah sumbangsih terbaru saya untuk para petani karet, dan saya yakin produk ini aman dan efektif,” tutup Muslim Yunus, sambil didampingi putrinya, Azka Amalia.
Dengan inovasi ini, H. Muslim Yunus dan Azka Amalia telah memberikan harapan baru bagi petani karet di Sumatera Selatan dalam menghadapi tantangan penyakit gugur daun yang selama ini mengancam produktivitas karet.
